Reaksi berantai polimerase: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
blablabla
Tag: Dikembalikan VisualEditor
RianHS (bicara | kontrib)
k Suntingan 103.214.52.146 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Riszky777
Tag: Pengembalian
Baris 1:
blablablaaa[[Berkas:Pcr machine2.jpg|250px|ka|jmpl|Alat [[pengatur siklus suhu]] yang biasanya digunakan pada teknik reaksi berantai polimerase]]'''Reaksi berantai polimerase''' ([[bahasa Inggris]]: ''polymerase chain reaction'', disingkat '''PCR''') adalah metode untuk menciptakan jutaan hingga miliaran salinan dari segmen [[asam deoksiribonukleat]] (DNA) tertentu, yang memungkinkan ilmuwan untuk melipatgandakan sampel DNA yang sangat sedikit hingga mencapai jumlah yang cukup untuk dipelajari secara detail. Metode ini ditemukan pada tahun 1983 oleh [[Kary Mullis]], ahli [[biokimia]] Amerika Serikat. Secara garis besar, sejumlah kecil [[urutan DNA]] diperbanyak secara [[Pertumbuhan eksponensial|eksponensial]] melalui rangkaian siklus perubahan suhu. Banyak pengujian [[biologi molekuler]] dan [[genetika]] dilakukan dengan PCR, misalnya analisis sampel [[DNA purba]] dan identifikasi [[agen infeksi]]. Saat ini, PCR merupakan teknik umum yang sangat diperlukan pada [[laboratorium medis]], termasuk untuk [[riset biomedis]] dan [[kedokteran forensik]].<ref name="Saiki1">{{cite journal|date=December 1985|title=Enzymatic amplification of beta-globin genomic sequences and restriction site analysis for diagnosis of sickle cell anemia|journal=Science|volume=230|issue=4732|pages=1350–4|bibcode=1985Sci...230.1350S|doi=10.1126/science.2999980|pmid=2999980|vauthors=Saiki RK, Scharf S, Faloona F, Mullis KB, Horn GT, Erlich HA, Arnheim N}}</ref><ref name="Saiki2">{{cite journal|display-authors=6|date=January 1988|title=Primer-directed enzymatic amplification of DNA with a thermostable DNA polymerase|journal=Science|volume=239|issue=4839|pages=487–91|bibcode=1988Sci...239..487S|doi=10.1126/science.239.4839.487|pmid=2448875|vauthors=Saiki RK, Gelfand DH, Stoffel S, Scharf SJ, Higuchi R, Horn GT, Mullis KB, Erlich HA}}</ref>
 
Sebagian besar PCR mengandalkan mesin [[pengatur siklus suhu]]. Mesin ini membuat [[Pereaksi kimia|bahan-bahan pereaksi]] mengalami siklus pemanasan dan pendinginan yang berulang. Hal ini memungkinkan terjadinya berbagai reaksi kimia yang bergantung pada suhu, khususnya [[pelelehan DNA]] dan [[replikasi DNA]]. Ada dua pereaksi utama yang digunakan dalam PCR, yaitu [[Primer DNA|primer]] (fragmen DNA unting tunggal pendek [<nowiki/>[[oligonukleotida]]] yang merupakan urutan [[DNA komplemen|komplemen]] wilayah DNA target) dan enzim [[DNA polimerase]]. Pada langkah pertama, dua unting DNA [[heliks ganda]] dipisahkan secara fisik pada suhu tinggi dalam proses yang disebut [[denaturasi]] [[asam nukleat]]. Pada langkah kedua, suhu diturunkan dan primer berikatan pada urutan DNA komplementer. Kedua unting DNA tersebut lalu menjadi templat yang ditempeli DNA polimerase untuk merakit unting DNA baru dari [[nukleotida]] bebas, bahan penyusun DNA yang ditambahkan sebagai pereaksi. Seiring dengan berlangsungnya PCR, salinan DNA yang dihasilkan dengan sendirinya menjadi templat untuk replikasi berikutnya sehingga tercipta [[reaksi berantai]]. Akhirnya, templat DNA asli diamplifikasi (diperbanyak) secara eksponensial.