Meer Uitgebreid Lager Onderwijs: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''MULO''' (singkatan dari [[bahasa Belanda]] '''''Meer Uitgebreid Lager Onderwijs''''') adalah bagian dari sistem [[pendidikan]] zaman kolonial [[Belanda]] di [[Indonesia]]. Pada masa sekarang ini, MULO setara dengan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Meer Uitgebreid Lager Onderwijs berarti "Pendidikan Dasar Lebih Luas". MULO menggunakan [[Bahasa Belanda]] sebagai bahasa pengantar. Pada akhir tahun 30-an, sekolah-sekolah MULO sudah ada hampir di setiap kotaibu kawedanaan (kota [[kabupaten]]) di Jawa. Hanya beberapa Kabupaten di Luar Jawa yang mempunyai Mulo.
 
== Peraturan Pendidikan 1848, 1892, dan Politik Etis 1901 ==
Peraturan pendidikan dasar untuk masyarakat pada waktu Hindia Belanda pertama kali dikeluarkan pada tahun 1848, dan disempurnakan pada tahun 1892 di mana pendidikan dasar harus ada pada setiap Karesidenan (?), Kabupaten (?), Kawedanan (?), atau pusat-pusat kerajinan, perdagangan, atau tempat yang dianggap perlu <ref>http://pakguruonline.pendidikan.net/sjh_pdd_sumbar_bab3a.html</ref>. Peraturan yang terakhir (1898) diterapkan pada tahun 1901 setelah adanya [[Politik Etis]] atau ''Politik Balas Budi'' dari Kerajaan Belanda, yang diucapkan pada pidato penobatan Ratu Belanda [[Wilhelmina]] pada 17 September 1901, yang intinya ada 3 hal penting: [[irigasi]], [[transmigrasi]] [http://id.buck1.com/lingkungan-hidup/ramalan-raffles-dan-du-bus-472], [[pendidikan]].
 
Pada zaman Hindia Belanda anak masuk HIS pada usia 6 th dan tidak ada Kelompok Bermain (Speel Groep) atau Taman Kanak-Kanak (VoorbelsFrobels), sehingga langsung masuk dan selama 7 tahun belajar. Setelah itu dapat melanjutkan ke MULO, atau Kweekschool. Untuk memasuki HBS diperlukan syarat yang sangat ketat, atautamatan KweekschoolHIS tidak dapat masuk HBS.
 
Bagi masyarakat keturunan Tionghoa biasanya memilih jalur HCS (Hollands Chineesche School) karena selain bahasa pengantar Belanda, juga diberikan bahasa Tionghoa.