Abdullah bin Zubair: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 86:
 
== Keturunan ==
Menyusul kemenangannya, Abdul Malik menyita tanah milik Ibnu Zubair di Madinah dan tempat lain di Hijaz.<ref name="Elad331">{{harvtxt|Elad|2016|p=331}}</ref> Khalifah kemudian mengembalikan beberapa properti kepada putra-putra Ibnu Zubair atas permintaan Tsabit bin Abdullah bin Zubair.<ref name="Elad331" /> PutraPada masa pemerintahan Khalifah [[al-Walid I]] ({{reign|705|715}}), putra sulung Ibnu Zubair, Khubaib, dicambuk sampai mati di Madinah oleh gubernur [[Umar II]] pada masa pemerintahan Khalifah [[al-Walid I]] ({{reign|705|715}}).<ref>{{harvtxt|Hawting|1989|p=65}}, n. 306.</ref> Sementara itu, Tsabit telah mendapat dukungan khusus dari penerus al-Walid, Khalifah [[Sulaiman bin Abdul Malik]] ({{reign|715–717}}), yang setuju untuk mengembalikan sisa tanah yang disita kepada putra-putra Ibnu Zubair.<ref>{{harvtxt|Elad|2016|p=332}}</ref> Di bawah [[Kekhalifahan Abbasiyah]], pada masa pemerintahan khalifah [[Al-Mahdi Abbasi|al-Mahdi]] ({{reign|775|785}}) dan [[Harun ar-Rasyid]] ({{reign|786|809}}), beberapa keturunan Ibnu Zubair mencapai jabatan administrasi senior, termasuk cicitnya Abdullah bin Mush'ab dan Bakkar bin Abdullah yang berturut-turut menjabat sebagai gubernur Madinah.<ref>{{harvtxt|Elad|2016|pp= 337–338}}</ref>
 
==Pandangan==