Sihir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Orthedzrgd (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: pengguna baru menambah pranala merah VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1:
[[Berkas:Circe Offering the Cup to Odysseus.jpg|200px|jmpl|Circe Menawarkan Gelas ke Odysseus, oleh [[John William Waterhouse]]. Sang penyihir [[Circe]] menawarkan [[Ulysses]] segelas minuman berisi ramuan yang akan membuat Ulysses tunduk padanya]]
 
'''Sihir''' adalah sistem konseptual yang merupakan kemampuan manusia untuk mengendalikan alam (termasuk kejadian, objek, orang dan fenomena fisik) melalui mistik, [[paranormal]], atau [[supranatural]]. Dalam banyak kebudayaan, sihir berada di bawah tekanan dari, dan biasanya bertentangan dengan [[ilmu pengetahuan]] dan [[agama]]. Banyak agama yang mengecam praktik sihir dan [[ilmu hitam]]. Namun, sering kali tidak ada batas yang jelas, dan biasanya menjadi sebuah kontroversi untuk menetukanmenentukan apakah suatu praktik atau kepercayaan tertentu adalah sebuah sihir.
 
Orang yang menjadi pelaku sihir biasa disebut [[penyihir]], [[tukang sihir]], [[nenek sihir]] dsb.
Baris 7:
Meskipun konotasinya bervariasi, bisa positif dan negatif sepanjang sejarah, sihir "terus memiliki peran dalam agama dan pengobatan yang dianggap penting dalam banyak budaya hingga saat ini".
 
Dalam budaya Barat, sihirdikaitkansihir dikaitkan dengan gagasan-gagasan primitivisme. Selama akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh, para intelektual Barat menganggap praktik sihir sebagai tanda mentalitas primitif dan juga umumnya menghubungkannya dengan kelompok orang yang terpinggirkan.
 
Dalam okultisme modern dan agama Neopagan, banyak praktisi dan penyihir yang menggambarkan dirinya sendiri secara teratur mempraktikkan ritual sihir; mendefinisikan sihir sebagai teknik untuk membawa perubahan di dunia fisik melalui kekuatan kehendak seseorang. Definisi ini dipopulerkan oleh Aleister Crowley (1875-1947), seorang okultis Inggris yang berpengaruh, dan sejak saat itu agama lain (misalnya Wicca serta Setanisme LaVeyan) dan beberapa kepercayaan magis (misalnya chaos magic) telah mengadopsinya.