Hukuman mati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref |
terjemahkan dari wiki english Tag: VisualEditor-alih pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 1:
'''Hukuman mati''' adalah praktik yang dilakukan suatu [[Negara (pemerintahan)|negara]] untuk membunuh seseorang sebagai hukuman atas suatu kejahatan. [[Vonis]] yang memerintahkan seorang tersangka didakwa dengan hukuman mati dapat dikatakan telah '''divonis mati''', dan tindakan pelaksanaan hukuman disebut sebagai '''eksekusi'''.
Kejahatan yang dapat dikenai hukuman mati dapat beragam tergantung jurisdiksi, namun biasanya melibatkan kejahatan yang serius terhadap seseorang, seperti [[pembunuhan]] (berencana atau tidak), [[pembunuhan massal]], [[perkosaan]] (seringkali juga termasuk [[kekerasan seksual terhadap anak]], [[terorisme]], [[kejahatan perang]], [[kejahatan terhadap kemanusiaan]], dan [[genosida]], ditambah seperti kejahatan terhadap negara seperti upaya untuk menggulingkan pemerintahan, [[makar]], [[spionase]], [[Penghasutan (publik)|penghasutan]], dan [[pembajakan]], serta kejahatan lainnya seperti [[residivisme]], [[pencurian]] yang serius, [[penculikan]], serta [[penyelundupan narkoba|penyelundupan]], [[perdagangan narkoba|perdagangan]], atau [[kepemilikan narkoba]].
Sejarahnya, eksekusi mati dilakukan dengan [[pemancungan|pemenggalan kepala]],<ref name="KronenwetterP202">{{Harvnb|Kronenwetter|2001|p=202}}</ref> namun eksekusi dapat dilakukan dengan banyak metode, termasuk [[hukuman gantung]], ditembak, [[suntik mati]], [[rajam]], [[kursi listrik|penyetruman]], dan [[kamar gas|gas beracun]].
Sampai dengan 2022, 55 negara masih memberlakukan hukuman mati (termasuk Indonesia), 109 negara telah meniadakan hukuman mati sepenuhnya secara ''[[de jure]]'' untuk semua jenis kejahatan, 7 telah meniadakan untuk kejahatan biasa (selagi tetap mempertahankan untuk kondisi khusus seperti kejahatan perang), dan 24 negara lainnya sebagai ''abolisionis dalam praktik''.<ref name="Amnesty2018">{{cite web |title=Abolitionist and Retentionist Countries as of July 2018 |url=https://www.amnesty.org/download/Documents/ACT5066652017ENGLISH.pdf |publisher=Amnesty International |access-date=3 December 2018 |archive-date=8 April 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210408153822/https://www.amnesty.org/download/Documents/ACT5066652017ENGLISH.pdf |url-status=dead }}</ref><ref name="ReferenceA">{{cite web |url=https://www.amnesty.org/download/Documents/ACT5037602021ENGLISH.PDF |title=Death Sentences and Executions 2020 |publisher=Amnesty International |access-date=20 July 2021 |url-status=dead |archive-date=9 May 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210509231506/https://www.amnesty.org/download/Documents/ACT5037602021ENGLISH.PDF }}</ref> Sekalipun sebagian besar negara telah meniadakan hukumman mati, lebih dari 60% populasi dunia tinggal di negara di mana hukuman mati masih berlaku, termasuk di [[Hukuman mati di Indonesia|Indonesia]]<ref>{{cite web |url=http://www.worldcoalition.org/modules/smartsection/item.php?itemid=325&sel_lang=english |title=Indonesian activists face upward death penalty trend |publisher=World Coalition against the Death Penalty |access-date=23 August 2010 }}{{Dead link|date=June 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> dan negara lainnya seperti di [[Hukuman mati di Tiongkok|Tiongkok]], [[Hukuman mati di India|India]], [[Hukuman mati di Amerika Serikat|Amerika Serikat]], [[Hukuman mati di Singapura|Singapura]], [[Hukuman mati di Pakistan|Pakistan]], [[Hukuman mati di Mesir|Mesir]], [[Hukuman mati di Bangladesh|Bangladesh]], [[Hukuman mati di Nigeria|Nigeria]], [[Hukuman mati di Arab Saudi|Arab Saudi]], [[Hukuman mati di Iran|Iran]], [[Hukuman mati di Jepang|Jepang]], dan [[Hukuman mati di Taiwan|Taiwan]].<ref>{{cite web |url=https://www.amnesty.org/en/what-we-do/death-penalty/ |title=Death Penalty |publisher=[[Amnesty International]] |access-date=23 August 2016 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20160822235316/https://www.amnesty.org/en/what-we-do/death-penalty/ |archive-date=22 August 2016}}</ref><ref>{{cite web|date=13 August 2004|title=India: Death penalty debate won't die out soon|url=http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/FH13Df03.html|url-status=unfit|archive-url=https://web.archive.org/web/20040820023132/http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/FH13Df03.html|archive-date=20 August 2004|access-date=23 August 2010|work=Asia Times}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.iht.com/articles/2009/03/14/america/death.php |title=Legislators in U.S. state vote to repeal death penalty |date=29 March 2009 |work=[[International Herald Tribune]] |access-date=23 August 2010 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20090316003328/http://www.iht.com/articles/2009/03/14/america/death.php |archive-date=16 March 2009 }}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.fidh.org/THE-DEATH-PENALTY-IN-JAPAN |title=The Death Penalty in Japan |publisher=[[International Federation for Human Rights]] |access-date=23 August 2010 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20100828065156/http://www.fidh.org/THE-DEATH-PENALTY-IN-JAPAN |archive-date=28 August 2010}}</ref>
Hukuman mati telah menjadi kontroversi di sejumlah negara, dan posisinya dapat berbeda dalam ideologi politik atau wilayah budaya yang sama. [[Amnesty International]] mendeklarasikan bahwa hukuman mati adalah pelanggaran [[hak asasi manusia]], dengan menyatakan "hak untuk hidup dan hak untuk hidup bebas dari penyiksaan, perlakuan jahat, tidak manusiawi, atau merendahkan, atau penghukuman."<ref name="Das 2022 p. 192"/> Hak asasi tersebut dilindungi di bawah [[Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia]] yang diangkat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1948.<ref name="Das 2022 p. 192">{{cite book | last=Das | first=J.K. | title=HUMAN RIGHTS LAW AND PRACTICE, SECOND EDITION | publisher=PHI Learning Pvt. Ltd. | year=2022 | isbn=978-81-951611-6-4 | url=https://books.google.com/books?id=RYplEAAAQBAJ&pg=PA192 | access-date=2022-05-08 | page=192}}</ref> Di [[Uni Eropa]], Pasal 2 dari [[Piagam Hak Asasi Uni Eropa]] melarang adanya praktik hukuman mati.<ref>{{cite web |url=http://www.europarl.europa.eu/charter/pdf/text_en.pdf |title=Charter of Fundamental Rights of the European Union |publisher=[[European Union]] |access-date=23 August 2010 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20100529042731/http://www.europarl.europa.eu/charter/pdf/text_en.pdf |archive-date=29 May 2010}}</ref> [[Majelis Eropa]], yang memiliki 46 negara anggota, telah mencoba untuk meniadakan penggunaan hukuman mati secara absolut bagi para anggotanya, melalui Protokol 133 dari [[Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia]]. Namun, hal ini hanya mempengaruhi negara anggota yang telah menanda tangan dan meratifikasinya, dan tidak termasuk diantaranya [[Hukuman mati di Armenia|Armenia]] dan [[Hukuman mati di Azerbaijan|Azerbaijan]]. [[Majelis Umum PBB]] telah mengadopsi, sepanjang 2007 hingga 2020<ref>[https://deathpenaltyinfo.org/news/a-record-120-nations-adopt-un-death-penalty-moratorium-resolution A Record 120 Nations Adopt UN Death-Penalty Moratorium Resolution], 18 December 2018, Death Penalty Information Center</ref> delapan resolusi tidak mengikat yang menuntut moratorium global terhadap eksekusi mati, dengan tujuan untuk menghapuskan hukuman mati.<ref>{{cite web |url=https://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=24679&Cr=general&Cr1=assembly |title=moratorium on the death penalty |publisher=United Nations |date=15 November 2007 |access-date=23 August 2010 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20110127183625/http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=24679&Cr=general&Cr1=assembly |archive-date=27 January 2011}}</ref>
== Batasan pelaksanaan hukuman mati ==
|