Periode Tulip: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
KyforWiki (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Zatapp (bicara | kontrib)
Baris 1:
{{wikify|date=Juli 2010}}
'''Periode Tulip''' adalah sebuah periode ketika Kesultanan [[Turki Utsmani|Turki Usmani]] mulai melakukan perubahan-perubahan untuk mengorientasikan dirinya dengan [[bangsa]]-bangsa [[Eropa]] pada awal [[Abad ke 18|abad ke-18]]. Selama masa-masa tersebut, kehidupan [[Turki Utsmani|Turki Usmani]] banyak terpengaruh dari negara-negara [[Eropa Barat]] seperti [[Prancis]] dan [[Inggris]], terutama dalam bidang kesenian dan kemajuan [[ekonomi]]. Pada Periode Tulip pula, transfer ilmu pengetahuan dari [[dunia Barat]] ke [[dunia Timur]] semakin gencar. Periode ini dinamai "tulip" karena pada masa itu kelompok elit [[Utsmaniyah]] sangat menggemari bunga [[tulip]].<ref>{{Cite web|last=Rizqa|first=Hasanul|date=24 November 2019|title=Tiga Arsitektur Periode Tulip Ustmaniyah|url=https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/19/11/24/q1gqk1313-tiga-arsitektur-periode-tulip-ustmaniyah|website=Republika.id|access-date=04 Mei 2021}}</ref>
 
== Kondisi Turki Usmani sebelum Periode Tulip ==
 
Selama periode antara akhir abad ke-16 sampai akhir abad ke-17, posisi pemerintahan [[Sultan|kesultanan]] dipegang oleh para sultan dan [[perdana menteri]] yang lemah dan tidak cakap dalam mewarisi kebesaran Turki Usmani sebelumnya. Karena itulah, terjadi sebuah periode yang stagnan ketika Turki Usmani tidak lagi mengembangkan dan memperbaharui sistem-sistem negaranya[[negara]]<nowiki/>nya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang sebagian besar merupakan faktor internal di dalam pemerintahan kesultanan itu sendiri. Di samping itu, faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah karena semakin intensnya penetrasi-penetrasi Eropa ke wilayah Turki Usmani sehingga mereka selalu disibukkan dengan [[perang]] yang berkepanjangan.
 
Setelah [[Sulaiman II dari Kordoba|Sulaiman I]] (1520–1566) wafat, para calon sultan tidak lagi pergi ke sekolah-sekolah khusus untuk mendapatkan pendidikan, tetapi mengurung diri di [[Istana Seraglio]], sebuah istana khusus untuk menyenangkan sultan yang diisi oleh para harem. Pemerintahan kesultanan sendiri dijalankan oleh wazir agung yang bergelar Pasha. Akibatnya, sultan menjadi tidak cakap dalam memerintah dan akhirnya banyak terjadi pergolakan di dalam kesultanan sehingga modernisasi menjadi terlambat.
 
Selain itu, karena kuatnya peranan para [[ulama]] dan elit [[militer]], beberapa kesempatan untuk memodernisasi menjadi terhambat, seperti penolakan para ulama terhadap mesin cetak yang ditemukan [[Gutenberg]] pada abad ke-15 karena dianggap sebagai “alat setan”. Para ''[[janissari]]'' pun ikut mericuhkan suasana dengan meminta hak-hak khusus, seperti hak untuk menikah dan bekerja selain di bidang militer. Sebuah stagnasi pun terjadi dan Turki Usmani tidak berkembang karena tetap mempertahankan nilai-nilai lama yang bersumber pada [[agama]] dan hukum tradisional.
 
== Kondisi di Eropa ==
 
Di lain tempat, Eropa sudah berkembang akibat efek dari ramainya arus perdagangan dan munculnya industri-industri pada abad ke-18, ditambah dengan penemuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan. Negara-negara [[Eropa]], seperti [[Prancis]] dan [[Inggris]] bahkan sudah menanamkan pengaruhnya di [[Mesir]], [[Aljazair]], dan beberapa wilayah muslim lainnya di [[Asia Barat]]. Kedekatan ini akhirnya mempertemukan Turki Usmani dengan kebudayaan Eropa Barat yang saat itu telah tercerahkan. Para pelajar Turki Usmani pun mulai membanding-bandingkan kedua kebudayaan tersebut. Dalam beberapa hal, bangsa Eropa terbukti lebih maju.
 
Hal ini akhirnya disadari oleh [[Sultan Ahmed III]] (1703–1730), yang merasa memerlukan adanya satu perubahan di dalam tubuh kesultanan dan memulai reformasi agar bisa mengorientasikan Turki Usmani dengan Eropa. Hal ini mutlak dilakukan agar kesultanan tidak jatuh lebih dalam lagi kedalam konflik yang berkepanjangan dengan bangsa-bangsa Eropa yang mana selalu menjadi musuh mereka selama berabad-abad lamanya.