Everyday is a Lullaby: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 50:
Film ''Everyday is A Lullaby'' diproduksi sejak tahun 2016. Skenario film ditulis oleh [[Ilya Sigma]] dan disutradarai oleh [[Putrama Tuta]]. Tuta mengatakan proses penyuntingan film tersebut memakan waktu yang lebih lama karena ia dan penyunting film asal Filipina yang telah mendapat banyak penghargaan, Chuck Gutierrez terus mengubah warna film tersebut. Pengarah sinematografi film ini adalah [[Ipung Rachmat Syaiful]], yang telah diakui atas kemampuannya menciptakan warna ''nocturnal'' bahkan saat adegan dalam ruangan dan siang hari seperti dalam film ''[[Dead Time: Kala]]'' dan ''[[Pintu Terlarang (film)|Pintu Terlarang]]'' karya [[Joko Anwar]].<ref>{{Cite web|last=Simanjuntak|first=Tertiani ZB|date=20 September 2020|title=‘Everyday is a Lullaby’ dashes to Busan Film Festival|url=https://www.thejakartapost.com/life/2020/09/20/everyday-is-a-lullaby-dashes-to-busan-film-festival.html|website=[[The Jakarta Post]]|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20210424224640/https://www.thejakartapost.com/life/2020/09/20/everyday-is-a-lullaby-dashes-to-busan-film-festival.html|archive-date=24 April 2021|access-date=24 April 2021}}</ref>
Menurut Tuta sebagai sutradara, film ini dibangun untuk menciptakan sudut pandang. Aktor yang terlibat bukan hanya berakting tetapi memainkan dan mengisolasi karakter yang dimainkan sehingga dapat menyampaikan dengan penuh kejujuran untuk mengungkapkan kebenaran dari situasi yang diciptakan oleh pikiran.<ref name=":Tempo">{{Cite
[[Anjasmara]] yang memerankan karakter Den Rektra mengaku aktingnya di fim tersebut berdampak besar dalam kehidupannya sehari-hari. Ia butuh waktu yang cukup panjang untuk keluar dari karakter Rektra.<ref>{{Cite
== Penayangan ==
''Everyday is A Lullaby'' tayang perdana di [[Festival Film Internasional Busan]] pada bulan 30 Oktober 2020. Film bergenre drama itu diputar dalam program ''A Window on Asian Cinema'' bersama 31 film Asia lainnya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah film tahun ini hanya sebanyak 192 film dari 68 negara dan akan ditayangkan satu kali selama festival berlangsung.<ref name=":Tempo" />
Film ini juga tayang secara daring di [[Festival Film Asiatica]], Italia pada 21 Desember 2020.<ref>{{Cite web|title=Asiatica Film Festival|url=http://www.asiaticafilmfestival.com/en/|website=|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20210424223738/http://www.asiaticafilmfestival.com/en/|archive-date=24 April 2021|access-date=24 April 2021}}</ref> John Badalu sebagai produser film tersebut mengatakan bahwa film ''indie'' tersebut tidak akan dirilis secara komersial di bioskop.<ref>{{Cite
== Referensi ==
|