Paparan Sunda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Inayubhagya (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual
Baris 1:
[[Berkas:Map of NusantaraSunda and Sahul.png|300px|jmpl|Peta wilayah Paparan NusantaraSunda di [[Asia Tenggara]] dan [[Paparan Sahul]] di [[Australia (benua)|Australia]].]]
Secara [[geologi]], '''Paparan NusantaraSunda''' adalah landas kontinen perpanjangan lempeng benua [[Eurasia]] di [[Asia Tenggara]]. Massa daratan utama antara lain [[Jawa]], [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatra]], [[Madura]], [[Bali]], dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.<ref>Zvi Ben-Avraham, "Structural framework of the Sunda Shelf and vicinity" ''Structural Geology'' (January 1973) [http://hdl.handle.net/1912/1265 abstract]; {{cite book|last=Monk|first=K.A.|coauthors=Fretes, Y., Reksodiharjo-Lilley, G.|title=The Ecology of Nusa Tenggara and Maluku|publisher=Periplus Editions Ltd.|year=1996|pages=10|location=Hong Kong|isbn=962-593-076-0}}</ref> Area ini meliputi kawasan seluas 1,85 juta km<sup>2</sup>.<ref name="Bemmelen, R.W. 1949">va Bemmelen, R.W. (1949). ''The Geology of Indonesia.'' Vol. IA'': General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes.'' Matinus Nithoff, The Hague, 723 pp.</ref> Kedalaman laut dangkal yang membenam paparan ini jarang sekali melebihi 50 meter, dan kebanyakan hanya sedalam kurang dari 20 meter, hal ini mengakibatkan kuatnya erosi dasar laut akibat gelombang laut.<ref name="EcoSeas1">{{cite book|last=Tomascik|first=T|coauthors=Mah, J.A., Nontji, A., Moosa, M.K.|title=The Ecology of the Indonesian Seas – Part One|publisher=Periplus Editions Ltd.|year=1996|location=Hong Kong|pages=74|isbn=962-593-078-7}}</ref> Tebing curam bawah laut memisahkan Paparan NusantaraSunda dari kepulauan [[Filipina]], [[Sulawesi]], dan [[Kepulauan NusantaraSunda Kecil]].<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=DxcZy6QwCBwC&pg=PA201&lpg=PA201&dq=kongres+pemuda+nusantarasunda&source=bl&ots=aOC6Lao5IB&sig=iNv1GfOZu0XPQEuOJueQgkPxEvk&hl=en&sa=X&ved=0CDgQ6AEwA2oVChMI26K64NbSxwIVQQWOCh2KWwVY#v=onepage&q=kongres%20pemuda%20sunda&f=false|title=Sisi senyap politik bising|first=Budi|last=Susanto, S.J|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|year=2007|isbn=978-979-21-1658-8|date=|accessdate=|archive-date=2016-01-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20160126161205/https://books.google.co.id/books?id=DxcZy6QwCBwC&pg=PA201&lpg=PA201&dq=kongres+pemuda+nusantarasunda&source=bl&ots=aOC6Lao5IB&sig=iNv1GfOZu0XPQEuOJueQgkPxEvk&hl=en&sa=X&ved=0CDgQ6AEwA2oVChMI26K64NbSxwIVQQWOCh2KWwVY#v=onepage&q=kongres%20pemuda%20nusantara20sunda&f=false|dead-url=yes}}</ref>
 
== Cakupan ==
Secara [[biogeografi]], kawasan ini dikenal sebagai [[NusantaralandSundaland]], sebuah istilah yang merujuk kepada bentang daratan lempeng benua dan landas kontinen di Asia Tenggara yang merupakan dataran di atas permukaan laut ketika permukaan laut jauh lebih rendah pada [[zaman es]] terakhir. Tanah NusantaraSunda termasuk [[Kepulauan NusantaraSunda Besar]] termasuk Jawa, Kalimantan, Sumatra dan Semenanjung Malaya di Daratan Asia, serta laut dangkal di sekitarnya, yaitu [[Laut Jawa]], [[Selat Malaka]], [[Selat Karimata]], [[Teluk Siam]], dan bagian selatan [[Laut China Selatan]]. Tebing curam dasar laut membatasi batas timur Tanah NusantaraSunda yang sama dengan batas [[Garis Wallace]], dicetuskan oleh [[Alfred Russel Wallace]], yang menandai perbatasan timur persebaran mamalia benua Asia, juga merupakan perbatasan antara zona ekologi [[Indomalaya]] dan [[Australasia]]. Bukti bahwa pulau-pulau NusantaraSunda Besar pernah bersatu dengan benua Asia adalah sebaran jenis [[mamalia]] Asia seperti beberapa jenis [[kera]], [[gajah]], [[macan]] dan [[harimau]] yang ditemukan di Jawa, Sumatera, Bali dan benua Asia, serta adanya [[Orangutan]] baik di Sumatra dan Kalimantan.
 
Paparan ini terbentuk akibat aktivitas vulkanik beribu-ribu tahun dan erosi massa benua Asia, serta terbentuknya konsolidasi runtuhan batu di pesisir seiring naik dan turunnya permukaan laut.<ref name="Monk 1996 10">{{cite book|last=Monk|first=K.A.|coauthors=Fretes, Y., Reksodiharjo-Lilley, G.|title=The Ecology of Nusa Tenggara and Maluku|publisher=Periplus Editions Ltd.|year=1996|pages=10|location=Hong Kong|isbn=962-593-076-0}}</ref>
 
Lautan di antara pulau-pulai ini relatif stabil berupa dataran purba yang bercirikan rendahnya aktivitas gempa, anomali gravitasi isostatik yang rendah, serta tanpa adanya aktivitas gunung berapi, kecuali bagian pulau Jawa, Sumatra, dan Bali yang terhubung dengan paparan NusantaraSunda, yang termasuk kawasan geologi muda sistem [[orogenik]] [[Pelengkung NusantaraSunda]] (atau Sistem Pegunungan NusantaraSunda).<ref name="Bemmelen, R.W. 1949"/> Pada [[zaman es]], [[permukaan laut]] turun, dan kawasan luas Paparan NusantaraSunda terbuka dan muncul di atas permukaan air dalam bentuk dataran rawa yang amat luas. Naiknya permukaan air laut pada saat gelombang es di kutub mencair sebanyak 14,6 sampai 14,3 kbp menaikan permukaan laut setinggi 16 meter dalam jangka waktu 300 tahun.<ref>Till Hanebuth, Karl Stattegger and Pieter M. Grootes, "Rapid Flooding of the NusantaraSunda Shelf: A Late-Glacial Sea-Level Record", ''Science'' ''288'' 12 May 2000:1033-35.</ref>
 
== Sistem sungai purba ==
Naiknya permukaan laut ini menenggelamkan sistem sungai Molengraaf era [[Pleistosen]] — tiga sistem sungai yang luas mengaliri [[NusantaralandSundaland]] pada puncak masa akhir zaman es, sekitar 18.000 sampai 20.000 tahun lalu.<ref>{{cite book|last=Tomascik|first=T|coauthors=Mah, J.A., Nontji, A., Moosa, M.K.|title=The Ecology of the Indonesian Seas – Part One|publisher=Periplus Editions Ltd.|year=1996|location=Hong Kong|pages=580–581|isbn=962-593-078-7}}</ref> Secara umum, sungai purba ini adalah perpanjangan sungai yang ada kini dan dapat ditafsirkan mengikuti topografi dengan arah menurun. Pada masa paling kering era Pleistosen, daerah tangkapan air di Kalimantan Barat dan sebagian besar sungai dari Sumatra menyambung dengan sungai besar yang disebut Sungai NusantaraSunda Besar yang mengalir di antara pulau [[Belitung]] dan pesisir Kalimantan Barat di sepanjang [[selat Karimata]] terus mengarah ke utara dan timur laut dengan muara terletak di sekitar [[Kepulauan Natuna]].<ref>Tjia, H.D. (1980). The NusantaraSunda Shelf, Southeast Asia. ''Z. Geomorph.'' 24: 405-427. (23.3.6)</ref> Kawasan tangkapan air hujan di Jawa bagian utara dan Kalimantan bagian Selatan bergabung membentuk sungai besar di dasar laut Jawa dengan arah aliran menuju ke timur dengan muara di antara Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.<ref>{{cite book|last=Whitten|first=T|coauthors=Soeriaatmadja, R. E., Suraya A. A.|title=The Ecology of Java and Bali|publisher=Periplus Editions Ltd|year=1996|location=Hong Kong|pages=118|id=ISBN 978-962-593-888-2}}</ref> Bukti pernah adanya sistem sungai yang mempersatukan pulau-pulau Sunda Besar dan benua Asia adalah ditemukannya bebagai spesies ikan air tawar Asia Tenggara di berbagai pulau yang kini terpisah oleh laut, misalnya [[ikan mas]], [[gurame]], dan [[ikan gabus]].
 
== Lihat juga ==
* [[NusantaralandSundaland]]
* [[NusantaraKepulauan Sunda]]
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Bacaan ==
* {{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=DxcZy6QwCBwC&pg=PA201&lpg=PA201&dq=kongres+pemuda+Nusantarasunda&source=bl&ots=aOC6Lao5IB&sig=iNv1GfOZu0XPQEuOJueQgkPxEvk&hl=en&sa=X&ved=0CDgQ6AEwA2oVChMI26K64NbSxwIVQQWOCh2KWwVY#v=onepage&q=kongres%20pemuda%20Nusantara20sunda&f=false|title=Sisi senyap politik bising|first=Budi|last=Susanto, S.J|publisher=Kanisius|location=Yogyakarta|year=2007|isbn=978-979-21-1658-8|date=|accessdate=|archive-date=2016-01-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20160126161205/https://books.google.co.id/books?id=DxcZy6QwCBwC&pg=PA201&lpg=PA201&dq=kongres+pemuda+Nusantarasunda&source=bl&ots=aOC6Lao5IB&sig=iNv1GfOZu0XPQEuOJueQgkPxEvk&hl=en&sa=X&ved=0CDgQ6AEwA2oVChMI26K64NbSxwIVQQWOCh2KWwVY#v=onepage&q=kongres%20pemuda%20nusantara20sunda&f=false|dead-url=yes}}
 
== Pranala luar ==