Pertempuran Uhud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 18:
{{Pertempuran Muhammad}}
'''Pertempuran Uhud''' adalah pertempuran yang pecah antara kaum [[muslim]]in dan kaum [[kafir]] [[Quraisy]] pada tanggal 23 Maret 625 M ([[7 Syawal]] 3 H). [[Perang|Pertempuran]] ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah [[Pertempuran Badar]]. Tentara [[Islam]] berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara [[Islam]] dipimpin langsung oleh [[Rasulullah SAW]] sedangkan tentara kafir dipimpin oleh [[Abu Sufyan]]. Disebut Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari [[Masjid Nabawi]] dan mempunyai ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
 
== Pendahuluan ==
{{Noref section}}
Rasulullah menempatkan pasukan [[Islam]] di kaki bukit Uhud di bagian barat. [[Tentara]] Islam berada dalam formasi yang kompak dengan panjang front kurang lebih 1.000 yard. Sayap kanan berada di kaki bukit Uhud sedangkan sayap kiri berada di kaki bukit Ainain (tinggi 40 kaki, panjang 500 kaki). [[Sayap kanan]] Muslim aman karena terlindungi oleh bukit Uhud, sedangkan [[sayap kiri]] berada dalam bahaya karena musuh bisa memutari bukit Ainain dan menyerang dari belakang. Untuk mengatasi hal ini, Rasulullah menempatkan 50 [[panah|pemanah]] di Ainain dibawah pimpinan [[Abdullah bin Jubair]] dengan perintah yang sangat tegas dan jelas yaitu "Gunakan panahmu terhadap [[kavaleri]] musuh. Jauhkan kavaleri dari belakang kita. Selama kalian tetap di tempat, bagian belakang kita aman. jangan sekali-sekali kalian meninggalkan posisi ini. Jika kalian melihat kami menang, jangan bergabung; jika kalian melihat kami kalah, jangan datang untuk menolong kami."
 
Di belakang pasukan Islam terdapat 14 [[perempuan|wanita]] yang bertugas memberi air bagi yang haus, membawa yang terluka keluar dari pertempuran, dan mengobati luka tersebut. Di antara wanita ini adalah [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]], putri rasulullah yang juga istri [[Ali bin Abi Thalib|Ali]], sedangkan rasulullah sendiri berada di sayap kiri.
 
Posisi pasukan Islam bertujuan untuk mengeksploitasi kelebihan [[pasukan]] Islam yaitu keberanian dan keahlian bertempur. Selain itu juga meniadakan keuntungan musuh yaitu jumlah dan kavaleri (kuda pasukan Islam hanya 2, salah satunya milik Rasulullah). [[Abu Sufyan]] tentu lebih memilih pertempuran terbuka di mana dia bisa bermanuver ke bagian samping dan belakang tentara Islam dan mengerahkan seluruh tentaranya untuk mengepung pasukan tersebut. Tetapi Rasulullah menetralisir hal ini dan memaksa [[Abu Sufyan]] bertempur di front yang terbatas di mana [[infantri|infanteri]] dan [[kavaleri]]nya tidak terlalu berguna. Juga patut dicatat bahwa tentara Islam sebetulnya menghadap [[Madinah]] dan bagian belakangnya menghadap bukit Uhud, jalan ke [[Madinah]] terbuka bagi tentara kafir.
 
Tentara [[Quraish]] berkemah satu mil di selatan bukit Uhud. [[Abu Sufyan]] mengelompokkan pasukan ini menjadi infantri di bagian tengah dan dua sayap kavaleri di samping. Sayap kanan dipimpin oleh [[Khalid bin Walid]] dan sayap kiri dipimpin oleh [[Ikrimah bin Abu Jahal]], masing-masing berkekuatan 100 orang. [[Amr bin Ash]] ditunjuk sebagai panglima bagi kedua sayap tetapi tugasnya terutama untuk koordinasi. [[Abu Sufyan]] juga menempatkan 100 pemanah di barisan terdepan. Bendera Quraisy dibawa oleh [[Thalhah bin Abi Thalhah]].
 
== Kondisi sebelum peperangan ==