Pondok Pesantren Daar El-Qolam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Willysaef (bicara | kontrib)
Willysaef (bicara | kontrib)
Baris 100:
* Laboratorium komputer
 
==Jenjang pendidikan==
Pondok Pesantren Daar el-Qolam terdiri atas tiga buah jenjang pendidikan formal (menurut pada [[Departemen Agama Republik Indonesia|Depag]] dan [[Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia|Depdiknas]]), yakni:
* [[Madrasah Tsanawiyah]] (MTs) Daar el-Qolam
* [[Madrasah Aliyah]] (MA) Daar el-Qolam
* [[Sekolah Menengah Umum]] (SMU) Daar el-Qolam
 
Ada dua jenjang yang bisa ditempuh oleh para santri yang mengikuti pendidikan di Daar el-Qolam:
* Jenjang 6 tahun (untuk lulusan [[Sekolah Dasar]]/[[Madrasah Ibtidaiyah]])
* Jenjang 4 tahun (untuk lulusan [[Sekolah Menengah Pertama]]/Madrasah Tsanawiyah)
==Kurikulum==
Adapun kurikulum yang diterapkan dalam Pondok Pesantren Daar el-Qolam mencakup pelajaran agama dan pelajaran umum yang terintegrasi. Setiap hari santri mendapatkan pelajaran 7 jam pelajaran, yang masing-masing berdurasi 45 menit, diselai oleh 25 menit istirahat, yang berkisar dari pukul 7:00 waktu setempat hingga pukul 15:00 waktu setempat. Di luar jam formal tersebut, santri juga mendapatkan pengajaran [[Quran|al-Quran]], [[kitab kuning]], dan kursus-kursus yang bisa diikuti sesuai dengan minat dan kemampuan santri itu sendiri, seperti kursus Bahasa Inggris, kursus Bahasa Arab, kursus komputer, kursus bela diri, dan lain sebagainya.
 
Integrasi sistem itu juga memudahkan para santri untuk melanjutkan pendidikannya pada tingkat pendidikan tinggi, khususnya ke [[Institut Agama Islam Negeri]] (IAIN) yang memang diperuntukkan untuk para lulusan madrasah dan pesantren. Bekal bahasa Arab dan Inggris yang telah diberikan semasa belajar di pondok, memudahkan para santri untuk memahami kurikulum pada IAIN. Beberapa santri Daar el-Qolam yang menjadi mahasiswa berprestasi di IAIN antara lain Ihsan Ali Fauzi, Muhammad Wahyuni Nafis, Nanang Tahqiq, Ismatu Rofi, dan Siti Nafsiah, yang menjadi mahasiswa unggulan di [[IAIN Syarif Hidayatullah]], [[Jakarta]]. Selain itu pula, banyak pula santri yang melanjutkan pendidikan ke [[Timur Tengah]] seperti Mesir, Makkah dan Madinah.
 
Karena memang di dalam kelas mereka juga belajar pelajaran ilmu umum, maka para santri juga akan dibimbing pelajaran umum dengan komposisi yang sama dengan pelajaran ilmu agama. Hal ini dilakukan agar para santri nanti setelah keluar dari pondok dapat melanjutkan ke lembaga pendidikan tinggi umum seperti [[kedokteran]], [[teknologi]] dan lain sebagainya. Tujuan ini bermisi agar umat Islam nantinya dapat mengisi ruang-ruang sosial yang lebih beragam, tidak hanya dalam bidang kegamaan saja.
 
Mulai tahun ajaran 2007/2008, Pondok Daar el-Qolam mencanangkan program kelas unggulan, yang disebut dengan Program Excellent Class. Di dalam program itu, semua siswa yang telah lolos kualifikasi dari segi nilai rata-rata saat kenaikan (minimal 6.25) dan kelakukan bisa merasakan pengalaman yang sedikit berbeda dengan kelas biasa (reguler). Di masing-masing kelas, yang terdapat 25 kelas itu, terdapat proyektor berteknologi [[Digital Light Processing]] (DLP) dan juga diizinkannya mereka untuk membawa dan menggunakan [[Internet]] melalui [[komputer]] atau ''[[notebook]]'' di luar jam pelajaran formal (seperti istirahat dan malam hari), tentu saja untuk menunjang pembelajaran.
== Pranala luar ==
* [http://daarelqolam.ac.id/ Situs resmi Daar el-Qolam] (masih dalam pengembangan).