Catatan Hati Seorang Istri 2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k (via JWB)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
GoglepinkNew (bicara | kontrib)
→‎Sinopsis: Rosi masih hidup
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 66:
 
== Sinopsis ==
Setelah Wisnu meninggal dan Bram pergi keluar negeri bersama keluarga barunya, Hana pun fokus membesarkan Rosi dan Zahra. Namun, cobaan tak berhenti datang. Suatu hari, Hana dan kedua anaknya mengalami kecelakaan. Zahra meninggal dunia. Sedangkan Rosi tertukar dengan jasad seorang anak warga sekitar yang berperawakan mirip dengannya. Sejak kejadian itu, hati Hana hancur berkeping-keping. Hana berusaha untuk tetap tegar. Ia pun memutuskan untuk menenangkan dirinya di sebuah pesantren dalam bimbingan Ustadz Faisal.
 
Setelah Wisnu meninggal dan Bram pergi keluar negeri bersama keluarga barunya, Hana pun fokus membesarkan Rosi dan Zahra. Namun, cobaan tak berhenti datang. Suatu harimalam, Hana dan kedua anaknya mengalami kecelakaan. Zahra meninggal dunia. Sedangkan Rosi tertukar dengan jasad seorang anak warga sekitar yang berperawakan mirip dengannya. Sejak kejadian itu, hati Hana hancur berkeping-keping. Hana berusaha untuk tetap tegar. Ia pun memutuskan untuk menenangkan dirinya di sebuah pesantren dalam bimbingan Ustadz Faisal.
Beberapa tahun berlalu, Hana mulai bisa mengatasi goncangan hatinya. Hana pun tergerak kembali ke Jakarta dan mendirikan tabloid wanita Islami bernama "Rosi" sebagai kenangan akan almarhum Rosi. Hana mulai menata kembali hidupnya, walaupun bayangan rasa bersalah akan kehilangan kedua anaknya masih sering datang menghampirinya. Awalnya tak ada niat dari Hana untuk menikah lagi. Namun, Allah berkehendak lain. Kebaikan dan pengertian Irfan, kenalan ayahnya yang selama ini turut membantu Hana melewati masa-masa sulit selama menenangkan diri di Surabaya meluluhkan hati Hana. Irfan pun yang jatuh hati pada Hana memberanikan diri untuk melamar Hana.
 
Beberapa tahun berlalu, Hana mulai bisa mengatasi goncangan hatinya. Hana pun tergerak kembali ke Jakarta dan mendirikan tabloid wanita Islami bernama "Rosi" sebagai kenangan akan almarhum Rosi. Hana mulai menata kembali hidupnya, walaupun bayangan rasa bersalah akan kehilangan kedua anaknya masih sering datang menghampirinya. Awalnya tak ada niat dari Hana untuk menikah lagi. Namun, Allah berkehendak lain. Kebaikan dan pengertian Irfan, kenalan ayahnya yang selama ini turut membantu Hana melewati masa-masa sulit selama menenangkan diri di Surabaya meluluhkan hati Hana. Irfan pun yang jatuh hati pada Hana memberanikan diri untuk melamar Hana.
 
Semenjak kecelakaan itu, Rosi dirawat seseorang dan namanya pun diubah menjadi Enur. Rosi mengalami amnesia dan kebutaan akibat kecelakaan tersebut. Sementara itu, Bram baru saja kembali dari Kuala Lumpur dan ditempatkan sebagai ''general manager'' untuk kantor pusat di Jakarta. Bram dan Karin telah bercerai. Karin pindah ke Amerika dengan membawa Rafa.