Abdul Kahar Muzakkar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 14:
== Pergerakan ==
 
Kahar menyelesaikan pendidikan di Standarschool milik Muhammadiyah dan lulus pada 1935. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Mualimin Solo, sebuah sekolah guru yang juga milik Muhammadiyah. Ia juga aktif di Hizbul Wathan (HW). Ketika sudah mengajar di Palopo, Celebes, ia memimpin Pasukan HW di sana.<ref>{{Cite webnews|title=Abdul Kahar Muzakkar|url=https://tirto.id/m/abdul-kahar-muzakkar-7k|websitework=tirto[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2021-03-18}}</ref>
 
Pada awal tahun [[1950-an]], dia memimpin para bekas gerilyawan [[Sulawesi Selatan]] dan [[Tenggara]] dan mendirikan TII ([[Tentara Islam Indonesia]]), yang kemudian bergabung dengan [[Darul Islam]] (DI), dan di kemudian hari dikenal dengan nama DI/TII di [[Sulawesi Selatan]] dan Tenggara.
Baris 20:
Pada tahun 1950 terjadi kenflik internal antara angkatan darat (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) dengan pihak gerilyawan (Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan) di Sulawesi Selatan. Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) saat itu menginginkan tempat di tubuh Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).
 
Pada Juni 1950, Kahar sebagai mantan pemimpin pasukan KGSS datang ke Makassar untuk menyelesaikan konflik internal ini. Pada 1 Juli 1950, ia mengungkapkan maksud KGSS agar diakomodir menjadi Resimen Hasanuddin di dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI), tetapi usulan itu ditolak oleh pihak TNI. Pada 7 Agustus 1953, bersama pasukan KGSS, Kahar memutuskan untuk bergabung bersama NII Kartosuwiryo untuk wilayah Sulawesi Selatan.<ref>{{Cite webnews|title=Pemberontakan DI-TII Kahar Muzakkar: Sejarah, Kronologi, Penumpasan|url=https://tirto.id/pemberontakan-di-tii-kahar-muzakkar-sejarah-kronologi-penumpasan-gaQ5|websitework=tirto[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2021-03-14}}</ref>
 
== Kematian ==
Baris 28:
Pada tahun 1965, kabar kematian Kahar Muzakkar itu telat sampai ke Jakarta karena lokasi tertembaknya Kahar sangat sulit terjangkau. Jenazahnya dibawa ke Makassar, Kolonel M. Jusuf memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menyaksikan jenazah itu, dan memastikan sendiri bahwa yang mati adalah benar Kahar Muzakkar.<ref>{{Cite book|last=Sumarkidjo|first=Atmadji|date=2006|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=498546|title=Biografi M|location=Jakarta|publisher=Kata Hasta Pustaka|isbn=979-99473-7-5|pages=458|url-status=live}}</ref>
 
Meski sudah dinyatakan tertembak mati, terdapat sebagian orang yang mempercayai bahwa Kahar Muzakkar belum mati. Hal ini diperkuat karena masyarakat tidak mengetahui di mana keberadaan makam Kahar Muzakkar, pemerintah merahasiakan demi menghindari pemujaan terhadap Kahar Muzakkar.<ref>{{Cite webnews|title=Legenda Kahar Muzakkar, Terbunuh tapi Dianggap Masih Hidup|url=https://tirto.id/legenda-kahar-muzakkar-terbunuh-tapi-dianggap-masih-hidup-cuz7|websitework=tirto[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2021-03-18}}</ref>
 
== Referensi ==