Akademi Imigrasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Laura Putri Calma (bicara | kontrib)
→‎Sistem Pendidikan: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Laura Putri Calma (bicara | kontrib)
→‎Sistem Pendidikan: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 21:
Kegiatan latihan dasar kesamaptaan di Akademi Imigrasi dirangkaikan dengan masa basis, yaitu masa persiapan dan sosialisasi kehidupan taruna kepada calon taruna. Masa ini berlangsung selama tiga bulan dan bertempat di pusat pendidikan dan latihan milik Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
 
Di dalam pola pendidikan, Politeknik Imigrasi menggunakan pola sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia Nomor: M.08-DL.01-05 Tahun 2000 tentang Panduan Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan pada Akademi Imigrasi atau yang  dikenal dengan istilah “jarlatsuh”, yaitu singkatan dari pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan yang masing-masing memiliki bobot 50 %, 20 %, dan 30 %.
 
'''A. Pengajaran'''
 
Pengajaran, merupakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas dengan tujuan memperoleh, memperluas, dan memperdalam ilmu dan pengetahuan akademik. Bentuknya dapat berupa kuliah, ceramah, atau instruksi. Metode pedagogi ini menitikberatkan aspek kecerdasan dan kemampuan intelektual dengan bobot nilai 50%.
 
Pendidikan yang didapat oleh para taruna meliputi Mata Kuliah Dasar Umum, Mata Kuliah Dasar Khusus, Mata kuliah Keahlian dan Mata Kuliah Keterampilan untuk bidang ilmu hukum, sosial dan tentunya materi teknis Keimigrasian. Di bidang ini taruna diajarkan untuk bisa belajar baik secara perorangan maupun berkelompok. Dengan kerjasama yang baik diantara anggota kelompok belajar itu, tentunya dapat meningkatkan wawasan dan menambah pengetahuan para taruna serta mempermudah proses transformasi ilmu.
 
Setiap tahunnya, taruna Akademi Imigrasi melakukan kegiatan praktek di lapangan, baik di kantor-kantor imigrasi ataupun Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Tahap I yang dilakukan pada akhir semester II ialah Praktik Pengenalan Lapangan, disingkat PPL. Tahap II yang dilakukan pada akhir semester IV ialah Praktik Kerja Lapangan, disingkat PKL. Tahap III yang dilakukan pada akhir semester VI ialah Kuliah Kerja Nyata, disingkat KKN. Hal ini merupakan suatu langkah penting yang harus dilaksanakan oleh taruna Akademi Imigrasi sebagai awal bagi taruna untuk mengenal dunia pekerjaan yang akan digeluti pada masa yang akan datang.
 
Di setiap awal dari semester baru, dilaksanakan acara yudisium yaitu peresmian bagi taruna untuk melangkah menuju semester yang baru. Disini disebutkan taruna-taruna yang berprestasi dan masuk ke dalam peringkat 10 terbaik. Hal ini menjadi suatu cambuk dan motivator bagi taruna yang lain agar dapat meningkatkan prestasi belajarnya di semester yang akan datang.
 
Akhir dari masa pendidikan di bidang pengajaran ini adalah dengan diadakannya sidang Karya Tulis Akhir bagi taruna tingkat 3. Di dalam sidang ini, taruna wajib memaparkan hasil tulisan yang telah dibuat dan mempertahankan pendapatnya di hadapan tim dosen penguji. Hal ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat bagi kelulusan taruna dari Akademi Imigrasi sehingga kemudian bisa diwisuda untuk menjadi seorang Pejabat Imigrasi.
 
'''B. Pelatihan'''
 
Pelatihan, merupakan kegiatan pengaplikasian teori di lapanganyangdapat dijadikan tolak ukur kemampuan dan dominasi pengetahuan akademik. Metode pedagogi ini menitikberatkan aspek keterampilan dan profesionalisme dengan bobot nilai 20%.
 
Seperti yang kita ketahui bahwa imigrasi adalah garda terdepan sebagai penjaga pintu gerbang negara, artinya bahwa kita adalah pihak pertama yang akan menerima kedatangan orang asing dari luar negeri. Untuk bisa menjaga pintu gerbang negara Indonesia ini secara baik, dibutuhkan tenaga-tenaga profesional yang dihasilkan dari pelatihan-pelatihan yang bisa mengembangkan kemampuan taruna. Yang diberikan di bidang pelatihan adalah pelatihan Bahasa Asing seperti Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang dan Bahasa Belanda. Untuk mendalami bidang Teknologi dan Informasi, taruna diberikan pelatihan Komputer oleh dosen yang berkompeten di bidangnya. Di bidang ketahanan diri, taruna diberikan pelatihan Bela Diri Karate serta Tae Kwon Do. Sedangkan di bidang kekuatan fisik yaitu berupa Senam, Kesamaptaan, ''Volley'' dan Tennis. Tidak hanya di bidang kekuatan fisik saja, taruna pun diberikan pelatihan yang dapat melatih keseimbangan ritme tubuh yaitu dengan diberikannya pelatihan dansa internasional seperti cha-cha, salsa, dan lainnya yang berguna bagi kemampuan taruna di dalam dunia pergaulan internasional.
 
'''C. Pengasuhan'''
 
Pengasuhan, merupakan kegiatan pembimbingan dan pengasuhan yang bertujuan menanamkan, memantapkan, dan mengamalkan nilai-nilai budaya bangsa. Metode pedagogi ini menitikberatkan aspek mental dan kepribadian dengan bobot nilai 30%.
 
Bidang ini merupakan satuan pelaksana pendidikan dalam proses pembentukan kepribadian. Bidang pengasuhan ini mengajarkan taruna untuk memiliki kemampuan bertanggung jawab, kerjasama, disiplin, percaya diri dan kemampuan untuk mengendalikan diri. Di bawah asuhan para pembina, taruna diarahkan untuk bisa membentuk kepribadian yang lebih baik lagi melalui pembinaan mental ideologi, pembinaan watak, pembinaan jiwa korsa, pembinaan fisik serta yang penting adalah pembinaan rohani. Untuk dapat melatih sikap-sikap seperti itu, di Akademi Imigrasi dibentuk organisasi ketarunaan seperti Badan Perwakilan Taruna (BPT) sebagai badan tempat menampung seluruh aspirasi taruna dan yang menjadi jembatan di antara taruna dan pembina. Organisasi lain yaitu Senat Taruna, sebagai organisasi yang melaksanakan berbagai kegiatan baik internal maupun eksternal sebagai tempat untuk menyalurkan ide serta kreativitas taruna. Disamping itu ada juga Pasukan Khusus Taruna yang biasa dikenal dengan julukan Passustar yang beranggotakan 12 orang taruna. Passustar ini sebagai cerminan taruna yang selalu melakukan berbagai kegiatan seremonial seperti pasukan pengibar bendera, pasukan pedang pora untuk pernikahan, pasukan pengusung jenazah dan berbagai kegiatan lainnya. Semua organisasi ketarunaan ini digerakkan oleh taruna itu sendiri dibawah pengawasan pembina serta izin dari Direktur Akademi Imigrasi. Organisasi-organisasi tersebut menjadi jembatan bagi seluruh taruna untuk bisa menyalurkan aspirasinya dalam beraktivitas dan mengeluarkan kreatifitasnya. Bentuk lain yang bisa digunakan oleh taruna sebagai sarana penyaluran bakat dan kreatifitasnya yaitu dengan bermain musik yang tergabung di dalam korps Bhumi Pura Wira Wibawa. Kelompok musik berbentuk marching band ini biasa bermain untuk acara-acara baik seremonial maupun sebagai hiburan. Pada saat bermain marching band, taruna dituntut kekompakan, kerjasama dan kreatifitasnya didalam memainkan alat musik sehingga bisa tercipta suatu bentuk musikalisasi yang indah.
 
Sejauh ini Akademi Imigrasi telah meluluskan Pejabat Imigrasi sebanyak:
 
* '''Kursus Keimigrasian''': 227 orang
* '''Kursus Aplikasi Sarjana''': 8 orang
* '''Akademi Imigrasi Angkt. I – III''': 182 orang
* '''Pendidikan Teknis Keimigrasian (PTK) Angkt. I – XXXII''': 1985 orang
* '''Akademi Imigrasi (AIM) Angkt. IV – XV''': 746 orang
* '''Pendidikan Khusus Keimigrasian (DIKSUSKIM) Angkt. I – III''': 193 orang
* '''Pendidikan Pejabat Imigrasi (DIKPIM) Tahun 2015''': 128 orang
 
'''Formasi Taruna Akademi Imigrasi (mulai Angkatan IV/1999)'''
 
{| bgcolor="#f7f8ff" cellpadding="3" cellspacing="0" border="1" style="font-size: 100%; border: #cccccc solid 1px; border-collapse: collapse;"
|- bgcolor="#eeeeee"
! Tahun
! Angkatan
! Jumlah Taruna/i
|-
| [[1999]]
| IV
| 65
|-
| 2000
| V
| 61
|-
| [[2001]]
| VI
| 62
|-
| [[2002]]
| VII
| 63
|-
| [[2003]]
| VIII
| 60
|-
| [[2004]]
| IX
| 62
|-
| [[2005]]
| X
| 65
|-
| [[2006]]
| XI
| 63
|-
| [[2007]]
| XII
| 60
|-
| [[2008]]
| XIII
| 63
|-
| [[2009]]
| XIV
| 62
|-
| [[2010]]
| XV
| 63
|-
| [[2011|2013]]
| XVI
| 64
|-
|2014
|XVII
|53
|-
| [[2015]]
| XVIII
| 61
|-
|2016
|XIX
|128
|-
|2017
|XX
|248
|-
|2018
|XXI
|294
|-
|2019
|XXII
|300
|-
|2020
|XXIII
|299
|-
|
|
|
 
== Lihat Pula ==