Daud Beureu'eh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Penambahan naskah dan referensi
→‎Dakwah dan perjuangan: perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 44:
Organisasi masa ini awalnya bergerak di bidang pendidikan agama yang dipengaruhi oleh paham islam reformis sebagai jawaban dari penyebaran organisasi Muhammadiyah yang disokong oleh para Uleebalang. Saat pendudukan jepang, beliau bekerjasama dengan jepang melalui partisipasinya dalam Maibkatra.Beliau adalah republiken sejati, menolak kemerdekaan yang ditawarkan [[Hubertus Johannes van Mook|Van Mook]] saat berkunjung ke Aceh dengan tetap memilih berada di pangkuan Indonesia.
 
Konsistensinya terhadap penegakan syariat islam dimulai dari sejak dakwah pada masa muda, sampai di awal masa revolusi. Dalam suatu kesempatan bersama Teuku Nyak Arief, beliau memberi pandangan bahwa Indonesia sepatutnya berasaskan Islam. Namun [[Teuku Nyak Arief]] menolak seraya menjelaskan keragaman yang ada di wilayah cikal bakal Indonesia nantinya. Keteguhan itu tidak surut sampai ketika [[Presiden Soekarno]] bertemu dengan Teungku Daud Beureueh dalam muhibahnya Juni 1948. Beliau berpesan agar selepas perang kemerdekaan Aceh diberi kebebasan menjalankan syariat Islam, dan Soekarno mengiyakannya. Namun pada tahun 1953 Soekarno melanggar perjanjian itu dan mengatakan "Indonesia adalah negara nasional yang berideologi Pancasila, dan bukan sebuah negara teokrasi dengan haluan agama tertentu." .<ref>{{Cite web|url=https://historia.id/politik/articles/air-mata-bung-karno-meleleh-di-aceh-vqrx1|title=Air Mata Bung Karno Meleleh di Aceh|last=Jo|first=Hendi|date=|website=Historia.id|access-date=}}</ref><ref>{{Cite web|date=2019-08-28|title=Airmata Penunduk Abu Daud|url=https://www.alathiyah.com/airmata-penunduk-abu-daud/|website=Dayah Al Athiyah Tahfizh Al Quran|language=id-ID|access-date=2022-06-18}}</ref>
 
=== Setelah kemerdekaan ===