Abdullah bin Zubair: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 74:
Di ibu kota Umayyah, [[Damaskus]], Yazid digantikan oleh putranya yang masih muda, [[Muawiyah II]],<ref name=Bosworth>{{harvtxt|Bosworth|1993}}</ref> tetapi Muawiyah II hampir tidak memegang kekuasaan dan meninggal karena sakit hanya beberapa bulan setelah pengangkatannya.<ref name="Hawting47"/><ref name=Bosworth/> Ini meninggalkan kekosongan kepemimpinan di Suriah karena tidak ada penerus yang cocok di antara keluarga Muawiyah I.<ref name="Hawting47"/> Dalam kekacauan berikutnya, otoritas Umayyah runtuh di seluruh kekhalifahan dan Ibnu Zubair mendapat pengakuan luas.<ref name="Hawting48"/> Sebagian besar provinsi Islam menawarkan kesetiaan mereka, termasuk [[Mesir pada Abad Pertengahan#periode Umayyah|Mesir]], [[Kufah]], [[Yaman Raya|Yaman]] dan [[Qais 'Ailan]] di [[Jund Qinnasrin|Suriah utara]].<ref name="Gibb55"/><ref name="Hawting48"/> Demikian pula, di [[Khurasan Raya|Khurasan]], gubernur ''de facto'' [[Abdullah bin Khazim as-Sulami]] menawarkan pengakuannya.<ref>{{harvtxt|Zakeri|1995|p=230}}</ref> Ibnu Zubair menunjuk saudaranya [[Mush'ab bin Zubair|Mush'ab]] sebagai gubernur Basra dan dependensinya.<ref name="Hawting48"/> Sebagai bukti kedaulatan Ibnu Zubair, koin dicetak atas namanya sampai ke distrik [[Provinsi Kerman|Kerman]] dan [[Provinsi Fars|Fars]] (sekarang Iran); keduanya bergantung kepada Basra pada waktu itu.<ref name="Hawting48"/> Meskipun demikian, otoritasnya di luar Hijaz sebagian besar bersifat nominal.<ref name="Gibb55"/>
 
Sebagian besar suku Arab di [[Jund Dimashq|pusat]] dan [[Jund al-Urdunn|Suriah selatan]] tetap setia kepada Bani Umayyah dan memilih [[Marwan bin al-Hakam]] dari Madinah untuk menggantikan Muawiyah II.<ref name="Hawting48"/><ref name=Bosworth/> Proklamasi Marwan sebagai khalifah di Damaskus menandai titik balik bagi Ibnu Zubair.<ref name=Bosworth/><ref name="Hawting48"/> Partisan Marwan, dipimpin oleh [[Ubaidullah bin Ziyad]], secara meyakinkan mengalahkan suku Qaysi yang dipimpin oleh [[adh-Dhahhak bin Qais]] pada [[Pertempuran Marj Rahith| Pertempuran Marj Rahith]] bulan Juli 684.<ref name="Gibb55"/> Suku Qaysi yang masih hidup melarikan diri ke [[Al-Jazira (provinsi khalifah)|al-Jazira]] (Mesopotamia Atas) di bawah kepemimpinan [[Zufar bin al-Harits al-Kilabi]], yang mempertahankan pengakuannya atas kekhalifahan Ibnu Zubair.<ref>{{harvtxt|Kennedy|2004|p= 81.}}</ref> Namun, pada Maret 685, Ibnu Zubair kehilangan provinsi Mesir yang penting secara ekonomi karena Marwan.<ref>{{harvtxt|Kennedy|2004|pp=80–81}}</ref>
 
Sementara itu, negosiasi gagal antara Ibnu Zubair dan [[al-Mukhtar ats-Tsaqafi]] kemudian mengangkat masalah bagi hubungan Ibnu Zubair dengan keluarga [[Banu Ali]].<ref name="Kennedy82">{{harvtxt|Kennedy|2004|p=82}}</ref> Dia mendeklarasikan kekhalifahan [[Muhammad bin al-Hanafiyyah]] yang kemudian mengadopsi gelar "[[Imam Mahdi|mahdi]]'".<ref name="Kennedy82"/> Partisan Al-Mukhtar mengusir otoritas Ibnu Zubair dari Kufah pada Oktober 685.<ref name="Gibb55"/><ref name="Anthony12"/><ref name="Kennedy82"/> Al-Mukhtar kemudian mengirim pasukan Kufan ke Hijaz untuk membebaskan Muhammad bin al-Hanafiyyah.<ref name="Anthony12"/> Otoritas Mus'ab di Basra dan Khurasan juga mulai goyah, tetapi akhirnya diamankan setelah dia mendapatkan dukungan dari kepala [[Bani Azad]] yang kuat dan pemimpin militer Khurasan, [[al-Muhallab bin Abi Sufra]].<ref name="Gibb55"/> Mus'ab juga memperoleh dukungan dari pembelotan ribuan orang Kufah dan bersama-sama mereka mengalahkan dan membunuh al-Mukhtar pada bulan April 687.<ref name="Kennedy83">{{harvtxt|Kennedy|2004|p= 83}}</ref><ref>{{harvtxt|Anthony|2016|p=21}}</ref> Ibnu Zubair kemudian memberhentikan Mus'ab dari jabatannya pada 686/87 dan mengangkat putranya sendiri Hamzah sebagai gubernur Basra.<ref name="Fishbein118">{{harvtxt|Fishbein|1990|p=118}}, n. 424.</ref> Ibnu Zubair juga mengirim pasukan di bawah Abdullah bin Umair al-Laithi untuk mengusir Khawarij Najdiyah dari Bahrain setelah mereka menyerbu provinsi, tetapi pasukan Ibnu Zubair berhasil dipukul mundur.<ref>{{harvtxt|Fishbein|1990|p= 119}}, n. 431.</ref> Hamzah terbukti tidak kompeten dalam pemerintahannya di Irak dan, menyusul kegagalannya mengirimkan pendapatan provinsi ke kas negara di Makkah, dia diberhentikan dan diduga dipenjarakan oleh ayahnya.<ref name="Fishbein118"/><ref name="Anthony8">{{harvtxt|Anthony|2016|p=8}}</ref> Mus'ab diangkat kembali sebagai gubernur tak lama kemudian, pada 687/688.<ref name="Fishbein118"/><ref name="Anthony8"/> Pada saat itu, kaum Khawarij menaklukkan Yaman dan [[Hadhramaut]], sedangkan pada tahun 689, mereka menduduki [[Tha'if]], tetangga selatan Makkah.<ref name="Gibb55"/>