Penyulihan suara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Jiaminglimjm (bicara | kontrib)
k penambahan pranala; menambah istilah "pengedaban" (KBBI), hapus "looping"
Baris 1:
{{More citations needed|date=5 Maret 2022}}
Dalam bidang [[Film|perfilman]], '''penyulihan suara''' atau yang dikenal(juga dengan istilahdisebut '''sulih suara''' (atau ''dubbing'pengedaban',''<ref>{{Cite web|title=pengedaban|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pengedaban|website=KBBI Daring|access-date=3 Juni 2022}}</ref>; {{Lang-en|''looping'dubbing'''}}) merupakan proses merekamme[[Perekam suara|rekam]] atau menggantikan suara untuk suatu tokoh karakter. Istilah ini paling kerap digunakan untuk merujuk kepada suara-suara yang direkam yang bukan milik pemain asli dan bertutur dalam bahasa yang berlainan dengan pemain asli tersebut. Tujuan penyulihan suara adalah untuk menyesuaikan percakapan tokoh-tokoh agar dapat lebih diterima sesuai budaya masyarakat setempat. Namun cara ini sering ditentang oleh penonton berusia muda karena penyulihan suara tokoh film yang bersangkutan dapat merusak latar dan watak tokoh film. Dalam pengertian lain, sulih suara juga dilakukan dengan cara memasukkan suara manusia ke dalam film-film [[animasi]] dan [[fabel]].
 
== Penggunaan di dunia ==
 
=== Afrika ===
Film yang tayang di [[Afrika bagian tengah|wilayah Afrika Tengah]] biasanya menggunakan versi dubbing dari distributor [[Prancis]]. Namun di daerah [[Afrika Utara]] yang menggunakan Bahasa[[bahasa Arab]] sebagai bahasa utamanya, film yang ditayangkan juga ikut dialih suarakan dalam Bahasabahasa Arab. Hal ini berlaku untuk film dan [[Acara televisi|serial TV]] untuk anak-anak. Sementara di wilayah [[Afrika Selatan]], diadakan juga pengalihan suara serial TV dalam bahasa - bahasa daerah mereka, seperti bahasa [[Bahasa Zulu|Zulu]] dan [[Bahasa Afrikaans|Afrikaans]].
 
=== Asia ===
[[Tiongkok]], [[Iran]], dan [[Jepang]] menerapkan pengalihan suara pada semua jenis film dan serial TV dalam bahasa resmi mereka masing-masing. [[India]] mampu menerapkan pengalihan suara pada semua jenis film dalam [[bahasa Hindi]] dan beberapa bahasa daerahnyalain seperti Urdu,[[Bahasa Tamil|Tamil]], [[Bahasa Marathi|Marathi]] dan Telugu[[Bahasa Bengali|Bengali]] sehingga memberikan kesan yang sama bagi para penontonnya seperti pada saat menikmati film [[Bollywood]].
 
Sementara negara-negara di [[Asia Tenggara]], seperti [[Malaysia]], [[Vietnam]], dan [[Thailand]] hanya akan memberikan ''subtitle''[[takarir]] pada film dewasa yang tayang di bioskop serta hanya akan menerapkan ''dubbing'' pada tayangan televisi saja. Namun versi dubbing dalam bahasa resmi negaranya masing-masing juga tersedia untuk beberapa film anak-anak yang tayang di bioskop. [[Filipina]] menerapkan dubbing dalam bahasa Filipino secara khusus pada film anime dan film lain yang tidak berbahasa Inggris, kecuali channel TV kabel yang juga menyediakan tayangan dalam versi sulih suara bahasa Filipino. Sedangkan [[Singapura]] - yang mengakui 4 bahasa resmi - jarang menerapkan sulih suara pada semua jenis tayangan TV dan bioskop, kecuali pada tayangan berbahasa daerah China (seperti Cantonese, Hokien dan Tio Ciu) disulih suarakan ulang dalam Bahasa Mandarin.
 
==== Indonesia ====