Kerajaan Tidung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Membatalkan revisi 2301642 oleh Shafly (Bicara)
Shafly (bicara | kontrib)
k ←Mengganti halaman dengan '{{tanpa referensi}} == Referensi == === Lihat pula === *Suku Tidung *Kesultanan Bulungan *Kota Tarakan *Kabupaten Tana Tidung *Kabupaten Bulungan…'
Baris 1:
{{tanpa referensi}}
 
'''Kerajaan Tidung''' atau dikenal pula dengan nama '''Kerajaan Tarakan''' (Kalkan/Kalka) adalah kerajaan yang memerintah [[Suku Tidung]] di utara [[Kalimantan Timur]], yang berkedudukan di [[Pulau Tarakan]] dan berakhir di Salimbatu. Sebelumnya terdapat dua kerajaan di kawasan ini, selain Kerajaan Tidung, terdapat pula [[Kesultanan Bulungan]] yang berkedudukan di Tanjung Palas.
 
== Dynasty Tengara ==
dahulu kala kaum suku Tidung yang bermukim dipulau Tarakan, popularjuga dengan sebutan kaum Tengara, oleh karena mereka mempunyai pemimpin yang telah melahirkan [[Dynasty Tengara]]. Berdasarkan silsilah (Genealogy) yang ada bahwa, bahwa dipesisir timur pulau [[Tarakan]] yakni, dikawasan binalatung sudah ada [[Kerajaan Tidung kuno]] (The Ancient Kingdom of Tidung), kira-kira tahun 1076-1156. Kemudian berpindah kepesisir barat pulau Tarakan yakni, dikawasan Tanjung Batu, kira-kira pada tahun 1156-1216. Lalu bergeser lagi, tetapi tetap dipesisir barat yakni, kekawasan sungai bidang kira-kira pada tahun 1216-1394. Setelah itu berpindah lagi, yang relatif jauh dari pulau Tarakan yakni, kekawasan Pimping bagian barat dan kawasan Tanah Kuning, yakni, sekitar tahun 1394-1557.
 
Kerajaan Dari Dynasty Tengara ini pertama kali bertakhta kira-kira mulai pada tahun 1557-1571 berlokasi di kawasan [[Pamusian]] wilayah [[Tarakan Timur]].
 
== Raja-raja dari Dynasty Tengara ==
* Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet (1557-1571)
* Amiril Pengiran Dipati I (1571-1613)
* Amiril Pengiran Singa Laoet (1613-1650)
* Amiril Pengiran Maharajalila I (1650-1695)
* Amiril Pengiran Maharajalila II (1695-1731)
* Amiril Pengiran Dipati II (1731-1765)
* Amiril Pengiran Maharajadinda (1765-1782)
* Amiril Pengiran Maharajalila III (1782-1817)
* Amiril Tadjoeddin (1817-1844)
* Amiril Pengiran Djamaloel Kiram (1844-1867)
* Datoe Maoelana/Ratoe Intan Doera (1867-1896)
* Datoe Adil (1896-1916)
 
== Hubungan dengan [[Kesultanan Bulungan]] ==
Di antara kedua kerajaan tersebut terdapat hubungan yang erat, sebagaimana layaknya seperti orang bersaudara karena saling diikat oleh tali Perkawinan. Meskipun demikian proses saling mempengaruhi tetap berjalan secara halus dan tersamar, karena salah satu diantaranya ingin lebih dominan dari yang lainnya. Dengan Demikian tidak dapat dielakkan bahwa persaingan terselubung antara keduanya merupakan masalah laten yang adakalanya mencuat kepermukaan. Dalam hal ini pihak penjajah [[Hindia Belanda]] cukup jeli memanfaatkan masalah itu, maka semakin serulah hubungan keduanya, bahkan menjadi konflik politik yang tajam, sehingga akhirnya tergusurlah Kerajaan dari Suku kaum Tidung tersebut.
 
== Demografi kawasan ==
Kawasan Kalimantan Timur bagian utara secara umum penduduk aslinya terdiri dari tiga jenis suku bangsa yakni : [[Suku Tidung|Tidung]], Bulungan dan [[Suku Dayak|Dayak]] yang mewakili tiga kebudayaan yaitu Kebudayaan Pesisir, Kebudayaan Kesultanan dan Kebudayaan Pedalaman.
 
Kaum suku Tidung umumnya terlihat banyak mendiami kawasan pantai dan pulau-pulau, ada juga sedikit ditepian sungi-sungai dipedalaman umumnya dalam radius muaranya. Kaum suku Bulungan kebanyakan berada di kawasan antara pedalaman dan pantai, terutama dikawasan [[Tanjung Palas, Bulungan|Tanjung Palas]] dan Tanjung Selor. Sedangkan kaum suku Dayak kebanyakan mendiami kawasan Pedalaman. Kalangan suku Dayak yang terdengar dan Popular adalah bernama [[suku Dayak Kenyah]]. Suku Dayak memiliki banyak sub-suku bangsa mereka tersebar dikawasan pedalaman dan dan memiliki berbagai macam nama.
 
=== Suku Tidung ===
Adapun mengenai suku kaum Tidung, mata pencaharian andalannya adalah sebagai Nelayan, disamping itu juga bertani dan memanfaatkan hasil hutan. Berdasarkan dokumen dan informasi tertulis maupun lisan yang ada bahwa, tempo dulu dikawasan Kalimantan Timur belahan utara terdapat dua bentuk pemerintahan, yakni : Kerajaan dari kaum suku Tidung dan Kesultanan dari kaum suku Bulungan. Kerajaan dari kaum suku Tidung berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu, Sedangkan Kesultanan Bulungan berkedudukan di Tanjung Palas.
 
== Referensi ==