Perang Saudara Amerika: Perbedaan antara revisi

Motivasi rata-rata orang tidak secara inheren dari faksi mereka;<ref>{{cite book |last=McPherson |first=James M. |author1-link=James M. McPherson |date=1 Maret 1994 |title=What They Fought For 1861–1865 |page=[https://archive.org/details/whattheyfoughtfo00mcph/page/62 62] |url=https://archive.org/details/whattheyfoughtfo00mcph/page/62 |publisher=[[Louisiana State University Press]] |isbn=978-0-8071-1904-4}}</ref><ref>{{cite book |last=McPherson |first=James M. |date=3 April 1997 |title=For Cause and Comrades |page=[https://archive.org/details/forcausecomrades00mcph/page/39 39] |url=https://archive.org/details/forcausecomrades00mcph/page/39 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-509023-9|ref=none}}</ref> beberapa prajurit Utara bahkan acuh tak acuh tentang masalah perbudakan, tetapi pola umum dapat ditetapkan.<ref>{{cite speech|last=Gallagher|first=Gary|title=Remembering the Civil War|event=Sesquicentennial of the Start of the Civil War|date=21 Februari 2011|location=Miller Center of Public Affairs UV|publisher=C-Span|url=https://www.c-span.org/video/?298125-1/remembering-civil-war|access-date=29 Agustus 2017|language=en|quote=The loyal citizenry initially gave very little thought to emancipation in their quest to save the union. Most loyal citizens, though profoundly prejudice by 21st century standards, embraced emancipation as a tool to punish slaveholders, weaken the confederacy, and protect the union from future internal strife. A minority of the white populous invoked moral grounds to attack slavery, though their arguments carried far less popular weight than those presenting emancipation as a military measure necessary to defeat the rebels and restore the Union.}}</ref> Tentara Konfederasi berperang terutama untuk melindungi masyarakat Selatan yang di mana perbudakannya merupakan bagian integral.<ref>{{cite news|last=Eskridge |first=Larry |title=After 150 years, we still ask: Why 'this cruel war'? |url=http://www.cantondailyledger.com/topstories/x1868081570/After-150-years-we-still-ask-Why-this-cruel-war |newspaper=[[Canton Daily Ledger]] |location=[[Canton, Illinois]] |date=29 Januari 2011 |access-date=29 Januari 2011 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110201183505/http://www.cantondailyledger.com/topstories/x1868081570/After-150-years-we-still-ask-Why-this-cruel-war |archive-date=1 Februari 2011}}</ref><ref>{{Cite journal|last1=Kuriwaki|first1=Shiro|last2=Huff|first2=Connor|last3=Hall|first3=Andrew B.|date=2019|title=Wealth, Slaveownership, and Fighting for the Confederacy: An Empirical Study of the American Civil War|journal=[[American Political Science Review]]|language=en|volume=113|issue=3|pages=658–673|doi=10.1017/S0003055419000170|issn=0003-0554|doi-access=free}}</ref> Dari perspektif anti-perbudakan, masalah ini terutama apakah perbudakan merupakan kejahatan yang tidak sesuai dengan [[Republikanisme]]. Strategi pasukan anti-perbudakan adalah penahanan—untuk menghentikan ekspansi perbudakan, dan dengan demikian meletakkannya di jalan menuju kepunahan tertinggi.{{sfn|Weeks|2013|p=240}} Kepentingan budak di Selatan mengecam strategi ini karena melanggar hak-hak konstitusional mereka.{{sfn|Olsen|2002|p=237}} Warga kulit putih di Selatan percaya bahwa emansipasi budak akan menghancurkan ekonomi Selatan, karena sejumlah besar modal yang diinvestasikan selalu pada budak, dan kekhawatiran akan integrasi populasi mantan budak kulit hitam.<ref>{{cite book |last=Chadwick |first=French Ensor |author-link=French Ensor Chadwick |url=https://archive.org/stream/causescivilwar02chadgoog#page/n30/mode/1up |title=Causes of the civil war, 1859–1861 |year=1906 |page=8 |via=[[Internet Archive]]}}</ref> Secara khusus, banyak orang Selatan takut akan pengulangan [[pembantaian Haiti 1804]] (juga dikenal sebagai "kengerian Santo Domingo"),<ref name="ReferenceA">{{cite book |first=Kevin C |last=Julius |title=The Abolitionist Decade, 1829–1838: A Year-by-Year History of Early Events in the Antislavery Movement |publisher=[[McFarland & Company]] |year=2004}}</ref><ref name="April page 171">{{cite book |title=Six Days in April: Lincoln and the Union in Peril |first=Frank B. |last=Marcotte |publisher=[[Algora Publishing]] |year=2004 |page=171}}</ref> yang di mana mantan budak secara sistematis membunuh sebagian besar dari apa yang tersisa dari populasi kulit putih di negara tersebut — termasuk pria, wanita, anak-anak, dan juga warga yang bersimpati pada penghapusan — setelah [[Revolusi Haiti|pemberontakan budak yang sukses di Haiti]]. Sejarawan [[Thomas Fleming (sejarawan)|Thomas Fleming]] menunjuk pada frasa historis "penyakit dalam pikiran publik" yang digunakan oleh para kritikus ide ini, dan mengusulkannya berkontribusi pada segregasi di era [[Hukum Jim Crow|Jim Crow]] setelah emansipasi.<ref>{{cite book |title=A Disease in the Public Mind: A New Understanding of Why We Fought the Civil War |last=Fleming |first=Thomas |author-link=Thomas Fleming (historian) |year=2014 |isbn=978-0-306-82295-7}}</ref> Ketakutan ini diperburuk oleh [[Serangan John Brown ke Harpers Ferry|upaya tahun 1859]] yang dilakukan [[John Brown (abolisionis)|John Brown]], di mana ia menghasut pemberontakan budak bersenjata di Selatan. {{Sfn|McPherson|1988|p=210}}