Rule of law: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Akuindo (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh InternetArchiveBot Tag: Pengembalian |
|||
Baris 1:
{{Politik}}
'''''Rule of law ''''' adalah prinsip hukum yang menyatakan bahwa [[negara]] harus diperintah oleh [[hukum]] dan bukan sekadar keputusan pejabat-pejabat secara individual. Prinsip tersebut biasanya merujuk kepada pengaruh dan wewenang [[hukum]] dalam masyarakat, terutama sebagai pengatur perilaku, termasuk perilaku para pejabat pemerintah.<ref name="OED">The ''Oxford English Dictionary'' has defined "rule of law" this way:
<blockquote>The authority and influence of law in society, esp. when viewed as a constraint on individual and institutional behaviour; (hence) the principle whereby all members of a society (including those in government) are considered equally subject to publicly disclosed legal codes and processes.</blockquote> ''See'' [http://libguides.nps.edu/ROL “Civil Affairs and Rule of Law”], Dudley Knox Library, [[Naval Postgraduate School]] (accessed October 18, 2013) (quoting the OED). {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131019145129/http://libguides.nps.edu/ROL
[[Albert Venn Dicey]] dalam ''Introduction to the Law of the Constitution'' mengatakan bahwa ''rule of law'' memiliki tiga unsur dasar:<ref>{{cite book|last=El Muhtaj|first=Majda|title=Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia|publisher=Kencana|location=Jakarta|year=2017|orig-year=2005|edition=2|page=21}}</ref>
Baris 9:
== Perbedaan dengan ''Rechtsstaat'' ==
[[Daniel S. Lev]] mencatat perbedaan utama konsep ''Rechtsstaat'' dengan ''rule of law'' adalah terletak pada akar perkembangannya sendiri. ''Rule of law'' berkembang dari tradisi hukum Inggris yang didukung oleh struktur kelas menengah yang kuat dan mengendalikan proses demokrasi di [[Parlemen Britania Raya|Parlemen]] sebagai penyeimbang dari institusi diraja
== Lihat pula ==
|