Stasiun Sedadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Insiden
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Insiden: Perbaikan kesalahan teks
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 41:
 
== Insiden ==
Pada tanggal 18 desember 2002 pukul 08.30 , kereta api fideer[[Fideer]] (no KA nya saya tidak tau) tujuan [[Stasiun Semarang Poncol]] yang baru saja berangkat , tiba tiba masinis melihat dari arah berlawanan meluncur kereta dengan kecepatan tinggi, masinis KA [[fideer]] masjhuri langsung menarik rem darurat , tentu saja membuat belasan penumpang digerbong depan panik, mereka secara spontan berteriak "Awas sepure meh tabrakan (Awas keretanya akan tabrakan-Red)." mendengar teriakan itu beberapa penumpang menjadi panik. Masjhuri terus berusaha memperlambat laju keretanya dan ratusan penumpang pun berlompatan ke sawah. Masinis akhirnya berhasil menghentikan kereta api dengan lokomotif nomer [[BB 200]] 29 , setelah kereta berhenti dia dan petugas layanan kereta turun lalu mengambil daun pisang didekat rel, mereka melambaikan daun pisang itu untuk memberi tanda agar kereta dari arah lain berhenti. Kereta misterius itupun berhenti, kedua kereta saling berhadapan beberapa ratusan meter. Masjhuri mengaku tidak melihat seorang pun yang turun dari kereta misterius itu. "Saya merasa lega ketika kereta didepan saya berhenti" kata dia. Entah karena melihat lambaian daun pisang atau hal lain, kereta dengan lokomotif bercat putih itu berhenti setelah jaraknya cukup dekat, masinis mengaku dapat melihat dengan jelas kereta itu menggunakan lokomotif yang mirip dengan [[lokomotif cc 203]] yang biasa dipakai Kereta Argo, kereta itu mundur dengan tetap menyorotkan lampu dari lokomotif, lama lama mengecil dan menghilang, padahal diantara [[Stasiun Sedadi]] dan [[Stasiun Karangjati]] hanya satu jalur saat itu dan tidak mungkin kereta itu berpindah jalur, Masinis KA [[Fideer]] mencoba menghubungin [[Stasiun Karangjati]] dengan radio lokomotif untuk mencari tau kereta apa yang akan lewat di jalur tersebut. Namun alat komunikasi itu tidak berfungsi. "karena tidak ada kabar dari karangjati[[Stasiun Karangjati]] , saya memutuskan untuk kembali mundur ke [[Stasiun Sedadi]] ," kata Masjhuri. Dari stasiun itulah, dia berhasil menghubungi [[Stasiun Karangjati]] , stasiun itu memberi konfirmasi tidak ada satu pun kereta berangkat kearah timur pagi itu/Kejalur Semarang-Surabaya, setelah merasa yakin jalur sudah aman kereta api [[fideer]] meneruskan perjalanan, tidak ada korban jiwa atas kejadian ini
 
Pada tanggal 20 Mei 2017, pukul 10.30 WIB, kereta api [[Argo Bromo Anggrek]] (KA 1) tujuan [[Stasiun Gambir]] menabrak mobil [[Toyota Avanza]] di perlintasan tak berpalang, 500 meter dari Stasiun Sedadi. Bagian luar depan lokomotif dengan nomor [[CC206]] 13 92 milik Depo Lokomotif Yogyakarta terbakar akibat kebakaran mobil yang ditabraknya dan mobil terseret hingga ujung peron jalur 2 Stasiun Sedadi. Dalam insiden ini, empat orang di mobil tewas. Akibatnya, perjalanan KA tersebut terhambat karena menunggu lokomotif penolong datang dari Depo Lokomotif Semarang Poncol.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/news/2017/05/20/058877105/tabrakan-avanza-argo-anggrek-di-grobogan-4-meninggal|title=Tabrakan Avanza-Argo Anggrek di Grobogan, 4 Meninggal|newspaper=Tempo Nasional|language=en-US|access-date=2017-05-20}}</ref> Sementara itu, lokomotif yang terbakar ditraksigandakan dengan kereta api barang hingga [[Stasiun Semarang Poncol]].