Kakawin Arjunawiwāha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vanillachocola (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Vanillachocola (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 52:
Niwātakawaca, seorang raksasa (''daitya'') mempersiapkan diri untuk menyerang dan menghancurkan kahyangan Batara Indra. Karena raksasa itu tak dapat dikalahkan, baik oleh seorang dewa maupun oleh seorang raksasa, maka Batara Indra memutuskan untuk meminta bantuan dari seorang manusia. Pilihan tidak sukar dan jatuh pada sang Arjuna yang sedang bertapa di gunung Indrakīla. Namun sebelum Arjuna diminta bantuannya, terlebih dahulu harus diuji ketabahannya dalam melakukan yoga, karena ini juga merupakan jaminan agar bantuannya benar-benar membawa hasil seperti yang diharapkan.
 
Maka tujuh orang bidadari yang kecantikannya sungguh menakjubkan dipanggil. Sebenarnya tujuh bidadari itu tercipta dari satusebuah cahaya, yang kemudian membiasmengalami pembiasan dan membentuk tujuh cahaya beraneka warna. Kemudian, tujuh cahaya tersebut berubah bentuk menjadi tujuh wanita, dengan nama Supraba, Tilottama, Warsiki, Surendra, Gagarmayang, Tunjungbiru, dan Lenglengmulat. Dari tujuh bidadari itu, kedua bidadari yang terpentingmemiliki peran penting dalam cerita ini bernama [[Dewi Supraba|Suprabhā]] dan [[Tilottama|Tilottamā]],. merekaMereka semua diperintahkandiutus dari kahyangan untuk mengunjungi Arjuna lalu mempergunakan kecantikan mereka untuk merayunya.
 
Maka berjalanlah para bidadari melalui keindahan alam di gunung Indrakīla menuju tempat bertapanya sang Arjuna. Mereka beristirahat di sebuah sungai lalu menghias diri dan membicarakan bagaimana cara terbaik untuk mencapai tujuan mereka.