Skolastisisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 3:
'''Skolastisisme''' adalah sebuah aliran [[filsafat]] di [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]] yang menggunakan metode kritis dalam [[analisis]] filsafatnya dan didasarkan pada ajaran [[Gereja Katolik Roma]]. Skolastisisme mendominasi pengajaran di universitas-universitas pada abad pertengahan di [[Eropa]] dari sekitar tahun 1100 hingga 1700. Awalnya, skolastisisme berkembang di antara sekolah-sekolah [[Monastisisme|monastik]] Kristen, yang belakangan menjadi pelopor bagi universitas-universitas di Eropa. Kebangkitan skolastisisme berkaitan erat dengan perkembangan sekolah-sekolah itu di [[Italia]], [[Prancis]], [[Spanyol]], dan [[Inggris]].
 
Skolastisisme memberi penekanan kuat pada [[penalaran]] [[Dialektik|dialektis]] untuk memperluas pengetahuan melalui [[inferensi]] serta untuk menyelesaikan [[kontradiksi]]. Pemikiran skolastik juga terkenal karena keketatan analisis konseptualnya dan ketelitian dalam mengemukakan perbedaan. Dalam pengajaran di kelas dan secara tertulis, skolastisisme sering kali hadir dalam bentuk perdebatan yang [[eksplisit]]. Sebuah topik dari kebiasaan masyarakat diangkat dalam bentuk pertanyaan, kemudian ditanggapi dengan oposisi, dan akhirnya argumen tandingan diusulkan untuk membantah oposisi. Karena penekanannya pada metode dialektika yang ketat, skolastisisme akhirnya diterapkan pada banyak bidang keilmuan.
 
Sebagai sebuah gerakan, skolastisisme mulai menjadi upaya para pemikir Kristen di abad pertengahan untuk menyelaraskan berbagai otoritas tradisi mereka sendiri, dan untuk mendamaikan teologi Kristen dengan filsafat klasik seperti pemikiran Aristoteles dan Neoplatonisme.