Li Baochen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 16:
Sadar dirinya bukan tandingan mereka di medan perang, Tian mulai memakai cara diplomasi menabur perpecahan di antara mereka. Mula-mula ia mendekati Li Zhengji untuk membujuknya menghentikan serangan dan berjanji akan membagikan sebagian wilayahnya pada Li. Langkah pertama ini berhasil, Li Zhengji menarik mundur pasukannya. Saat itu Li Baochen sendiri sedang bermasalah dengan pemerintah pusat, ia merasa sangat terhina ketika utusan kaisar, kasim Ma Chengqian, yang mengunjungi pasukannya tidak puas dengan hadiah pemberiannya dan mencampakkannya ke tanah. Kesempatan ini segera dimanfaatkan oleh Tian untuk menghasut. Ia mengajak Li bergabung dengannya menyerang wilayah Lulong milik Zhu Tao. Li terbujuk oleh bujuk rayu Tian dan iapun berbalik menyerang Zhu secara mendadak. Zhu Tao sendiri berhasil lolos dari maut, namun sejak itu timbul permusuhan yang dalam antara keduanya. Untuk memperbaiki hubungannya dengan Li, Tian menyerahkan [[Cangzhou]], Hebei padanya. Dengan demikian kampanye militer menyerang Tian pun berakhir. Dari perang ini, wilayah kekuasaan Li bertambah hingga tujuh prefektur, hingga tahun 777, pasukannya bertumbuh hingga mencapai 50.000 orang, ia juga dianugerahi kaisar gelar kebangsawanan Pangeran Longxi.
 
Tahun [[778]], Li Baochen kembali mengubah marganya ke marga semula, Zhang, adapun alasannya, tidak disebutkan dengan jelas dalam dokumen-dokumen sejarah. Namun tahun [[779]], ia merasa tidak enak hati berbuat demikian, sehingga atas ijin kaisar, ia kembali mengubah marganya menjadi Li. Tahun itu juga, Tian Chengsi meninggal dunia. Atas bujukan Li lah, kaisar secara resmi menyetujui Tian Yue, keponakan Tian, menempati jabatan pamannya sebagai gubernur militer. Di usia tuanya, Li Baochen berencana untuk menjadikan putranya, Li Weiyue, sebagai penerusnya, namun yang menjadi kekhawatirannya adalah kepribadian putranya yang lemah dan tidak pantas untuk memimpin pasukan. Karena itu, ia secara sistematis membunuhi satu demi satu para perwiranya yang berpengaruh dan berpotensi menjadi saingan putranya. Beberapa yang selamat dari pembunuhan itu termasuk [[Zhang Xiaozhong]], kepala daerah Yizhou (sekarang [[Baoding]], Hebei), yang beberapa kali menolak panggilan Li dan tetap bertahan di daerahnya, serta tetap tunduk pada Li selama atasannya itu masih hidup, Wang Wujun, yang adalah teman dekatnya, dan putranya, [[Wang Shizhen]], yang adalah salah seorang menantu Li. Pada tahun-tahun terakhir kehidupannya, Li mulai percaya takhayul dan terobsesi ramalan seorang tukang sihir yang meramalkan bahwa ia akan berumur panjang dan memiliki kekuatan tak tertandingi. Tahun [[781]], penyihir itu memberikan sebuah ramuan yang katanya berkhasiat panjang umur. Li percaya begitu saja padahal ramuan itu mengandung zat-zat yang membahayakan tubuh, tiga hari kemudian ia meninggal karena keracunan. Li Weiyue mengklaim jabatan gubernur militer Chengde walau tidak mendapat persetujuan istana. Tahun berikutnya ia dibunuh oleh Wang Wujun, dengan demikian berakhirlah kekuasaan klan Li atas wilayah Chengde.
 
== Referensi ==