Kotiledon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Biji yang menyimpan cadangan makanan di kotiledon bagi kecambah disebut sebagai ''biji kotiledonik''. Pada tumbuhan dengan biji kotiledonik, kotiledon telah terbentuk pada saat tumbuhan masih di dalam biji ([[embrio]] atau lembaga). Yang tergolong tumbuhan semacam ini misalnya dari suku [[polong-polongan]] (Fabaceae) dan suku [[kubis-kubisan]] (Brassicaceae).
 
Klasifikasi tumbuhan klasik membedakan dua kelompok besar tumbuhan berbunga (Angiospermae) berdasarkan cacah kotiledonnya: Dicotyledoneae (berkotil dua) dan Monocotyledoneae (berkotil tunggal). Walaupun jarang dikemukakan, tumbuhan berbiji terbuka juga memiliki kotiledon, namun banyaknya untuk setiap spesies berbeda-beda sehingga tidak dapat digunakan sebagai penciri.
[[Berkas:Seekiefer (Pinus halepensis) 14d 1.jpg|thumb|200px|[[Tumbuhan berbiji terbuka]] (Gymnospermae) juga memiliki kotiledon yang banyaknya bervariasi, tergantung spesiesnya. Sejenis [[tusam]] ini mempunyai delapan kotiledon.]]
Tumbuhan disebut ''hipogeal'' ("hypogeal") apabila dalam perkecambahannya kotiledon tidak muncul ke permukaan (misalnya [[jagung]]), dan disebut ''epigeal'' apabila dalam perkecambahannya kotiledon muncul di atas permukaan tanah/media tumbuh(misalnya [[kacang tanah]]). Pada kecambah epigeal, tangkai di bagian bawah kotiledon disebut ''hipokotil'' dan tangkai di bagian atas kotiledon disebut ''epikotil''.