Ritus Antiokhia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
 
=== Ibadat katekumen ===
Sesudah pembacaan (dari Kitab Taurat, Kitab Para Nabi, Surat-Surat, Kisah Para Rasul, dan Injil) uskup menyapa umat dengan kalimat dari II Korintus 13:14 (Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kamu sekalian). Umat menjawab: "Dan bersama rohmu"; kemudian dia "berkata-kata kepada umat dengan kata-kata yang menguatkan." Kemudian diikuti suatu litani bagi para katekumen, yang setiap permohonan dijawab oleh umat dengan "Kyrie eleison"; uskup kemudian mengumumkan pengumpulan kolekte setelah itu diakon membubarkan para katekumen. Litani-litani dan kolekte-kolekte serupa juga selanjutkan dilakukan bagi para Energumenenergumen, Illuminandi (photizómenoiiluminandi, orang-orangatau yangfotizómenoi (para siapcalon dibaptisbaptis), diakhiri dengan pernyataan tobat umum, tiap kelompok di atas dibubarkan setelah pengumpulan kolekte. Setelah itu dilanjutkan dengan Misa bagi orang-orang percaya.
 
=== Ibadat umat beriman ===
Baris 26:
Uskup kemudian berkata: "Engkau sungguh kudus dan kudus sepenuhnya, tertinggi dan terpuji selama-lamanya. Dan kuduslah, Putera tunggal-Mu, Tuhan dan Allah kami Yesus Kristus…"; dan kemudian Uskup tiba pada [[kisah institusi]]: "pada malam sebelum dikhianati, Ia mengambil roti dengan tangan-Nya yang kudus dan tak berdosa dan menengadah pada-Mu, Allah dan Bapa-Nya, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata: Inilah Misteri Perjanjian Baru; ambillah daripadanya, makanlah. Inilah tubuh-Ku, yang dipecah-pecahkan bagi banyak orang demi pengampunan dosa-dosa. Demikian pula setelah mencampur anggur dan air dalam piala, dan setelah memberkatinya, Ia memberikannya kepada mereka seraya berkata: Minumlah kalian semua daripadanya. Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagi banyak orang demi pengampunan dosa-dosa. Lakukanlah ini demi peringatan akan Aku. Karena setiap kali kalian makan roti ini dan minum dari piala ini, kalian mewartakan kematian-Ku sampai Aku datang."
 
Menyusul Anamnesisanamnesis ("Oleh karena itu untuk mengenang sengsara dan wafat dan kebangkitan dan kembali-Nya ke surga dan kedatangan-Nya yang kedua kelak …"), Epiklesis atau permohonan ("utuslah Roh Kudus-Mu, saksi dari sengsara Tuhan Yesus ke atas persembahan ini, agar Dia mengubah roti ini menjadi tubuh dari Kristus-Mu dan piala ini menjadi darah Kristus-Mu …"), dan semacam litani (doa umat) bagi Gereja, kaum [[klerus]], Kaisar, dan bagi segala macam dan keadaan manusia, yang diakhiri dengan doksologi (pujian bagi Allah Tritunggal), "lalu seluruh umat berkata: Amin." Dalam litani ini terdapat permohonan khusus (sesudah doa bagi Kaisar dan tentara) yang melibatkan orang-orang kudus bagi orang-orang yang hidup yang bagi mereka uskup berdoa: "Kami juga mempersembahkan kurban ini bersama segenap patriarkbatrik, para nabi, para rasul yang benar, para martir, para pembela iman, para uskup, para imam, para diakon, para subdiakon, para [[lektor]], para penyanyi, para perawan, para janda, umat awam, dan semua nama yang Engkau kenal, yang kudus dan berkehendak baik." Setelah salam damai (Damai Allah beserta kalian semua) diakon mengajak umat untuk berdoa bagi berbagai hal yang hampir sama dengan [[litani]] uskup tadi, lalu uskup menghimpun semua doa mereka dalam suatu kolekte.
 
Uskup kemudian menunjukkan kepada mereka Ekaristi Kudus, sambil berkata: "yang serba kudus bagi orang-orang kudus" dan mereka menjawab: "Satu jua yang kudus, Satu jua yang adalah Tuhan, Yesus Kristus dalam kemuliaan Allah bapa, dst." Uskup membagikan komuni suci dalam bentuk roti kepada tiap umat, sambil berkata: "Tubuh Kristus", dan penerima komuni menjawab:"Amin". Diakon melanjutkan dengan piala, sambil berkata: "Darah Kristus, piala kehidupan." Dijawab: "Amin." Pada saat umat menerima komuni, didaraskan mazmur 33 (Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu). Seusai komuni diakon mengambil yang tersisa dari Sakramen yang Terberkati untuk disimpan dalam [[tabernakel]] (''pastophória''pastofória). Kemudian diikuti ucapan syukur singkat, lalu uskup membubarkan umat dan diakon mengakhiri perayaan dengan berkata: "Pergilah dalam damai."
 
Seluruh liturgi tersebut, menurut si penyusun berasal dari para Rasul, dan dia menyisipkan kalimat-kalimat yang menerangkan bahwa bagian liturgi tertentu disusun oleh Rasul tertentu, misalnya: "Dan aku, Yakobus, saudara [[Yohanes]] putera Zebedeus, berkata bahwa diakon harus pertama-tama berkata: 'Tak seorang pun dari para katekumen,'" dst. Kitab yangBuku kedua dari''Ketetapan KonstitusiRasul-Rasul ApostolikKudus'' memuat garis besar suatu liturgi (hampir tidak lebih dari sekadar catatan-catatan kaki) yang dalam praktiknya berhubungan dengan liturgi di atas. Semua liturgi dari kelas Antiokhia mengikuti kerangka umum yang sama dengan liturgi Konstitusi Apostolik. Sedikit demi sedikit persiapan persembahan (Prothesis, kata ini juga digunakan untuk menyebut meja kredens), sebelum liturgi yang sesungguhnya dimulai, berkembang menjadi suatu upacara yang rumit.
 
Persiapan untuk pembacaan Alkitab (arak-arakan masuk - sederhana) dan penghantaran persembahan dari Prothesis menuju altar (arak-arakan masuk - agung) menjadi prosesi-prosesi khidmat, namun garis besar liturginya: Misa bagi para katekumen dan pembubaran mereka; litani; Anafora yang dimulai dengan kalimat "Sudah layak dan sepantasnya" dan disela oleh Sanctus; kisah institusi; Anamnesis, Epiklesis dan doa permohonan bagi segala macam orang yang hadir di tempat itu; Pengangkatan sakramen diiringi ucapan "Hal-hal yang kudus bagi yang kudus"; pembagian komuni oleh uskup dan diakon (diakon memegang piala); dan kemudian doa penutup dan pembubaran–urutan ini merupakan karakteristik dari semua tata-cara syria dan palestina, dan diikuti juga dalam turunannya yakni liturgi [[Byzantium]].
 
Ada dua poin dalam liturgi konstitusi apostolik yang perlu diperhatikan. Tidak ada orang kudus yang disebutkan namanya dan tidak ada doa [[Bapa Kami]]. Penyebutan nama-nama orang kudus, terutama "Bunda Allah yang tersuci", baru umum dilakukan umat [[Katolik]] setelah [[Konsili Efesus]] ([[431]]), dan doa-doa yang memohon perantaraannya karena gelarnya tersebut baru belakangan ditambahkan ke dalam semua liturgi Katolik. Konstitusi Apostolik telah melestarikan suatu bentuk yang lebih tua yang tak terubahkan oleh pengembangan yang memodifikasi bentuk-bentuk dalam pelaksanaannya. Tidak adanya doa Bapa kami memang menarik dan unik. Namun hal ini tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan keantikannya. Dalam "Pengajaran kedua belas Rasul" (VIII, ii, 3) umat diajak untuk berdoa tiga kali sehari "seperti yang diajarkan Tuhan dalam Injil-Nya: Bapa kami", dst.
 
== Liturgi-Yunani Santo Yakobus ==
Baris 40 ⟶ 36:
Liturgi yang paling tua dan asli di antara liturgi-liturgi Antiokhia yang secara aktual digunakan,dan yang darinya diturunkan liturgi-liturgi lainnya, adalah Liturgi-Yunani Santo Yakobus. Referensi paling awal mengenai liturgi ini adalah Kanon xxxii dari [[Konsili Quinisextum]] (II Trullan [[692 Masehi]]), yang menerangkan bahwa liturgi tersebut sungguh-sungguh disusun oleh [[Santo Yakobus]], saudara Tuhan kita. Konsili ini menggunakan liturgi tersebut sebagai referensi dalam membela tradisi mencampurkan anggur Ekaristi dengan air, terhadap tradisi kaum Armenia.
 
[[Santo Hieronimus]] (wafat [[420]]) tampaknya telah mengenal liturgi ini. Di Betlehem dia mengutip - sebagai suatu bentuk liturgis - kalimat "satu-satunya yang tidak berdosa", yang diucapkan dalam liturgi ini (Adv. Pel., II, xxiii). Kenyataan bahwa umat YakobitYakubi menggunakan liturgi yang sama dalam [[Bahasa Syria]] menunjukkan bahwa liturgi ini sudah ada dan dipergunakan sebelum [[skisma]] [[Monofisit]]. Manuskrip tertua yang tersedia adalah salah satu salinan dari [[abad ke-10]], yang sebelumnya dimiliki oleh Biara Yunani di [[Messina]] dan kini tersimpan dalam perpustakaan Universitas kota itu.
 
Liturgi-Yunani Santo Yakobus mengikuti semua bagian esensial dari liturgi Konstitusi''Ketetapan ApostolikRasul-Rasul Kudus''. Liturgi ini memiliki doa-doa persiapan untuk didoakan oleh imam dan diakon dan suatu pemberkatan kemenyan. Kemudian dimulai Misa bagi para katekumen dengan arak-arakan masuk sederhana. Diakon mengucapkan suatu litani (''’ekténeia''), yang di tiap akhir bait doanya umat menjawab "Kyrie eleison". Sementara imam mengucapkan doa sendiri, yang hanya kata terakhir doa tersebut yang diucapkan dengan suara keras, setelah litani selesai. Para penyanyi melagukan [[Trisagion]], "Kuduslah Allah, kuduslah Yang Kuat, kuduslah Yang Baka, kasihanilah kami." Praktik pengucapan doa sendiri oleh imam dengan suara pelan sementara umat melakukan sesuatu yang lain merupakan hasil pengembangan pada masa belakangan.
 
Selanjutnya adalah pembacaan Kitab Suci, masih dalam bentuk lamanya, yakni bagian-bagian panjang dari [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]], kemudian diikuti doa-doa bagi para katekumen dan pembubaran mereka. Di antara doa-doa bagi para katekumen ada disebut mengenai salib (angkatlah tanduk umat Kristiani dengan kuasa dari salib yang luhur dan yang memberi hidup) yang pasti telah ditulis setelah penemuannya oleh [[Santa Helena]] pada tahun [[326]], yang merupakan satu dari berbagai alasan untuk menghubungkan liturgi ini dengan Yerusalem. Pada saat para katekumen dibubarkan, diakon mengajak orang-orang percaya untuk "saling mengenali satu sama lain" maksudnya adalah untuk memantau apakah masih ada orang-orang non Kristiani di tempat itu.
 
Arak-arakan agung yang membuka Misa bagi orang-orang percaya sudah merupakan suatu upacara yang tertata. Kemenyan diberkati, persembahan diantarkan dari Prothesisprotesis menuju altar sementara umat menyanyikan [[Cherubikonkherubikon]] diakhiri dengan tiga Alleluya (syairnya berbeda dengan CherubikonKherubikon ByzantiumBizantin) sementara imam berdoa sendiri dengan suara pelan. Kemudian diucapkan Syahadat; kelihatannya mula-mula digunakan bentuk yang lebih singkat seperti [[Pengakuan Iman Rasuli|Syahadat Para Rasul]]. Doa persembahan dan litani lebih panjang daripada dalam liturgi Konstitusi''Ketetapan ApostolikRasul-Rasul Kudus''. [[Iconostasis]] (sekat pemisah tempat kaum klerus) belum disebut-sebut dalam liturgi ini. Permulaan "Anafora" (prefasi) lebih singkat. Kisah institusi dan Anamnese dengan segera disusul Epiklesis; kemudian diucapkan permohonan bagi berbagai macam orang.
 
Diakon membacakan "Diptychs" (daftar) nama orang-orang yang mereka doakan; kemudian diikuti suatu daftar orang-orang kudus yang dimulai dari "Bunda tersuci, tak bernoda dan sangat terpuji kami, Maria, Bunda Allah dan perawan-senantiasa." Di sini disisipkan dua kidung pujian bagi Bunda Maria yang tentunya ditujukan untuk melawan [[bidaah]] [[Nestorian]]. Diikuti Doa Bapa kami dengan suatu pengantar dan Embolisme. [[Hosti]] ditunjukkan kepada umat dengan kalimat yang sama dalam liturgi Konstitusi''Ketetapan ApostolikRasul-Rasul Kudus'', lalu dipecah-pecahkan, dan sebagian dari pecahannya dimasukkan ke dalam piala sambil imam berkata: "Pencampuran Tubuh tersuci dan Darah mulia dari Tuhan dan Allah dan Juru-Selamat kita [[Yesus Kristus]]."
 
Sebelum Komuni, didaraskan Mazmur xxxiii. Imam mengucapkan sebuah doa sebelum dia menerima [[Komuni]]. Diakon membagikan Komuni kepada umat. Tidak ada kalimat semacam "Tubuh Kristus"; dia hanya mengucapkan: "Mendekatlah dengan takut akan Tuhan", dan umat menjawab "Terberkatilah Yang datang dalam nama Tuhan." Sisa Sakramen Yang Terberkati dibawa diakon ke Prothesisprotesis; doa pengucapan syukurnya lebih panjang daripada yang terdapat dalam liturgi Konstitusi''Ketetapan ApostolikRasul-Rasul Kudus''.
 
Liturgi Santo Yakobus yang ada saat ini merupakan bentuk yang sudah dikembangkan lebih lanjut dari tata-cara dalam litugi Konstitusi''Ketetapan ApostolikRasul-Rasul Kudus''. Doa-doanya lebih panjang, upacaranya makin lebih tertata, kemenyan digunakan terus-menerus, dan persiapan sudah berada dalam proses menjadi upacara Prothesisprotesis ByzantiumBizantin yang rumit. Adanya permohonan kepada orang-orang kudus yang berkesinambungan; namun garis besar yang esensial dari ritus tersebut masih tetap sama. Selain adanya penyebutan mengenai Salib Suci, terdapat satu kutipan yang memperjelas bahwa liturgi ini awalnya disusun bagi Gereja di Yerusalem. Doa permohonan pertama sesudah Epiklesis adalah: "Kami persembahkan kepada-Mu, Ya Tuhan, bagi tempat-tempat kudus-Mu yang telah Engkau muliakan oleh penampakan ilahi Kristus-Mu dan oleh turunnya Roh Kudus-Mu, teristimewa bagi Sion yang kudus dan gemilang, ibu dari semua gereja dan bagi Gereja-Mu yang satu, kudus, Katolik, dan Apostolik di seluruh dunia." Liturgi ini digunakan di seluruh Syria dan Palestina, yakni di seluruh wilayah PatriarkatKebatrikan Antiokhia (Yerusalem belum dijadikan Patriarkatkebatrikan sampai [[Konsili Efesus]], 431) sebelum skisma Nestorian dan Monofisit. Sebahagian besar tata-cara liturgi di kota Antiokhia pada zaman ketika Santo Yohanes Krisotomus berkhotbah di sana dapat direkonstuksi berkat saduran-saduran dan kutipan-kutipan dalam khotbahnya (Probst, Liturgie des IV. Jahrh., II, i, v, 156, 198). Kalimat-kalimat kutipan tersebut kemudian dianggap berasal dari liturgi Santo Yakobus: memang benar bahwa seluruh saduran tersebut dikutip kata demi kata dari yang terdapat dalam liturgi Santo Yakobus dan Konstitusi''Ketetapan ApostolikRasul-Rasul Kudus''.
 
Katekismus Santo KirilSirilus dari Yerusalem disusun pada tahun 348; 18 ayat pertama ditujukan kepada orang-orang yang berkompetensi (photizómenoifotizómenoi) selama masa [[prapaskah]], enam ayat terakhir ditujukan bagi umat Kristen baru selama minggu [[Paskah]]. Di dalamnya dia menjelaskan mengenai, selain Pembaptisan dan Peneguhan, Liturgi suci. Penjelasan mengenai liturgi dengan hati-hati disamarkan dari para photizómenoifotizómenoi karena alasan [[disciplina arcani]]; liturgi lebih diperjelas ketika dia berbicara kepada orang-orang yang baru saja dibaptis, sekalipun demikian dia menolak mengutip kalimat yang digunakan dalam upacara pembaptisan atau kalimat dalam kisah konsekrasi. Dari katekismus ini dapat dikuetahui urut-urutan liturgi di Yerusalem pada pertengahan [[abad ke-4]]. Kecuali untuk satu dua varisi yang tidak penting, liturgi tersebut adalah liturgi Santo Yakobus (Probst, op. cit., II, i, ii, 77-106). Liturgi ini tampaknya telah digunakan pula dalam bahasa yang berbeda, yakni dalam bahasa Yunani di Antiokhia, di Yerusalem, dan di kota-kota utama [[dimana]] bahasa Yunani umum digunakan, serta dalam bahasa Syria di daerah-daerah pedesaan. Bentuk tertua liturgi ini yang masih dijumpai adalah versi bahasa Yunaninya. Mungiinkah ditemukan hubungan antara liturgi ini dengan liturgi-liturgi tua lainnya? Terdapat sejumlah kalimat-kalimat yang paralel antara Anafora dari liturgi ini dengan Kanon dari Misa Romawi. Urut-urutan dan doa-doanya berbeda, namun bila versi Yunani atau Syria diterjemahkan ke dalam bahasa Latin tampaklah sejumlah besar frasa dan klausa yang identik dengan Liturgi Romawi. Diduga bahwa Roma dan Syria pada mulanya menggunakan liturgi yang sama dan permasalahan yang sering diperdebatkan mengenai urut-urutan Kanon Misa Romawi mungkin dapat dijawab dengan cara merekonstruksinya menurut tata-cara Syria (Drews, Zur Entstehungsgeschichte des Kanons). Mgr. Duchesne dan sebagian besar penulis, di lain pihak, cenderung menghubung-hubungkan liturgi Gallia dengan liturgi Syria dan Misa Romawi dengan liturgi [[Ritus Alexandria|Alexandria]] (Duchesne, Origines du culte chrétien, 54).
 
== Liturgi Suryani ==
Setelah skisma Monofisit dan Konsili Khalsedon (451), baik umat[[Gereja Katolik Yunani Melkit|golongan Malaki]] maupun Yakobit[[Gereja Ortodoks Suriah|golongan Yakubi]] terustetap menggunakan ritus yang sama. Namun lambat laun kedua bahasa itu menjadi ciri khas masing-masing pihak. Umat YakobitYakubi hanya menggunakan bahasa Syria (seluruh kegiatan mereka menjadi suatu perlawanan nasional terhadap Kaisar), dan umat MelkitMalaki, yang hampir seluruhnya adalah orang Yunani di kota-kota utama, pada umumnya menggunakan bahasa Yunani.
 
Liturgi Santo Yakobus dalam bahasa Syria yang ada saat ini bukanlah yang asli yang dulu digunakan sebelum terjadinya skisma, melainkan suatu bentuk modifikasi dari liturgi tersebut oleh umat YakobitYakubi untuk digunakan oleh kalangan sendiri. Persiapan persembahan sudah tertata menjadi suatu ritus yang rumit. Salam damai dilakukan pada awal Anafora dan sesudahnya liturgi Suryani tersebut kata demi kata nyaris mengikuti liturgi Santo yakobus versi Yunani, termasuk penyebutan Sion, ibu segala gereja. Namun daftar para kudus telah dimodifikasi; diakon memperingati Orang-orang kudus "yang telah mempertahankan kemurnian iman Nicea, Konstantinopel, dan Efesus"; ia menyebutkan nama "Yakobus saudara Tuhan kita" satu-satunya nama Rasul yang disebut, dan nama "KirilSirilus sang pimpinan utama yang adalah menara kebenaran, yang menguraikan inkarnasi Firman Allah, serta Mar Yakobus dan Mar Efraim, mulut-mulut yang fasih dan pilar-pilar Gereja kita yang kudus." Mar Yakobus adalah Baradaï, yang dari dia mereka menerima jabatan imamat, dan nama bagi kaum mereka (543). Bukankah Mar Efraim adalah Efraim, PatriarkBatrik Antiokhia yang menjabat tahun 539-545, yang tentunya bukan seorang Monofisit? Meskipun demikian, daftar para kudus bervariasi; kadangkala berisi suatu daftar panjang nama-nama para pelindung mereka (Renaudot, Lit. Orient. Col., II, 101-103). Liturgi ini masih menggunakan sebuah klausa terkenal. Persis sebelum pembacaan Alkitab, dinyanyikan Trisagion. Versi Yunaninya adalah: "Kuduslah Allah, kuduslah Yang Kuat, kususlah Yang Baka, kasihanilah kami." Dalam ritus Suryani, setelah "kuduslah Yang Baka" ditambahkan kalimat: "yang telah disalibkan bagi kami." Ini adalah tambahan yang dicantumkan oleh Petrus si pencelup kain (gnapheús, fullos) PatriarkBatrik Antiokhia Monofisit (458-471), yang bagi kaum Ortodoks tampaknya mencerminkan ajaran sesat Monofisit, dan yang digunakan oleh umat YakobitYakubi menjadi semacam pernyataan iman mereka. Dalam tata-cara Suryani masih digunakan sejumlah kata Yunani. Diakon mengucapkan stômen kalôs dalam Bahasa Yunani dan umat terus-menerus menyerukan "Kurillison" (Kyrie Eleison), sebagaimana mereka mengucapkan "Amin" dan "Alleluia" dalam [[Bahasa Ibrani]]. Kata-kata singkat dalam liturgi cenderung terfosilkan dalam satu bahasa dan diucapkan tanpa perlu dimengerti artinya. Adanya kata-kata liturgis Yunani dalam Liturgi Suryani menunjukkan bahwa versi Yunanilah yang asli.
 
== Di Masa Kini ==
Umat YakobitYakubi di Syria dan Palestina masih menggunakan Liturgi-Suryani Santo Yakobus, sama halnya dengan [[Gereja Katolik Suriah]]. Umat Ortodoks dari PatriarkatKebatrikan Antiokhia dan yerusalemKebatrikan Yerusalem telah meninggalkannya selama berabad-abad. Seperti semua umat Kristiani yang berada dalam persekutuan dengan Konstantinopel, mereka beralih menggunakan Ritus ByzantiumBizantin. Hal ini adalah salah satu hasil dari sentralisasi ekstrem pada Konstantinopel begitu bangsa Arab menaklukkan Mesir, Palestina, dan Syria. Para patriarkbatrik umat MelkitMalaki di negara-negara itu, yang telah kehilangan hampir semua domba-dombanya akibat bidaah Monofisit, menjadi bayang-bayang belaka dan bahkan akhirnya meninggalkan tahta mereka untuk menjadi anggota kehormatan di dewan Konstantinopel. Pada masa itulah, sebelum muncul gereja-gereja nasional yang baru, PatriarkBatrik ByzantiumBizantin berkembang menjadi seorang tokoh yang mirip Paus atas seluruh dunia Ortodoks, dan berhasil memberlakukan penggunaan liturgi, penanggalan, dan praktik-praktik patriarkatnyakebatrikannya sendiri di patriarkatkebatrikan-patriarkatkebatrikan yang jauh lebih tua dan lebih luhur yakni Alexandria, Antiokhia, dan Yerusalem. Tidak diketahui dengan pasti, kapan tata-cara lama dari patriarkatkebatrikan-patriarkatkebatrikan tersebut digantikan oleh tata-cara Byzantiumibadat Bizantin.
 
== Lihat pula ==