Dyah Lembu Tal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 17:
Di antara naskah-naskah di atas, kiranya ''[[Nagarakretagama]]'' yang paling dapat dipercaya, karena naskah ini ditulis tahun 1365, hanya berselang 56 tahun setelah kematian [[Raden Wijaya]].
 
Dari penafsiran kata, Dyah Lembu Tal menunjukkan Laki-laki, dimana Kata ''Dyah'' menunjukkan kebangsawanan laki -laki atau sepadangsepadan dengan Raden seperti [[Dyah Raṇawijaya|Dyah Ranawijaya]] & [[Hayam Wuruk|Dyah Hayam Wuruk]]. Begitupula dengan kata ''Lembu'' yang lazim digunakan oleh laki-laki seperti Lembu Sora, Lembu Peteng & Lembu Ijo.
 
Berita dalam ''[[Nagarakretagama]]'' diperkuat oleh prasasti Balawi yang diterbitkan langsung oleh [[Raden Wijaya]] sendiri tahun 1305. Dalam prasasti itu [[Raden Wijaya]] mengaku sebagai anggota asli [[Wangsa Rajasa]], yaitu dinasti yang menurut ''[[Pararaton]]'' didirikan oleh [[Ken Arok]], penguasa pertama [[Kerajaan Singhasari]].