Penyunting buku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hifay (bicara | kontrib)
k Ejaan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: pranala
Hifay (bicara | kontrib)
k Ejaan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: pranala
Baris 13:
Keadaan berubah sejak 1980. Masyarakat mulai menyadari bahwa penyuntingan [[naskah]] tidak dapat ditangani oleh orang-orang amatiran atau sekadar [[otodidak]]. Sejalan dengan tuntutan [[profesionalisme]] di berbagai bidang, orang-orang yang akan bekerja sebagai penyunting naskah dirasa perlu mengikuti semacam pelatihan atau pendidikan sebelum terjun ke dunia penyuntingan naskah. Hingga pada 19-29 November 1980, [[Ikatan Penerbit Indonesia|Ikatan Penerbit Indonesia Cabang Jakarta Raya]] (Ikapi Jaya) tergerak untuk menyelenggarakan [[Lokakarya]] Penyuntingan Naskah Buku di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].<ref name=":0" />
 
Namun karena, mengingat banyaknya aspek yang dibahas dalam penyuntingan naskah, dibutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami dunia penyuntingan naskah dan mempersiapkan orang untuk bekerja di bidang tersebut. Menyadari hal itu, kalangan perguruan tinggi pun mengukuhkan dunia penyuntingan naskah untuk masuk dalam [[kurikulum]] kampus sejak tahun 1988. Fakultas Sastra [[Universitas Padjadjaran|Universitas Padjajaran]], [[Kota Bandung|Bandung]], membuka program D-3 untuk ''editing''. Selain itu, [[Universitas Indonesia]] melalui [[Politeknik|politekniknya]] juga membuka Jurusan Penerbitan dan [[Grafika]] di tahun ajaran 1990/1991.<ref name=":0" />
 
== Tugas seorang editor ==