Portal:Ilmu/Tahukah anda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
FORUM GURU
{{gambarberita|Carl Sagan Planetary Society.JPG|2=[[Carl Sagan]]}}
Pikiran Rakyat
* ...bahwa '''[[Napalm-B]]''', yang dipakai saat [[Perang Vietnam]], disintesiskan dengan hanya menggunakan tiga bahan: [[polistirena]], [[gasolin]], dan [[benzena]]?
 
* ...bahwa '''[[Carl Sagan]]''', ilmuwan terkenal, menghisap [[ganja]]?
 
* ... bahwa daun '''[[pepaya]]''' dan pepaya mentah mengandung [[enzim]] bernama [[papain]] yang menghancurkan [[protein]] dalam [[daging]] dan membuatnya lunak?
Program PAUD Menuju Indonesia Emas 2020
* ... bahwa '''[[cokelat]]''' dapat membunuh [[anjing]]? [[Theobromin]], zat yang merangsang otot-otot jantung dan sistem saraf pusat, menyebabkan cokelat be[[racun]]. Susu cokelat sebanyak 0,06 liter dapat meracuni anak anjing seberat 4,54 kg
Oleh. SUTARJA, S.Pd
 
SEBAGAIMANA tercantum pada keputusan menteri pendidikan nasional nomor ; 051/0/2001, bahwa pendidikan untuk anak usia di bawah enam tahun didirikanlah PADU ( Pendidikan Anak Dini Usia), dibawah diretorat jenderal pendidikan luar sekolah dan pemuda (diklusepa).
Nama PADU tampaknya tidak lama bertahan, terbukti pada tahun 2002 terbit undang-undang nomor 20 tentang sisdiknas yang secara khusus menampilkan nomenklatur dari PADU menjadi PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini).
Sejumlah alasan menjadi dasar pemikiran mengapa anak-anak perlu diberikan pendidikan semenjak dini. Alasan pertama, data jumlah anak Indonesia yang beruasia 0 sampai 6 tahun sebanyak 26,45 juta baru terlayani 27,34 % atau sekira 7,16 juta anak. Pada kisaran usia empat hingga enam tahun sebanyak 12,67 juta baru terlayani sekitar 4,63 juta atau setara 36,53 % pada TK dan RA ( Raudlatul Atfal)
Alasan kedua, bahwa anak usia nol hingga enam tahun merupakan masa-masa pertumbuhan kecerdasan anak. Masa ini populer dengan nama usia emas ( Golden Age), saat yang paling tepat untuk menggali dan memunculkan kecerdasan seorang anak. Alasan yang lain bahwa potensi anak bangsa yang berjumlah puluhan juta di atas merupakan aset besar yang sangat perlu mendapat perhatian serius bagi pembentukan sumber daya manusia yang handal dimasa depan.
Penyelenggaraan PAUD menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan fisik ( motorik halus dan motorik kasar); kecerdasan meliputi cipta, rasa karsa. Dengan kegiatan yang menggembirakan seperti simulasi, berceritera dapat ditanamkan kemampuan bermasyarakat; sosio emosional, penanaman nilai-nilai beragama serta kemampuan berbahasa dan berkomunikasi (comunication and language ).
“ Landasar Dasar Program PAUD”
Undang-undang dasar tahun 1945 menyatakan bahwa, “Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.” Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 1 butir 14 menyatakan, “ Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.”
Selanjutnya pada pasal 28 ayat 1 sampai 6 dinyatakan secara khusus bahwa, PAUD dapat dilaksanakan melalui jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.
Pada jalur formal program PAUD bisa berbentuk kelompok bermain, TK /Raudathul Athfal (RA); jalur non formal dapat berbentuk taman penitipan anak, kelompok bermain (play group) dan dapat pula informal seperti pendidikan lingkungan keluarga; homescooling.
Pada prinsipnya siapa saja dapat menyelenggarakan program PAUD; lembaga swadaya masyarakat, yayasan, perusahaan bahkan perorangan diperkenankan untuk berkecimpung dalam program ini. Kunci utama yang diperlukan adalah memiliki komitment yang tinggi terhadap permasalahan dunia pendidikan anak dengan segala potensi strategisnya.
Pada kesempatan peluncuran program PAUD tingkat Jawa Barat, gubernur Dany Setiawan menekankan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif pada permasalahan pendidikan anak usia dini; (PR Selasa 12 Juni 2006).
Materi utama pada program pendidikan ini adalah alat bermain, sebab pola belajar yang ideal adalah belajar sambil bermain. Disyaratkan agar semua alat permainan yang tersedia bersifat edukatif ( APE; alat permainan edukatif) meliputi APE dalam dan APE luar ruangan.
Program nasional Indonesia emas tahun 2020 merupakan program jangka panjang yang sangat ditentukan oleh proses pendidikan anak-anak saat ini.
Dengan terlaksananya program PAUD secara konsisten, maka diharapkan potensi anak bangsa akan menjadi lebih berkualitas di kemudian hari. Pada akhirnya cita-cita bangsa yang mandiri kelak, salah satunya didukung keberhasilan program PAUD hari ini dan selanjutnya, Insya Allah
Penulis,
Pengelola PAUD Jatiputra Garut,
Pengurus AGP PGRI Jawa Barat
BLOK X NO. 5 PERUM JATIPUTRA TAROGONG GARUT 44151
HP. 081320330500