Pelacuran di India: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
[[Berkas:Internally renovated but externally unchanged,Heritage Brothel N0 25 in Kamatipura..JPG|jmpl|Sebuah rumah bordil di Kamathipura]]
Pelacuran legal dilakukan di India.<ref name=":0">{{cite web|url=http://wcd.nic.in/act/itpa1956.htm |title=The Immoral Traffic (Prevention) Act, 1956|website=wcd.nic.in |access-date=
== Sejarah ==
Seorang tawaif adalah seorang pelacur yang melayani kaum bangsawan India, khususnya selama era [[Kesultanan Mughal|Mughal]]. Para tawaif berkontribusi serta unggul dalam hal musik, tarian (mujra), teater, dan tradisi sastra [[Bahasa Urdu|Urdu]].<ref>{{cite news| url=http://www.hindu.com/mp/2004/08/11/stories/2004081101090100.htm | archive-url=https://web.archive.org/web/20041127054112/http://www.hindu.com/mp/2004/08/11/stories/2004081101090100.htm | url-status=dead | archive-date=27 November 2004 | location=Chennai, India | work=[[The Hindu]] | title=Mapping cultures | date=11 Agustus 2004|access-date=2 November 2021}}</ref> Tawaif sebagian besar berada di India Utara yang menjadi pusat budaya istana Mughal sejak abad ke-16 dan seterusnya<ref>{{cite journal|last1=Schoffield|first1=Katherine Butler|title=The Courtesan Tale: Female Musicians and Dancers in Mughal Historical Chronicles, c.1556–1748|journal=Gender & History|date=April 2012|volume=24|issue=1|pages=150–171|doi=10.1111/j.1468-0424.2011.01673.x|accessdate=2 November 2021}}</ref> dan menjadi lebih menonjol dengan melemahnya kekuasaan Mughal pada pertengahan abad ke-18. Mereka memberikan kontribusi signifikan terhadap kelanjutan bentuk tarian dan musik tradisional dan kemudian munculnya sinema India modern.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=lsuhSiITjU8C&q=faiza+bai+singer&pg=PA31|title=Dance in Thumri|first=Projesh|last=Banerji|date=10 April 1986|publisher=Abhinav Publications|via=Google Books|isbn=9788170172123|access-date=2 November 2021}}</ref>
[[Goa, India|Goa]] adalah daerah koloni [[India Portugis]] yang didirikan pada awal abad ke-16, dan benteng Portugis ini berisi komunitas budak Portugis. Selama akhir abad 16 dan 17 [[Perbudakan di Jepang#Perdagangan Portugis dalam budak-budak Jepang|perdagangan budak Jepang]] oleh Portugis mengakibatkan pedagang dari [[Imperium Portugal|Kekaisaran Portugis]] dan tawanan anggota kru [[laskar]] dari [[Asia Selatan]] membawa budak [[Bangsa Jepang|Jepang]] ke Goa. Budak tersebut biasanya adalah wanita atau gadis muda [[Jepang]] yang dibawa atau ditangkap dari Jepang sebagai [[perbudakan seksual|budak seksual]].<ref>{{citation|title=Interracial Intimacy in Japan|first=Gary P.|last=Leupp|publisher=Continuum International Publishing Group|year=2003|isbn=978-0-8264-6074-5|page=49 & 52|access-date=2 November 2021}}</ref>
Budaya seni pertunjukan nautch, merupakan sebuah gaya tarian populer yang memikat, dan menjadi terkenal selama periode dari [[Kesultanan Mughal|Kekaisaran Mughal]] serta pemerintahan [[Perusahaan Hindia Timur Britania]].<ref>{{cite web|title=Nautch girls: Sahibs danced to their tune|url=http://www.tribuneindia.com/2004/20040725/spectrum/main1.htm|access-date=2 November 2021}}</ref> Selama periode pemerintahan Kompeni (dan setelah [[Pemberontakan India 1857|Pemberontakan India tahun 1857]]), militer Inggris mendirikan dan mengurus [[rumah bordil]] di seluruh anak benua India. Pelacur yang bekerja di rumah bordil tersebut direkrut dari keluarga di pedesaan India dan dibayar langsung oleh otoritas Inggris. [[Distrik lampu merah]] di kota-kota seperti Mumbai mulai berkembang di saat tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://www.bbc.co.uk/news/world-asia-india-24530198|title=Horrors of India's brothels documented|date=23 November 2013|journal=BBC News|access-date=2 November 2021}}</ref> Pemerintah di banyak wilayah kerajaan (''[[Princely state]]'') di India telah mengatur prostitusi di India sebelum tahun 1860-an. British Raj memberlakukan ''Cantonment Act'' tahun 1864 untuk mengatur prostitusi di kolonial India.<ref name=tambe2005>{{cite journal|last=Tambe|first=Ashwini|title=The Elusive Ingenue:A transnational Feminist Analysis of European Prostitution in Colonial Bombay|journal=Gender & Society|doi=10.1177/0891243204272781|volume=19|issue=2|date=1 April 2005|pages=160–79|s2cid=144250345|access-date=2 November 2021}}</ref> ''Cantonment Acts'' mengatur tentang pelacuran di [[pangkalan militer]] Inggris yang menyediakan sekitar dua belas hingga lima belas wanita India yang disimpan di rumah bordil yang disebut dengan ''chaklas'' untuk setiap resimen yang terdiri dari seribu tentara Inggris. Mereka mendapat lisensi oleh pejabat militer dan hanya diizinkan untuk bergaul dengan tentara saja.<ref name=bhandari2010>{{cite journal|last=Bhandari|first=Sudhanshu|title=Prostitution in Colonial India|url=http://www.mainstreamweekly.net/article2142.html|access-date=2 November 2021|journal=Mainstream Weekly|date=19 Juni 2010|volume=XLVIII|number=26}}</ref> Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, ribuan wanita dan gadis dari benua [[Eropa]] dan [[Jepang]] [[Perdagangan manusia|diperdagangkan]] ke [[Kepresidenan dan provinsi di India Britania|India Britania]], di mana mereka bekerja sebagai pelacur yang melayani tentara Inggris dan pria India setempat.<ref>{{citation|first=Harald|last=Fischer-Tiné|title='White women degrading themselves to the lowest depths': European networks of prostitution and colonial anxieties in British India and Ceylon ca. 1880-1914|journal=Indian Economic and Social History Review|year=2003|volume=40 |doi=10.1177/001946460304000202 |pages=163–90|issue=2|s2cid=146273713|access-date=2 November 2021}}</ref><ref>{{citation|first=Ashwini|last=Tambe|title=The Elusive Ingénue: A Transnational Feminist Analysis of European Prostitution in Colonial Bombay|journal=Gender & Society |year=2005|volume=19|pages=160–79|doi=10.1177/0891243204272781|issue=2|s2cid=144250345|access-date=2 November 2021}}</ref><ref>{{citation|title=Maneuvers: The International Politics of Militarizing Women's Lives|first=Cynthia H.|last=Enloe|publisher=[[University of California Press]]|year=2000|isbn=978-0-520-22071-3|page=58|access-date=2 November 2021}}</ref>
Menurut Priti Patkar, seorang aktivis sosial yang tinggal di Maharashtra yang bekerja dengan pekerja seks di negara bagian tersebut. Banyak pekerja seks terpaksa mengambil pinjaman dari pemberi pinjaman swasta dengan bunga tinggi selama gelombang pertama pandemi Covid. “Kami melakukan survei selama gelombang pertama yang mengungkapkan bahwa pekerja seks mengambil pinjaman untuk bertahan hidup. Untuk makanan sehari-hari, mereka sepenuhnya bergantung pada sumbangan. Kami belum melakukan survei seperti itu selama gelombang kedua, tetapi kami mendengar hal yang sama juga terjadi kali ini, ”kata Patkar, yang juga memimpin sebuah LSM, Prerana.<ref>{{Cite web|title=Kolkata: Pandemic Hits India's Only Bank For and By Sex Workers As Depositors Withdraw Savings|url=https://thewire.in/rights/kolkata-pandemic-india-only-bank-sex-workers-usha-cooperative-society|date=30 Juli 2021|access-date=2 November 2021|website=The Wire}}</ref>
== Referensi ==
|