Maria Ulfah Santoso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Huruf Kapital
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
Ia adalah perempuan [[Indonesia]] pertama yang meraih gelar sarjana [[hukum]], memangku jabatan menteri dan anggota [[Dewan Pertimbangan Agung]].<ref name="Ens">{{id}}Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3317</ref> Ia memulai kariernya sebagai tenaga honorer bagian perundang-undangan Kabupaten [[Cirebon]].<ref name="Ens" /> Ia juga menjadi guru AMS [[Muhammadiyah]] Jakarta pada tahun 1943.<ref name="Ens" />
 
Selama pendudukan Jepang ia bekerja di [[Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia|Departemen Kehakiman]], kemudian pindah ke [[Kementerian Luar Negeri Indonesia|Departemen Luar Negeri]].<ref name="Ens" /> Pada tahun 1946, setahus setelah Deklarasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Subadio diangkat menjadi [[Menteri Sosial]] dalam [[Kabinet Sjahrir]].<ref name="Ens" /> Pada tahun 1946-29471947, ia menjabat sebagai sekretaris Perdana Menteri/Dewan Menteri di Jakarta.<ref name="Ens" /> Pada tahun 1950-1961, Subadio menjadi ketua Panitia Sensor [[Film]] di Jakarta.
 
Selain jabatan tetapnya itu, ia aktif dalam mengikuti kongres-kongres yang diselenggarakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.<ref name="Ens" /> Pada tahun 1968, ia menjabat sebagai anggota [[Dewan Pertimbangan Agung]] (DPA).<ref name="Ens" /> Untuk jasa-jasanya, Maria Ulfah Subadio dianugerahi penghargaan Satya Lencana Karya Satya Tingkat II pada tahun 1961; Bintang Maha Putera Utama (1973).<ref name="Ens" />