Pertanaman campuran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FianM (bicara | kontrib)
menambahkan isi artikel
FianM (bicara | kontrib)
menambahkan isi artikel
Baris 11:
 
=== Keberlanjutan sistem pertanian ===
Pertanaman campuran merupakan salah satu cara meningkatkan [[keanekaragaman hayati]] di [[lahan pertanian]] secara maksimal. Meningkatnya keanekaragaman hayati menjadi salah satu cara mencapai keberlanjutan pada sistem pertanian.<ref>{{Cite book|last=Purba, D. W., dkk.|date=2022|url=http://repository.poliupg.ac.id/2068/1/FullBook%20Sistem%20Pertanian%20Terpadu.pdf|title=Sistem Pertanian Terpadu: Pertanian Masa Depan|publisher=Yayasan Kita Menulis|isbn=978-623-342-385-4|pages=59|url-status=live}}</ref>
 
=== Peningkatan produktivitas lahan ===
Pada sistem pertanaman campuran, tanaman yang ditanam lebih dari satu jenis. Kondisi tersebut membuat produktivitas lahan meningkat. [[Rotasi tanaman]] dalam satu waktu juga meningkatkan kesuburan tanah. Pertanaman campuran juga menghasilkan kondisi umpan balik positif. Pada kondisi ini, penanaman satu jenis tanaman berdampak pada peningkatan pertumbuhan tanaman jenis lainnya di lahan yang sama.{{Sfn|Putra, Dewi dan Afrianto|2021|p=50}}
 
=== Peningkatan keragaman gizi masyarakat ===
Nilai [[gizi]] yang beragam diperoleh melalui hasil panen pertanaman campuran yang lebih dari satu jenis tumbuhan. Ini karena setiap jenis tanaman memiliki kandungan gizi yang berbeda. Jenis gizi yang akan diperoleh masyarakat akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jenis tanaman yang ditanam dalam pertanaman campuran.{{Sfn|Putra, Dewi dan Afrianto|2021|p=50}}
 
=== Mengurangi risiko usaha tani ===
Risiko usaha tani pada pertanaman campuran dapat dikurangi karena perbedaan jenis hama pada jenis tanaman yang berbeda. Jenis tanaman yang berbeda memiliki tingkat keamanan yang berbeda terhadap hama atau [[patogen]]. Sehingga, salah satu jenis tanaman akan tetap dapat dipanen. Kondisi tersebut dapat menjamin kelangsungan dari perolehan pendapatan.{{Sfn|Putra, Dewi dan Afrianto|2021|p=50}}
 
== Kondisi penerapan ==
Pertanaman campuran merupakan pola tanam yang sesuai diterapkan pada dua kondisi. Pertama, lahan yang digunakan untuk penanaman tidak memiliki ukuran yang luas. Kedua, adanya risiko perubahan harga komoditas pertanian dalam nilai yang besar. Kedua kondisi tersebut didasarkan kepada nilai indeks diversitas tanaman yang berbanding lurus dengan risiko yang ditanggung oleh petani atas komoditas pertaniannya.<ref name=":0" />
 
=== Kawasan agropolitan ===
Pertanaman campuran pada kawasan [[agropolitan]] dilakukan secara terus-menerus. Lahan pertanian dimanfaatkan oleh petani setiap hari, Tujuannya untuk memperoleh [[pendapatan]] guna memenuhi [[kebutuhan]] hidup sehari-hari.<ref>{{Cite book|last=Wahyudie|first=Tri|date=2020|url=https://repository.polbangtanmalang.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/525/BUKU-TRIW-KE-1.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Penguasaan Lahan dan Konservasi Tanah|location=Malang|publisher=Ahlimedia Press|isbn=978-623-94297-2-0|editor-last=Reni|editor-first=Yevina Maha|pages=17|url-status=live}}</ref>
 
== Kelemahan ==
Pertanaman campuran dapat menghasilkan inang untuk hama dan patogen. Risiko adanya inang khususnya pada pertanaman campuran dengan model [[tumpang sari]]. Selain itu, pertanaman campuran juga memerlukan biaya yang lebih mahal. Penambahan biaya diperlukan untuk perawatan jenis-jenis tanaman yang ditanam.{{Sfn|Putra, Dewi dan Afrianto|2021|p=51}}
 
== Lihat pula ==
Baris 26 ⟶ 38:
 
== Referensi ==
 
<references/>
=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Putra, R. P., Dewi, V. A. K., dan Afrianto, W. F.|date=2021|url=https://www.researchgate.net/profile/Rivandi-Putra/publication/358408076_Serba-Serbi_Pertanian_Perkotaan/links/620113bff3cdc1188ff51b8a/Serba-Serbi-Pertanian-Perkotaan.pdf|title=Serba-Serbi Pertanian Perkotaan|location=Solok|publisher=Insan Cendekia Mandiri|isbn=978-623-348-569-2|editor-last=Insani|editor-first=Siti Jamalul|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==