Godert Alexander Gerard Philip baron van der Capellen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Ia adalah seorang berpikiran [[liberalisme|liberal]], semangat yang tengah berhembus di Eropa setelah Revolusi Perancis. Tetapi segera ia melihat bahwa penerapan prinsip ''[[laissez-faire]]'' akan segera merugikan [[petani]] kecil di [[Pulau Jawa|Jawa]] dan beberapa wilayah [[Hindia Belanda]] lainnya karena orang-orang kaya (baca:orang Belanda) akan segera menguasai banyak lahan dan membiarkan para petani dan buruh tani kehilangan mata pencaharian, keadaan yang sudah pernah terjadi pada abad ke-18, di masa [[VOC]].
 
Di masanya ia juga harus menghadapi rongrongan Raffles, sebagai Komisaris Jenderal Bengkulu, yang mencoba menguasai Sumatra dan Kalimantan untuk dikuasai raja Britania Raya. Perselisihan ini terselesaikan dengan disepakatinya [[Traktat London]] 1824. Permasalahan keamanan lainnya yang harus dihadapinya adalah [[Perang Paderi]] di [[Minangkabau]], [[Perang Diponegoro]], perlawanan sultan Palembang, dan pemberontakan di Maluku.
Untuk memperbaiki situasi ekonomi, Van der Capellen berusaha memajukan ekonomi warga yang sebagian besar adalah petani. Ia menghentikan pembayaran sewa tanah di daerah [[Negara Agung]] [[Mataram II]], dengan akibat ia harus menghadapi perlawanan [[Pangeran Diponegoro]] pada [[Perang Diponegoro]] antara tahun 1825 – 1830.
 
Untuk memperbaiki situasi ekonomi, Van der Capellen berusaha memajukan ekonomi warga yang sebagian besar adalah petani. Ia menghentikan pembayaran sewa tanah di daerah [[Negara Agung]] [[MataramKesultanan IIMataram|Mataram]], denganuntuk akibatmembantu iapetani. harusNamun menghadapitindakannya ini menimbulkan protes dari kalangan ningrat pemilik tanah dan menjadi perlawanan. Pecahlah perang yang dipimpin oleh seorang pangeran [[Kesultanan Yogyakarta]], [[Pangeran Diponegoro]], yang dikenal padasebagai [[Perang Diponegoro]] antara tahun 1825 – 1830. Di [[Maluku]], ia mengurangi sebagian [[monopoli]] perdagangan [[rempah-rempah]] untuk meredam ketidakadilan dan perlawanan rakyat.
Untuk memajukan pertanian dan tingkat pendidikan, ia mendirikan Departemen Pertanian, Seni, dan Pendidikan yang bertugas memajukan pertanian melalui pendidikan umum dan profesional serta penelitian di bidang biologi. Prof. [[C.G.K. Reinwardt]] ditunjuk sebagai orang pertama untuk menduduki portofolio ini. O,lehnya [[monopoli]] perdagangan [[rempah-rempah]] di [[Maluku]] secara sebagian dihapusnya.
 
Untuk memajukan pertanian dan tingkat pendidikan, ia mendirikan "Departemen Pertanian, Seni, dan Ilmu Pengetahuan untuk Pulau Jawa" yang bertugas memajukan pertanian melalui pendidikan umum dan profesional serta penelitian di bidang biologi. Prof. [[C.G.K. Reinwardt]] (dikenal pula sebagai direktur [[Kebun Botani Buitenzorg]] yang pertama) ditunjuk sebagai orang pertama untuk menduduki portofolio ini. Di masanya, dikeluarkan UU Pendidikan (1916). Sebagai pelaksanaannya dibangunlah sekolah-sekolah dasar untuk semua golongan warga. Namun demikian, tanggapan masyarakat non-Belanda sangat sepi karena pengajaran sekolah-sekolah ini memakai bahasa Belanda dan mengajarkan pranata Eropa. Menyadari hal ini van der Capellen memerintahkan penyelidikan mengenai sistem pendidikan warga asli sehingga dapat dimodernisasi. Dapat dikatakan ini adalah usaha pertama untuk memasukkan prinsip pendidikan Eropa ke masyarakat asli Indonesia.
 
Di bidang kesehatan, tantangan yang harus dihadapi adalah mewabahnya penyakit cacar. Reinwardt berusaha keras menyadarkan warga akan pentingnya [[sanitasi]] dan agar warga bersedia di[[imunisasi]]. Imunisasi berhasil dijalankan dan penyakit cacar berhasil ditekan penyebarannya.
 
Van der Capellen yang sangat liberal ini tidak disukai kalangan atas di Hindia-Belanda karena dianggap terlalu lemah. Pada tahun 1824 ia dipanggil pulang ke Belanda dan pada tahun 1826 posisi gubernur jenderal diserahkan kepada [[Burggraaf du Bus de Gisignies]].
 
{{kotak mulai}}