The Jakmania: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yasanto Lase (bicara | kontrib)
#1lib1ref
Yasanto Lase (bicara | kontrib)
#1lib1ref
Baris 36:
Ide terbentuknya the Jakmania muncul dari [[Diza Rasyid Ali]], manager Persija saat itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari [[Gubernur DKI Jakarta]], [[Sutiyoso]]. Sebagai pembina Persija, Sutiyoso memang sangat menyukai sepak bola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali persepak bolaan Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung.
 
Pada awalnya, anggota the Jakmania yang masih berstatus komunitas hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat, yaitu Gugun Gondrong yang merupakan sosok paling ideal pada saat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.{{fact}}<ref>{{Cite news|last=Cipto|first=Wisnu|date=10 Desember 2018|title=Persija Juara Setelah 17 Tahun, Gugun Gondrong Pendiri "The Jak" Senang Bukan Kepalang|url=https://merahputih.com/post/read/persija-juara-setelah-17-tahun-gugun-gondrong-pendiri-the-jak-senang-bukan-kepalang|work=MerahPutih.Com|access-date=21 Desember 2022}}</ref>
 
Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk [[huruf]] [[J]]. Ide ini berasal dari [[Edi Supatmo]], yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.