Persetujuan seksual: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
"Abuse" di sini bukan penyalahgunaan
Baris 3:
'''Persetujuan seksual''' ({{lang-en|sexual consent}}) adalah [[persetujuan]] untuk melakukan [[kegiatan seksual]].<ref name=Roffee>{{cite book|title=Roffee James A., 'When Yes Actually Means Yes: Confusing Messages and Criminalising Consent' in Rape Justice: Beyond the Criminal Law eds. Powell A., Henry N., and Flynn A., Palgrave, 2015|pages=72–91|doi=10.1057/9781137476159_5|chapter = When Yes Actually Means Yes|year = 2015|last1 = Roffee|first1 = James A.|isbn=978-1-349-57052-2}}</ref><ref name=Beres>{{cite journal|last=Beres. A|first=Melanie|title='Spontaneous' Sexual Consent: An Analysis of Sexual Consent Literature|journal=Feminism & Psychology|date=18 January 2007|volume=17|issue=93|page=93|doi=10.1177/0959353507072914}}<!--|accessdate=28 October 2013--></ref> Di banyak yurisdiksi, kegiatan seksual tanpa persetujuan dianggap sebagai [[pemerkosaan]] atau [[serangan seksual]] lainnya.<ref name=Roffee/><ref name=Beres/> Dalam beberapa yurisdiksi, suami memiliki hak untuk berhubungan seks dengan istrinya, yang tidak dapat menolak, dan jika dia menolak, [[Pemerkosaan dalam pernikahan|suami dapat memperkosanya]] tanpa hukuman. Pada akhir 1980-an, akademisi Lois Pineau berpendapat bahwa masyarakat harus bergerak menuju model seksualitas yang lebih komunikatif sehingga persetujuan menjadi lebih eksplisit dan jelas, objektif dan berlapis, dengan model yang lebih komprehensif daripada "tidak berarti tidak" atau "ya berarti ya".<ref name=PINEAU>{{cite journal|last=Pineau|first=Lois|title=Date Rape: A Feminist Analysis|journal=Law and Philosophy|year=1989|volume=8|issue=217|pages=217–243|doi=10.1007/BF00160012|s2cid=144671456}}</ref> Banyak universitas telah melakukan kampanye tentang persetujuan seksual. Kampanye kreatif dengan slogan dan gambar yang menarik perhatian pasar dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran akan serangan seksual di kampus dan isu-isu terkait.<ref name="auto2">Thomas KA, Sorenson SB, Joshi M. "Consent is good, joyous, sexy": A banner campaign to market consent to college students. Journal of American College Health. 2016; 64(8):639-650</ref>
 
Di Kanada "persetujuan berarti...persetujuan sukarela dari pengadu untuk terlibat dalam aktivitas seksual" tanpa penyalahgunaanpenyiksaan atau eksploitasi "kepercayaan, kekuasaan atau otoritas", paksaan atau ancaman.<ref name=canadiancriminalcode>{{cite journal|last=Criminal Code|first=Canadian|url=http://laws-lois.justice.gc.ca/eng/acts/C-46/page-137.html#docCont|title=Canadian Criminal Code|date=2015}} Retrieved March 13, 2015.</ref> Persetujuan juga dapat dicabut setiap saat.<ref name=Hall>{{cite journal|last=Hall|first=David S.|title=Consent for Sexual Behavior in a College Student Population|journal=Electronic Journal of Human Sexuality|date=10 August 1998|volume=1}}</ref>
 
Sejak akhir 1990-an, model baru persetujuan seksual telah diusulkan. Secara khusus, yaitu pengembangan "ya berarti ya" dan model afirmatif, seperti definisi Hall: "persetujuan sukarela atas apa yang dilakukan atau diusulkan oleh orang lain; izin; persetujuan dalam pendapat atau sentimen."<ref name=Hall/> Hickman dan Muehlenhard menyatakan persetujuan itu harus berupa "komunikasi verbal atau nonverbal bebas dari perasaan kesediaan' untuk terlibat dalam aktivitas seksual."<ref>Hickman, S.E. and Muehlenhard, C.L. (1999) '"By the Semi-mystical Appearance of a Condom": How Young Women and Men Communicate Sexual Consent in Heterosexual Situations', The Journal of Sex Research 36: 258–72.</ref> Model mersetujuan afirmatif mungkin masih terbatas karena keadaan individu seputar persetujuan yang mendasarinya tidak selalu dapat diakui dalam "ya berarti ya" , atau dalam model "tidak berarti tidak".<ref name=Roffee>{{cite book|title=Roffee James A., 'When Yes Actually Means Yes: Confusing Messages and Criminalising Consent' in Rape Justice: Beyond the Criminal Law eds. Powell A., Henry N., and Flynn A., Palgrave, 2015|pages=72–91|doi=10.1057/9781137476159_5|chapter = When Yes Actually Means Yes|year = 2015|last1 = Roffee|first1 = James A.|isbn=978-1-349-57052-2}}</ref>