Bawazier: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Petronomika (bicara | kontrib)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 35:
Yakub merasa sedih dan tertekan setelah kakeknya meninggal dan tidak sanggup untuk tinggal di Bagdad, ia sepakat bersama ketiga anaknya untuk meninggalkan Bagdad, anaknya Umar pergi ke daerah Bukhara yang berada di Turkistan, Abdullah pergi ke daerah Syiroz yang merupakan bagian dari daerah Persia hingga ia menikah dengan seorang wanita terpandang dari kalangan Abasiyah, di daerah Syiroz dan memperoleh anak bernama Salim, sementara Ya’qub dan anaknya yang ketiga Yusuf pergi ke daerah Khuratan, tetapi karena perasaan rindu akan negeri Iraq setelah menetap di daerah ‘ajam mereka sepakat kembali ke Iraq pada tahun 549 H.
 
Tetapi mereka tidak tahan menetap di Baghdad dan menyadari tidak cocok menetap disana dikarenakan keadaan politik dan keamanan yang tidak stabil serta keadaan aparatur penegak hukum yang buruk. Banyak terjadi fitnah sehingga semakin kuat tekad Yakub untuk hijrah dari Baghdad. Sebagian pendapat mengatakan sebagian sahabat Ya’qub memberi saran untuk hijrah ke daerah Yaman. Diantara sahabatnya adalah [[Syekh_Abdul_Qadir_JaelaniSyekh Abdul Qadir Jaelani|Al-Allamah Syaikh Abdulqodir Al-Jailani]] salah seorang pemuka Tasawuf dimasa itu. Beliau berkata kepada mereka : “Sesungguhnya negeri Yaman tempat yang lebih baik untuk agama, lebih jauh dari fitnah, lebih mudah mencari penghidupan.<ref name="AlImam">Al Asas fi Ansab Bani Abbas oleh Sayyid Syarif Husni Bin Ahmad Bin Ali Al Abbasi Al Hasyimi ( الأساس في أنساب بني العباس - تأليف السيد الشريف حسني بن أحمد بن علي العباسي الهاشم )</ref>.
 
Oleh karena itu keluarga ini disebut keluarga menteri. Karena leluhur keluarga ini Ali bin Thirad menjadi menteri bagi 2 khalifah yaitu Al-Mustarsyid dan Al-Muqtafi, berkata Hamdani : Tidak ada menteri dari kalangan Bani Abasiyah selain dia. Berkata Ibnu Katsir : Tidak dikenal seorangpun dari kalangan Abasiyah yang menjadi / mencari selain dia (Ali bin Thirod). Berkata Adz – Dahabi : Ali bin Thirad kuat hapalannya, berakhlak mulya, sahabat yang setia, dalam pemahamannya, pandangannya jauh kedepan, mempunyai visi dan misi oleh karena itu dikenal keluarga ini dengan keluarga Al-Wazir seperti yang pernah dijelaskan.
 
Keluarga Al-Wazir hijrah dari Baghdad secara sembunyi – sembunyi yaitu dengan cara menyamar, mereka bermaksud menuju hijaz untuk melaksanakan haji, ketika selesai melaksanakan ibadah haji dan ziarah ke Madinah Munawaroh mereka melanjutkan perjalanan dari Jeddah menggunakan perahu layar mengarungi samudra Hindia dan Laut Arab. Pada saat perahu telah sampai ke pantai Hadromaut, maka Ya’qub dan ketiga anaknya memutuskan untuk tinggal dan menetap di daerah Mukalla (sekarang menjadi bagian dari distrik Hadromaut Republik Yaman disamping Katsib Abyad, pada saat itu daerah tersebut masih merupakan kampung kecil, tidak ditemukan selain pondok kayu para nelayan di daerah itu.
 
Ketika Yakub merasa ajal sudah semakin dekat, diapun mengumpulkan ketiga anaknya dan cucunya Salim dia berbicara banyak dan berwasiat agar berpegang teguh pada taqwa dan zuhud, bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan menyebarkannya, sabar dalam menghadapi kesulitan-kesulitan kehidupan serta tetap istiqomah. Ia juga meperingatkan dari sifat – sifat malas, sombong, ujub dan mencari ketenaran. Beliau wafat pada tahun 553 H dan dimakamkan di daerah Katrib, yang terkenal sekarang di daerah Ashimah dengan Turbah Ya’kub, kuburannya terkenal dengan tempat ziarah sampai sekarang, dan kuburannya memiliki kubbah yang tinggi.
 
Mukalla pada saat itu bukan tempat yang layak huni bagi keluarga Al-Wazir, merekapun berpindah dari Mukalla ke daerah Syihr. Syihr merupakan tempat yang luas dan layak untuk ditempati juga sebuah kota di daerah pantai. Mereka pun tinggal dan menetap disana sambil mengajar dan menyebarkan ilmu serta memberi manfaat bagi manusia, sehingga penduduk daerah tersebut berdatangan untuk belajar dan memuliakan keluarga Al-Wazir, pada saat mereka tahu akan kemuliaan akhlak dan bagusnya jalan hidup mereka.
Baris 66:
Setelah berlalu 40 tahun sejak Syaikh Sayyid Abdurrahim bin Umar meletakkan batu pertama kota ini, banyak ahli ibadah yang datang ketika menjelang malam. Pengajar yang aktif mengajar ketika siang. Urusan agama di masjid tidak terlalu berlebihan sehingga merusak tatanan kehidupan dunia. Sebaliknya tatanan kehidupan dunia tidak terlalu berlebihan sehingga merusak urusan agama, antara kehidupan agama dan kehidupan dunia seimbang. Di setiap waktunya beliau bagi untuk mengawas madarasah, menyebar ilmu, melayani masyarakat umum dan menyambut tamu-tamu yang tidak henti-hentinya datang, Mendamaikan kabilah yang bertikai dan masih banyak lagi kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan. Disamping itu beliau mengajak masyarakat agar mau menempati tempat ini. Oleh karena itu beliau menggali banyak sumur, membuat saluran air untuk mengairi lahan pertanian agar menjadi subur. Jejak balik beliau ini diikuti oleh anak pamannya Muhammad bin Sa’id dimana ia dan anak-anaknya menggali sumur di daerah Naq’ah, Wadikah dan tempat lainnya. Sehingga daerah ini menjadi daerah yang hijau penuh dengan pohon kurma dan lahan pertanian.<ref name="Sayyid"> Nasab Asrot Al Bawazir oleh Sayyid Syarif Satham Bin Zakii Bin Husin Al Abbasi Al Hasyimi ( نسب أسرة آل باوزير العباسية للسيد الشريف سطام بن زكي بن حسين العباسي الهاشمي )</ref>.
 
Demikianlah peran serta Syaikh Sayyid Abdurrohim bin Umar bagi lingkungan sekitarnya baik dibidang agama khususnya pendidikan ataupun ekonomi sosial. Beliau menghabiskan sisa umurnya untuk beribadah sampai akhir hidupnya. Beliau meninggal pada pertengahan bulan Sya’ban tahun 747 H dan dimakamkan di samping masjid dekat dinding sebelah timur (sekarang terletak di dalam mesjid). Beliau meninggalkan 3 orang anak yaitu Said, Utsman dan Ahmad, mereka semua termasuk anggota keluarga Bawazir di daerah Al-Ghil. ”<ref name="Alwazir">Al Mukhtashir fi Tarikh Hadramaut oleh Muhammad Abdul Qadir Bamathraf( آل باوزير كما ذكروا في كتاب : المختصر في تاريخ حضرموت العام- تأليف محمد عبد القادر بامطرف )</ref>.
 
== Sayyid Datuk Abdurahim Bauzir - WaliAllah Banyuwangi ==
Baris 99:
* [http://www.bawazir.com Web Site of the BAWAZIR Abbasid Hashimite Family]
* [http://www.alwazir.net Web Site Bawazir-Al Wazir Family]
* [http://ahlulbaitbawazir.blogspot.com Tulisan Terkait- Ahlul Bait Bahasa Indonesia]
 
[[Kategori:Marga Arab]]
[[Kategori:Bani Hasyim]]