Johny Lumintang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 46:
Pada saat-saat kritis saat [[Soeharto]] turun dari kursi kepresidenan, Johny dipercaya menjabat [[Pangkostrad]], menggantikan Letjen TNI [[Prabowo Subianto]]''''' '''''(yang saat itu terkenal sebagai The Rising Star). Sayang, masa jabatannya sebagai Panglima Kostrad sangat singkat, hanya 17 jam (22-23 Mei 1998). Itu adalah saat-saat yang paling menentukan dalam kehidupan bangsa dan negara.
 
Tanggal 30 Oktober 1998, Johny lagi-lagi dipercaya menggantikan posisi Prabowo sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNIABRI. Sekaligus juga menggantikan kedudukannya sebagai Anggota Fraksi ABRI MPR-RI.
 
Suami Drg. Sonya Riupassa, MHA ini pada tanggal 18 Januari 1999 ditunjuk menjadi Wakil Kepala Staf [[TNI Angkatan Darat]], dan sebelum pensiun Johny menduduki jabatan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) [[Departemen Pertahanan]] dan [[Keamanan]] (Dephankam) setelah sebelumnya menjabat Gubernur [[Lemhanas]]. Rupanya angka 18 merupakan angka istimewa bagi Johny, sehingga dalam waktu yang relatif singkat, yaitu ± 10 bulan, ia telah menduduki banyak jabatan strategis. Anak keempat dari lima bersaudara pasangan Alm. Frederik Lumintang dan Sofia Wuisan ini, adalah alumnus Sesko TNIABRI (1991-1992) Angkatan 18, Sus Staf Senior (1992) serta Lemhannas (1995).
 
Bapak dari tiga anak ini, Kitty Lumintang, lahir 27 Januari 1974, Della Lumintang, kelahiran 28 Oktober 1977, dan Valentino Lumintang, lahir 5 Desember 1979 ini, banyak melewati pendidikan militer, seperti: Infantry Officer Advanced Course, di [[Fort Benning]], USA (1978), serta International Defence Management Course, di Monterey, USA (1989).