Helena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Kitashinsuke (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 35:
St Helena sering digambarkan memeluk sebuah salib oleh sebab menurut tradisi, Helena merupakan orang yang menemukan relik [[Salib Sejati]] (yang dianggap sebagai bagian dari salib [[Yesus]] [[Kristus]] yang asli) di [[Yerusalem]].<ref name=saunders/>
 
Sebelum itu, karena pemberontakan bangsa Yahudi, Kaisar Romawi [[Hadrianus|Hadrian]] (berkuasa tahun 117-138) menghapuskan nama Yudea dan menamai wilayah itu dengan “Siria Palestina”. Ia juga menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota yang baru, menamainya “Aelia“[[Aelia Capitolina”Capitolina]]”, dan melarang kaum Yahudi memasuki wilayah sekitar sana. Sementara Yerusalem sebagian besar tetap tinggal puing-puing karena pemberontakan pada tahun 70 (ketika Bait Allah juga diruntuhkan), Hadrian meratakan sisa-sisanya. Hadrian memandang keyahudian sebagai sumber pemberontakan, dan ia juga memiliki pandangan yang sama terhadap kekristenan. Guna melenyapkan pengaruh kekristenan, Hadrian meratakan puncak Bukit Kalvari dan mendirikan sebuah kuil bagi dewi kafir Venus. Ia juga memotong serta meratakan sisi bukit di mana makam Yesus berada dan mendirikan sebuah kuil bagi dewa kafir Jupiter Capitolinus. Ironisnya, penghancuran ini sesungguhnya justru melestarikan tempat-tempat suci tersebut.<ref name=saunders/>
 
Kaisar Konstantin meraih kekuasaan pada tahun 312, dan tahun berikutnya, ia mensahkan kekristenan dengan Maklumat Milan. Sekitar masa itu, ibundanya, St Helena, menjadi seorang pengikut Kristus. Menurut Eusebius, sejarahwan besar Gereja awali, St Helena berusia sekitar 63 tahun saat ia dibaptis. Dengan wewenang puteranya, St Helena pergi ke Palestina demi menemukan tempat-tempat suci sekitar tahun 324. Tahun-tahun berikutnya, St Helena mendirikan gereja-gereja guna menandai tempat Kelahiran di Betlehem, dan tempat Kenaikan Yesus ke Surga.<ref name=saunders/>
Baris 48:
Sementara detail yang dikemukakan oleh St [[Yohanes Krisostomus]], St [[Ambrosius]], Rufinus dan Socrates (bukan sang filsuf) kurang lengkap dan kadang-kadang saling bertentangan, inti kisahnya adalah sebagai berikut: Ketiga salib dan titulus dipindahkan dari waduk batu. Seorang perempuan, yang sedang menghadapi ajal karena suatu penyakit yang mematikan, dibawa ke sana. Ia menyentuh ketiga salib satu per satu. Setelah ia menyentuh salib ketiga, sekonyong-konyong ia sembuh, dengan demikian menyatakan salib yang asli. Sumber-sumber lain juga menyebutkan mengenai penemuan alat-alat siksa Sengsara Yesus sesudahnya. Dan yang paling penting, St Ambrosius menyampaikan khotbahnya bahwa ketika St Helena menemukan salib yang asli, “ia tidak menyembah kayu, melainkan Raja, yaitu Dia yang tergantung pada kayu salib. Ia berkobar-kobar dalam kerinduan sejati untuk menyentuh jaminan hidup abadi.”<ref name=saunders/>
 
St [[Sirilus dari Yerusalem]] mengajukan beberapa bukti pendukung. Dalam suratnya kepada Kaisar Konstantius (putera dan penerus Konstantin), St Sirilus memaklumkan, “Kayu salib yang menyelamatkan ditemukan di Yerusalem pada masa Konstantin.” Dalam Pengajaran Katekese yang keempat, ia menulis, “Ia sungguh disalibkan demi dosa-dosa kita. Sebab, jika engkau menyangkalnya, tempat ini secara tak terelakkan membuktikan kesalahanmu; Golgota yang terberkati ini, di mana kita sekarang berkumpul demi Dia yang disalibkan di sini; dan sejak itu seluruh dunia telah dipenuhi dengan potongan-potongan kayu Salib.”<ref name=saunders/>
 
<!--Point lainnya: Seorang pembaca di Kanada bertanya, “Mengapakah dalam lukisan-lukisan penyaliban biasa terdapat gambar tengkorak dan dua tulang yang saling bersilang yang ditempatkan di kaki salib?” Banyak gambar-gambar kuno penyaliban memang memperlihatkan tengkorak dan dua tulang saling bersilang di kaki salib. Menurut tradisi, Adam dimakamkan di Kalvari. Ketika Tuhan kita wafat, Darah-Nya yang Mahasuci menetes ke atas tengkoraknya. Lagi, dalam Gereja Makam Suci di Yerusalem, orang mendapati Kapel Adam di bawah Kapel Golgota.<ref name=saunders/>