Kebangkitan Kesultanan Utsmaniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muro Bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: zh:鄂圖曼帝國崛起
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-. Beliau +. Ia)
Baris 45:
Ketika Mehmed Çelebi berhasil memenangkan perebutan kekuasaan tahun [[1413]], beliau mengangkat dirinya di [[Edirne]] (Adrianople) sebagai Sultan [[Mehmed I]]. Kewajibannya adalah mengembalikan kejayaan kesultanan yang rusak oleh kekosongan pemerintahan; pasukan Mongol masih berdiam di bagian timur; dan banyak dari kerajaan kristen [[Balkan]] yang melepaskan diri dari kontrol Kesultanan Utsmaniyah.
 
Pada masa pemerintahannya, Mehmed memindahkan ibukota kesultanan dari [[Bursa]] ke [[Adrianopolis]] ([[Edirne]]), mengontrol kembali [[Bulgaria]] dan [[Serbia]], mengusir pasukan Mongol dari Anatolia, dan menyerang [[Albania]], [[Sisilia]], dan Yunani Selatan yang dikuasai [[Kekaisaran Bizantium]]. BeliauIa juga melakukan serangan melawan Pangeran [[Vlad]] yang dikenal dengan [[Dracula]]. BeliauIa tidak pernah berhasil menaklukkan Wallachia sampai Dracula meninggal.
 
Setelah Mehmed meninggal dunia tahun [[1421]], salah satu puteranya, [[Murad II]], menjadi sultan.
Baris 62:
Pada tahun [[1430]], pasukan Utsmaniyah secara tiba-tiba menyerang Salonika. Venesia menandatangani perjanjian damai pada tahun [[1432]]. Perjanjian tersebut memberikan Kesultanan Utsmaniyah kota Salonika dan wilayah sekitarnya. Perang antara [[Serbia]] dan [[Hongaria]] dan [[Utsmaniyah]] tahun [[1441]] tidak mengalami kemajuan sampai [[Kekaisaran Suci Romawi]], [[Polandia]], [[Albania]], dan Emirat Candaroğlu and [[Karamanid]] melakukan intervensi melawan Utsmaniyah. Niš and [[Sofia]] jatuh ketangan pasukan Krisyen tahun [[1443]] dan setahun setelah kesultanan mengalami kekalahan di [[Pertempuran Jalowaz]]. Tanggal 12 Juli 1444 Murad menandatangani traktat yang secara sah mengalihkan kekuasaan atas [[Wallachia]] dan propinsi [[Varna]] kepada [[Hongaria]], [[Bulgaria]] barat (termasuk [[Sofia]] kepada [[Serbia]] dan memaksa Murad mengundurkan diri digantikan puteranya yang berumur dua belas tahun [[Mehmed II]]. Kemudian pada tahun yang sama, pasukan Kristen melanggar perjanjian damai tersebut dan menyerang kesultanan. Pada tanggal 11 November 1444, Murad mengalahkan pasukan [[Polandia]]-[[Hungaria]] yang dipimpin [[Janos Hunyadi]] di [[Pertempuran Varna]].
 
Murad diangkat kembali menjadi sultan berkay bantuan [[Yenisaris]] pada tahun 1446. Perjanjian damai lainnya ditandatangani tahun [[1448]] yang memberikan kesultanan tersebut [[Wallachia]] dan [[Bulgaria]] beserta sebagian [[Albania]]. Setelah Balkan berhasil diamankan, Murad mengalihkan perhatiannya ke timur dan mengalahkan putera Timur Lenk, [[Shah Rokh]]. BeliauIa meninggal pada musim dingin [[1450]]-[[1451]] di [[Edirne]]. Beberapa sumber mengatakan bahwa beliau terlukan di pertempuran melawan geriliya [[Skanderbeg]].
 
Banyak yang meragukan kapasitas [[Mehmed II]] sebagai sultan(kembali) sepeninggal ayahnya.