Quraisy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 25:
 
== Nama ==
Terdapat perbedaan pendapat mengenai [[etimologi]] Quraisy, dengan satu teori menyatakan bahwa Quraisy adalah bentuk diminutif dari kata qirsh ([[hiu]]).<ref name="Watt435">Watt 1986, p. 435.</ref> Ahli silsilah abad ke-9, Hisyam bin al-Kalbi menegaskan nama Quraisy bukanlah nama dari seorang pendiri suku;<ref name="Peters14">Peters 1994, p. 14.</ref> sebaliknya, nama ini berasal dari taqarrusy, sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti "berkumpul bersama" atau "perkumpulan". Suku Quraisy mendapatkan nama mereka ketika Qusayy bin Kilab, keturunan generasi keenam dari Fihr bin Malik, mengumpulkan sanak saudaranya dan mengambil alih kendali atas [[Ka'bah]]. Sebelum ini, keturunan Fihr hidup dalam kelompok-kelompok [[nomaden]] yang tersebar di antara kerabat [[Kinanah bin Khuzaimah|Kinanah]] mereka.<ref name="Watt434" /> [[Nisbah]] atau nama keluarga suku Quraisy adalah Quraisyii, meskipun pada abad-abad awal umat Islam, kebanyakan suku Quraisy dilambangkan dengan marga mereka yang spesifik, bukan suku. Belakangan, terutama setelah abad ke-13, orang-orang yang mengaku keturunan Quraisy mulai menggunakan nama keluarga Quraisyii.<ref name="Watt435" />
 
== Sejarah ==
 
=== Asal Usul ===
Nenek moyang suku Quraisy adalah Fihr bin Malik, yang silsilah lengkapnya, menurut sumber-sumber Arab tradisional, adalah sebagai berikut: Fihr bin Mālik bin al-Naḍr bin Kināna bin Khuzayma bin Mudrika bin Ilyās bin Muḍar bin Nizār bin Ma'add bin ʿAdnān. Dengan demikian, Fihr berasal dari suku [[Kinanah bin Khuzaimah|Kinanah]] dan keturunannya ditelusuri sampai ke Adnan dari suku Ismael, ayah semi-[[Legenda|legendaris]] dari "Arab utara". Menurut sumber-sumber tradisional, Fihr memimpin para pejuang [[Kinanah bin Khuzaimah|Kinanah]] dan [[Bani Khuza'ah|Khuza'ah]] dalam mempertahankan [[Ka'bah]], yang pada saat itu merupakan tempat perlindungan utama kaum [[pagan]] di [[Makkah]], melawan suku-suku dari [[Yaman]]; akan tetapi, tempat perlindungan tersebut dan hak-hak istimewa yang terkait dengannya tetap berada di tangan suku Khuza'ah Yaman. Suku Quraisy memperoleh nama mereka ketika Qusayy bin Kilab, keturunan generasi keenam dari Fihr bin Malik, mengumpulkan sanak saudaranya dan mengambil alih kendali atas Ka'bah. Sebelum ini, keturunan Fihr hidup dalam kelompok-kelompok nomaden yang tersebar di antara kerabat Kinanah mereka<ref name="Watt4342">Watt 1986, p. 434.</ref>
 
=== Bermukim di Makkah ===
Semua sumber Muslim abad pertengahan setuju bahwa Qusayy menyatukan keturunan Fihr, dan menjadikan suku Quraisy sebagai kekuatan dominan di Makkah.<ref>Peters 1994, pp. 14–15.</ref> Setelah menaklukkan Makkah, Qusayy memberikan tempat tinggal kepada klan-klan Quraisy yang lain. Mereka yang menetap di sekitar Ka'bah dikenal sebagai Quraisy al-Biṭhāḥ (bahasa Arab: قُرَيْش ٱلْبِِطَاح, har. 'Quraysh dari tempat cekungan'), dan termasuk semua keturunan Ka'b ibn Lu'ayy dan lainnya. Klan-klan yang menetap di pinggiran tempat suci dikenal sebagai Quraisy al-Ẓawāhīr (bahasa Arab: قُرَيْش ٱلظَّوَاهِر, har. 'Quraisy dari Pinggiran'). Menurut sejarawan [[Ibnu Ishaq]], putra Qusayy yang lebih muda, [[Abdu Manaf bin Qushay|Abdul Manaf]], tumbuh menonjol selama masa hidup ayahnya dan dipilih oleh Qusayy untuk menjadi penggantinya sebagai penjaga Ka'bah. Dia juga memberikan tanggung jawab lain yang berhubungan dengan Ka'bah kepada putranya yang lain, Abdul-'Uzza dan Abdul-Dar, sambil memastikan bahwa semua keputusan Quraisy harus dibuat di hadapan putra sulungnya, Abdul-Dar; Abd al-Dar juga ditunjuk sebagai pemegang hak-hak istimewa seperti penjaga panji-panji perang Quraisy dan pengawas air dan perbekalan bagi para peziarah yang mengunjungi Ka'bah.<ref name="Peters15">Peters 1994, p. 15.</ref>
 
Menurut sejarawan F. E. Peters, catatan Ibnu Ishaq mengungkapkan bahwa Mekah pada masa Qusayy dan keturunannya belum menjadi pusat perdagangan; sebaliknya, ekonomi kota didasarkan pada ziarah ke Ka'bah, dan "apa yang disebut sebagai kantor-kantor pemerintah kota [yang ditunjuk oleh Qusayy] hanya berkaitan dengan operasi militer dan kontrol terhadap tempat suci".<ref>Peters 1994, pp. 15–16.</ref> Selama masa itu, suku Quraisy bukanlah pedagang; sebaliknya, mereka dipercayakan dengan pelayanan keagamaan, yang darinya mereka mendapatkan keuntungan yang signifikan. Mereka juga mendapat keuntungan dari pajak yang dikumpulkan dari para peziarah yang masuk. Meskipun Qusayy tampak sebagai orang kuat Quraisy, dia tidak secara resmi menjadi raja suku, tetapi salah satu dari banyak [[syekh]] terkemuka (kepala suku).<ref name="Peters16">Peters 1994, p. 16.</ref>
 
Menurut sejarawan Gerald R. Hawting, jika sumber-sumber tradisional dapat dipercaya, anak-anak Qusayy, "pastilah hidup pada paruh kedua abad ke-5".<ref name="Hawting22">Hawting 2000, p. 22.</ref> Namun, sejarawan W. Montgomery Watt menegaskan bahwa Qusayy sendiri kemungkinan besar meninggal pada paruh kedua abad ke-6. Masalah suksesi antara penerus alami Qusayy, yakni Abdul-Dar, dan penerus pilihannya, Abdul Manaf, menyebabkan pembagian Quraisy menjadi dua faksi; Mereka yang mendukung klan Abdul-Dar, termasuk klan Bani Sahm, Bani Adi, Bani Makhzum dan Bani Jumah, dikenal sebagai al-Aḥlāf (para Konfederasi), sementara mereka yang mendukung klan Abdul Manaf, termasuk Bani Taym, Bani Asad, Bani Zuhra dan Bani al-Harits ibn Fihr, dikenal sebagai al-Muṭayyabūn (bahasa Arab: ٱلْمُطَيَّبُوْن, har. 'orang-orang yang wangi').<ref name="Watt4352" />
 
== Tokoh ==