Joppye Onesimus Wayangkau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: mengubah tempat lahir Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 46:
 
== Latar belakang ==
Pria kelahiran [[Serui]], [[Papua]] ini bukan merupakan orang baru di jajaran [[Komando Daerah MiliterKodam XVII/Cenderawasih]]. Sebab sebelum mendapat kepercayaan menjadi Danrem 172/PWY, Kolonel Inf. Joppye Onesimus Wayangkau menjabat sebagai Asops Kasdam XVII/Cenderawasih.
 
Sebelum ditugaskan di Tanah Kelahirannya, Joppye sudah malang melintang melakukan penugasan di sejumlah daerah di Indonesia antara lain sebagai Danyonif 407/PK, [[Kodam IV/Diponegoro]] pada tahun 2000—2003. Dengan pengalaman yang dimilikinya, Joppye yang juga pernah menjabat sebagai salah satu Dandim di Kodam IV/Diponegoro ini, siap menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya.
Meskipun demikian, tugas yang dihadapi sebagai Danrem 172/PWY tentunya tidak ringan. Apalagi dengan situasi Kamtibmas di Kota Jayapura saat ini yang merupakan salah satu wilayah teritorial [[Korem 172/PWY]]. Namun hal ini menurutnya merupakan salah satu tantangan dalam melaksanakan tugas.
 
“Tantangan ini tentunya bukan hanya datang dari di Kota Jayapura saja, tetapi salah satu bagian lainnya adalah diwilayah perbatasan yang rawan terjadi kegiatan-kegiatan ilegal antara masyarakat Indonesia dengan PNG,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (15/6).
Untuk membina wilayah teritorial Korem 172/PWY, Danrem menegaskan akan tetap berkomitmen untuk mengutamakan pendekatan soft power yaitu dengan komunikasi dan pendekatan sosial lain dengan masyarakat di Jayapura.
“Untuk kedepan saya akan mengadakan pendekatan dengan masyarakat yang ada di Jayapura, terutama masyarakat Papua, tentunya dengan melakukan komunikasi atau pertemuan dengan pemuka agama, adat dan tokoh perempuan serta para intelektual untuk mempertahankan NKRI,”jelasnya” jelasnya.
 
Terkait dengan program kerja, dirinya akan tetap melanjutkan yang sudah ada. Pasalnya, program itu telah ditentukan setiap tahun di Danrem. “Untuk dua bulan kedepan saya akan pelajari dan membenahi yang sudah ada" ungkap dia.