Skadron Udara 3: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 39:
== Kedatangan F-16 Fighting Falcon ==
Skadud 3 F-16A/B dibentuk bersamaan dengan program pengadaan pesawat F-16A/B melalui program '''"Peace Bima Sena"'''. 11 Desember 1989 tiga pesawat F-16 Fighting Falcon miliki Indonesia pertama kali mendarat dengan mulus di Lanud Iswahjudi Madiun, pesawat F-16 Fighting Falcon buatan General Dynamics/[[Lockheed Martin]] Aircraft System Fort Worth USA. Yang diketuai oleh Marsekal Pertama TNI Sudjatio Adi. Proyek ini dibentuk berdasarkan keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor : Kep/62/XI/1985 tanggal 23 September 1985. Empat Penerbang F-5 Tiger II [[Wartoyo|Letkol Pnb Wartoyo]] (Marsdya TNI), [[M. Basri Sidehabi|Mayor Pnb Basri Sidehabi]] (Marsdya TNI), [[Eris Herryanto|Mayor Pnb Eris Herryanto]] (Marsdya TNI) dan [[Rodi Suprasojo|Mayor Pnb Rodi Suprasojo]] (Marsda TNI). Yang telah mengantongi 1000 Jam Terbang Lebih diberangkatkan TNI AU pada ahkir tahun 1988. Mereka ke Amerika untuk mendapatkan pendidikan dan latihan tentang karateristik dan keunikan pesawat, manuver, cara menerbangkan maupun pendidikan menjadi instruktur pesawat F-16 Fighting Falcon. Selain empat penerbang, 63 teknisi juga diberangkatkan Setelah melalui seleksi. Dua pesawat [[F-16 Fighting Falcon|F-16]] pertama mendarat di Runway [[Lanud Iswahyudi]] pada tanggal [[5 Desember]] [[1989]] setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan pabrik pembuatnya di Forth Worth, [[Dallas]]. Total jumlah pesawat F-16A/B blok 15 Operational Capabilities Upgrade (OCU) yang di miliki oleh [[TNI AU]] adalah 12 pesawat. Konversi penerbang pertama dibuka lima bulan kemudian pada bulan April 1990 dan hingga tahun 1999, Skadud 3 telah mencetak 31 penerbang [[F-16 Fighting Falcon|F-16]]. Skadud 3 ikut andil dalam berbagai operasi pertahanan udara, latihan tingkat komando operasi, latihan tingkat angkatan, latihan gabungan dan latihan bersama. Latihan bersama yang pernah dilaksanakan adalah Elang Thainesia, Elang Ausindo, Cope West, Elang Malindo dan Elang Indopura serta kunjungan ke negara sahabat seperti Thailand, Singapura dan Australia.
==Peresmian Pesawat F-16 Sebagai Kekuatan Skadron Udara 3==
Pada tanggal 13 Desember 1989 [[Kasau]] [[Oetomo|Marsekal TNI Oetomo]] meresmikan Pesawat F-16 Fighting Falcon menjadi kekuatan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Madiun menggantikan Pesawat OV-10 F Bronco yang pindah ke Skadron Udara 1 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Peresmian ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Kasau Nomor: Kep/06/II/1988 tanggal 16 Febuari 1988 tentang penetapan Pesawat F-16 masuk Skadron Udara 3 dengan Pangkalan Induk Lanud Iswahjudi. Dengan surat keputusan tersebut, maka Skadron Udara 3 yang berada di Lanud Abdulrachman Saleh kemudian berpindah ke Lanud Iswahjudi. Skadron Udara 3 dibentuk pada tahun 1951 dengan pesawat pemburu P-51 Mustang yang berhome base di Pangkalan Udara Cililitan (sekarang Lanud Halim Perdanakusuma). Tahun 1959 Skadron Udara 3 pindah ke Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Tahun 1976, Pesawat P-51 Mustang yang menjadi kekuatan Skadron Udara 3 diganti dengan Pesawat OV-10 Bronco. Tahun 1990, Skadron Udara 3 pindah kembali ke Lanud Iswahjudi Madiun dengan dikeluarkannya Keputusan Kasau Nomor 22/XII/1990.
== Hibah F-16 dari Pemerintah Amerika Serikat ==
|