Gajah Mada (seri televisi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 79:
 
== Sinopsis ==
Kelahiran Gajah Mada ([[Rafael Putra Ismy|Rafael P. Ismy]]) ditandai dengan petir dan halilintar, suatu pertanda kalau ia akan menjadi orang besar. Jawangkati ([[Marcellino]]), ayah Gajah Mada, adalah seorang pendekar sakti pemimpin Prajurit Majapahit. Ia menginginkan anaknya kelak nanti menjadi seorang pemimpin dan ksatria Majapahit. Namun ia harus gugur di medan perang saat Majapahit berhasil memenangkan pertempuran dengan pasukan Kerajaan Tartar dari negeri Cina. Hanya Gada Ruja Pala, senjata sakti milik Jawangkati, yang tertinggal untuk anaknya. Lailan Mangrani ([[Zora Vidyanata]]), istri Jawangkati, sedih mengetahui suaminya harus gugur di medan laga. Tetapi kesedihannya itu terobati dengan kelahiran Gajah Mada.
Lailan tidak menghendaki anaknya menjadi ksatria hingga ia melarang Gajah Mada belajar kanuragan. Alasan Lailan melarang Gajah Mada menjadi ksatria, karena dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainya lagi. Gajah Mada diam - diam berguru kanuragan kepada Eyang Wungkuk Hanuraga ([[Barry Prima]]), hingga Gajah Mada mahir ilmu kanuragan dan beladiri. Seorang anak mantan punggawa bernama Kebo Ireng ([[Adam Farrel]]) suka mencelakai dan mengganggu orang karena sifatnya selalu membela kebenaran dan yang lemah, Gajah Mada selalu berhasil menghadapinya.