Rajasawardhana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibuku (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 23:
Rajasawardhana yang kedua muncul dalam ''[[Pararaton]]'' sebagai raja [[Majapahit]] yang naik takhta tahun 1451. Disebutkan bahwa, sebelum menjadi raja ia pernah menjabat sebagai Bhre Pamotan, Bhre Keling, kemudian Bhre Kahuripan.
 
===Versi 1===
Rajasawardhana naik takhta menggantikan [[Dyah Kertawijaya|Kertawijaya]]. Hubungan antara keduanya tidak disebut dengan jelas dalam ''[[Pararaton]]'', sehingga muncul pendapat bahwa, Rajasawardhana adalah adik [[Dyah Kertawijaya]] yang melakukan [[kudeta]] disertai pembunuhan terhadap kakaknya tersebut. Pendapat di atas perlu diselidiki kebenarannya, karena ''[[Pararaton]]'' menyebutkan, Kertawijaya adalah putra bungsu dalam keluarga [[Wikramawardhana]].
 
===Versi 2===
Pendapat di atas perlu diselidiki kebenarannya, karena ''[[Pararaton]]'' menyebutkan, [[Dyah Kertawijaya]] adalah putra bungsu dalam keluarga [[Wikramawardhana]].
Pendapat lain mengatakan, Rajasawardhana identik dengan '''Dyah Wijayakumara''', yaitu putra sulung [[Dyah Kertawijaya|Kertawijaya]] yang namanya tercatat dalam prasasti Waringin Pitu (1447). Menurut prasasti Waringin Pitu, Dyah Wijayakumara memiliki istri bernama '''Manggalawardhani Bhre Tanjungpura'''. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak, yaitu '''Dyah Samarawijaya''' dan '''Dyah Wijayakarana'''.
 
Sementara itudalam [[Pararaton]], '''Rajasawardhana Sang Sinagara''' dalam [[Pararaton]] memiliki empat orang anak, yaitu Bhre Kahuripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, dan [[Bhre Kertabhumi]]. Jika ''Rajasawardhana Sang Sinagara'' benar identik dengan Wijayakumara, berarti Bhre Kahuripan dan Bhre Mataram juga identik dengan ''Samarawijaya'' dan ''Wijayakarana''. Mungkin, saat prasasti Waringin Pitu dikeluarkan (1447), Bhre Pamotan dan [[Bhre Kertabhumi]] belum lahir.
Pendapat lain mengatakan, Rajasawardhana identik dengan '''Dyah Wijayakumara''', yaitu putra sulung [[Dyah Kertawijaya]] yang namanya tercatat dalam prasasti Waringin Pitu (1447).
 
Kemungkinan, saat prasasti Waringin Pitu dikeluarkan pada tahun (1447), Bhre Pamotan dan [[Bhre Kertabhumi]] belum lahir.
Menurut prasasti Waringin Pitu, Dyah Wijayakumara memiliki istri bernama '''Manggalawardhani Bhre Tanjungpura'''. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak, yaitu '''Dyah Samarawijaya''' dan '''Dyah Wijayakarana'''.
 
Sementara itu, '''Rajasawardhana Sang Sinagara''' dalam [[Pararaton]] memiliki empat orang anak, yaitu Bhre Kahuripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, dan [[Bhre Kertabhumi]]. Jika Rajasawardhana benar identik dengan Wijayakumara, berarti Bhre Kahuripan dan Bhre Mataram juga identik dengan Samarawijaya dan Wijayakarana. Mungkin, saat prasasti Waringin Pitu dikeluarkan (1447), Bhre Pamotan dan [[Bhre Kertabhumi]] belum lahir.
Pemerintahan Rajasawardhana juga terdapat dalam [[berita Tiongkok]]. Disebutkan bahwa pada tahun 1452 Rajasawardhana mengirim duta besar ke [[Tiongkok]].
 
Menurut ''[[Pararaton]]'', sepeninggal Rajasawardhana tahun 1453, [[Majapahit]] mengalami kekosongan pemerintahan selama tiga tahun. Baru pada tahun 1456, ''Bhre Wengker'' naik takhta bergelar '''Bhra Hyang Purwawisesa'''. Tokoh ini dianggap identik dengan [[Girisawardhana]] yang tercatat dalam prasasti Waringin Pitu.
 
== Lihat Pula ==