Anabaptis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 60:
 
Kemudian tersebarlah kabar bahwa Münster telah menjadi Anabaptis dan berbondong-bondong datanglah pengikut Melchior Hoffman ke kota tersebut. Hoffmann telah meramalkan bahwa setelah ia dipenjara dan setelah kematiannya ia akan kembali, pada 1533, bersama dengan [[Kristus]] di tengah-tengah awan di surga, dan orang-orang jahat akan dihakimi, dan [[Yerusalem Baru]] akan didirikan di Strassburg. Tahun 1533 berlalu dan Hoffman masih dipenjarakan, dan akhir jaman belum juga tiba. Salah satu imigran yang terkenal adalah [[Jan Matthys]], seorang [[pembuat roti]] dari [[Haarlem]], di [[Belanda]], yang percaya bahwa dirinya adalah seorang nabi dan yang percaya bahwa di [[Münster]]-lah, bukan Strassburg, tempat didirikannya [[Yerusalem]] yang baru tempat orang-orang suci memerintah. Seorang yang lain adalah [[Jan Beukelssen]], seorang [[penjahit]] dari [[Leiden]]. Para Anabaptis menguasai Münster dan di sana mereka berusaha untuk menciptakan suatu masyarakat Kristen menurut kepercayaan mereka. Sang Uskup Münster mengepung kota tersebut. Dengan dibantu pihak Lutheran dan Katolik ia mengambil alih kota tersebut ([[24 Juni]] [[1535]]). Matthys telah tewas dalam sebuah pertempuran awal. Para pemimpin yang tertinggal, termasuk Jan dari Leiden, disiksa dan dibunuh, dan kepemimpinan sang uskup dipulihkan kembali.
 
Efek dari episode Münster tersebut adalah semakin kuatnya nama buruk yang dikaitkan dengan nama Anabaptis. Laporan-laporan bertebaran tentang tindakan-tindakan ekstrem yang dilakukan oleh para fanatik Anabaptis selama bulan-bulan tersebut terhadap hak-hak milik pribadi, [[poligami]], dan tekanan terhadap orang-orang yang melawan. Seperti biasanya laporan-laporan semacam itu semakin berkembang semakin mereka diceritakan dan diceritakan lagi, dan semakin lama semakin jauh dari kenyataannya. Sebenarnya hak milik pribadi tidak dihapuskan, dan walaupun beberapa pemimpinnya melakukan poligami, namun hukuman berat menanti bagi mereka yang berzinah dan yang bersetubuh di luar nikah. Walaupun hanya sebagian kecil dari kaum Anabaptis yang terlibat, terutama dari kelompok yang dihubungkan dengan Hoffmann, secara umum dipercayai, terutama di antara kelas penguasa dan kelas atas lainnya, bahwa semua Anabaptis menimbulkan kekacauan di pemerintahan, masyarakat, moral, dan agama.
 
== Referensi ==