Covid-19: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Menghilangkan referensi VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 61:
Obat untuk mencegah pembekuan darah juga disarankan,dan terapi menggunakan dengan berat molekul rendah dihubungkan dengan hasil yang lebih baik pada penderita Covid-19 berat, yang menunjukkan tanda-tanda.
 
Data awal pada 137 pasien yang dirawat di rumah sakit di provinsi Hubei ditemukan bahwa 12% pasien (16 orang) meninggal. Di antara mereka yang meninggal, banyak yang memiliki riwayat kondisi penyakit yang sudah ada sebelumnya, termasuk, atau.
== Prognosis ==
Data awal pada 137 pasien yang dirawat di rumah sakit di provinsi Hubei ditemukan bahwa 12% pasien (16 orang) meninggal.<ref name="KuiFang2020">{{cite journal|last1=Kui|first1=Liu|last2=Fang|first2=Yuan-Yuan|last3=Deng|first3=Yan|last4=Liu|first4=Wei|last5=Wang|first5=Mei-Fang|last6=Ma|first6=Jing-Ping|last7=Xiao|first7=Wei|last8=Wang|first8=Ying-Nan|last9=Zhong|first9=Min-Hua|last10=Li|first10=Cheng-Hong|last11=Li|first11=Guang-Cai|last12=Liu|first12=Hui-Guo|title=Clinical characteristics of novel coronavirus cases in tertiary hospitals in Hubei Province|journal=Chinese Medical Journal|language=en|year=2020|pages=1|issn=0366-6999|doi=10.1097/CM9.0000000000000744}}</ref> Di antara mereka yang meninggal, banyak yang memiliki riwayat kondisi penyakit yang sudah ada sebelumnya, termasuk [[hipertensi]], [[diabetes]], atau [[penyakit kardiovaskular]].<ref>{{Cite web |url=https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-statement-on-the-advice-of-the-ihr-emergency-committee-on-novel-coronavirus |title=WHO Director-General's statement on the advice of the IHR Emergency Committee on Novel Coronavirus |language=en|website=who.int|accessdate=18 Februari 2020}}</ref>
 
Pada kasus-kasus awal yang mengakibatkan kematian, median waktu dari penyakit tersebut adalah 14 hari dengan rentang total dari 6 hingga 41 hari.<ref>{{Cite journal |doi = 10.1002/jmv.25689|pmid = 31994742|title = Updated understanding of the outbreak of 2019 novel coronavirus (2019‐nCoV) in Wuhan, China|journal = Journal of Medical Virology|year = 2020|last1 = Wang|first1 = Weier|last2 = Tang|first2 = Jianming|last3 = Wei|first3 =Fangqiang|language=en}}</ref>
 
Penelitian tentang imunitas pascainfeksi dilakukan pada 4 orang penderita positif Covid-19 (1 penderita dirawat inap dan 3 penderita dikarantina di rumah, keempatnya petugas medis). Pertama kali terdiagnosis, 3 di antaranya menunjukkan gejala batuk dan demam, yang seorang lagi tidak bergejala. Hasil pemeriksaan tomografi terkomputasi, semuanya memberikan gambaran pneumonia. Keempatnya di bawah pengawasan Rumah Sakit Zhongnan [[Universitas Wuhan]], Wuhan, Cina, dari 1 Januari 2020 hingga 15 Februari 2020 dan menerima pengobatan [[antivirus]] oral, oseltamivir 2 kali sehari. Keempat penderita dievaluasi dengan tes RT-PCR untuk asam nukleat Covid-19 untuk menentukan apakah mereka boleh kembali bekerja. Kriteria kembali bekerja yang ditetapkan adalah suhu tubuh normal selama tiga hari berturut-turut, sembuh dari gejala saluran napas, perbaikan hasil tomografi terkomputasi dada yang sebelumnya memperlihatkan gambaran eksudat di paru-paru, dan hasil RT-PCR yang negatif dengan dua pemeriksaan berturut-turut dengan jarak satu hari. Hasilnya tes RT-PCR negatif dalm dua pemeriksaan berturut-turut, dengan jarak antara pertama kali timbul gejala dan penyembuhan antara 12 hari hingga 32 hari. Setelah keluar dari rumah sakit dan setelah masa karantina di rumah (untuk 3 penderita) selesai dan hasil RT-PCR telah menunjukkan hasil negatif, mereka melanjutkan karantina di rumah selama 5 hari. Pemeriksaan RT-PCR diulangi lagi setelah 5 hingga 13 hari kemudian dan menunjukkan hasil positif (pemeriksaan menggunakan kit uji dari pabrik yang berbeda juga menunjukkan hasil yang sama). Tidak ada keluhan secara klinis, hasil tomografi terkomputasi sama seperti hasil pemeriksaan yang terakhir, tidak ada kontak dengan orang lain yang memiliki gejala gangguan saluran pernapasan, dan tidak ada anggota keluarga dari keempat penderita yang terinfeksi. Hal ini menunjukkan seorang penderita yang sudah menunjukkan hasil negatif dengan pemeriksaan RT-PCR sebelumnya, masih memiliki kemungkinan untuk menjadi pembawa sifat. Sampel penelitian ini terbatas dalam jumlah kecil. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan kohor (kelompok) yang lebih besar dan dari latar belakang pekerjaan yang berbeda untuk menetapkan prognosis penyakit ini.<ref>{{Citebr journal|last=Lan|first=Lan|last2=Xu|first2=Dan|last3=Ye|first3=Guangming|last4=Xia|first4=Chen|last5=Wang|first5=Shaokang|last6=Li|first6=Yirong|last7=Xu|first7=Haibo|date=27 Februari 2020|year=|title=Positive RT-PCR Test Results in Patients Recovered From COVID-19|url=https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2762452|journal=JAMA|language=en|volume=|issue=|pages=|doi=10.1001/jama.2020.2783}}</ref>
=== Imunitas ===
Penelitian tentang imunitas pascainfeksi dilakukan pada 4 orang penderita positif Covid-19 (1 penderita dirawat inap dan 3 penderita dikarantina di rumah, keempatnya petugas medis). Pertama kali terdiagnosis, 3 di antaranya menunjukkan gejala batuk dan demam, yang seorang lagi tidak bergejala. Hasil pemeriksaan tomografi terkomputasi, semuanya memberikan gambaran pneumonia. Keempatnya di bawah pengawasan Rumah Sakit Zhongnan [[Universitas Wuhan]], Wuhan, Cina, dari 1 Januari 2020 hingga 15 Februari 2020 dan menerima pengobatan [[antivirus]] oral, oseltamivir 2 kali sehari. Keempat penderita dievaluasi dengan tes RT-PCR untuk asam nukleat Covid-19 untuk menentukan apakah mereka boleh kembali bekerja. Kriteria kembali bekerja yang ditetapkan adalah suhu tubuh normal selama tiga hari berturut-turut, sembuh dari gejala saluran napas, perbaikan hasil tomografi terkomputasi dada yang sebelumnya memperlihatkan gambaran eksudat di paru-paru, dan hasil RT-PCR yang negatif dengan dua pemeriksaan berturut-turut dengan jarak satu hari. Hasilnya tes RT-PCR negatif dalm dua pemeriksaan berturut-turut, dengan jarak antara pertama kali timbul gejala dan penyembuhan antara 12 hari hingga 32 hari. Setelah keluar dari rumah sakit dan setelah masa karantina di rumah (untuk 3 penderita) selesai dan hasil RT-PCR telah menunjukkan hasil negatif, mereka melanjutkan karantina di rumah selama 5 hari. Pemeriksaan RT-PCR diulangi lagi setelah 5 hingga 13 hari kemudian dan menunjukkan hasil positif (pemeriksaan menggunakan kit uji dari pabrik yang berbeda juga menunjukkan hasil yang sama). Tidak ada keluhan secara klinis, hasil tomografi terkomputasi sama seperti hasil pemeriksaan yang terakhir, tidak ada kontak dengan orang lain yang memiliki gejala gangguan saluran pernapasan, dan tidak ada anggota keluarga dari keempat penderita yang terinfeksi. Hal ini menunjukkan seorang penderita yang sudah menunjukkan hasil negatif dengan pemeriksaan RT-PCR sebelumnya, masih memiliki kemungkinan untuk menjadi pembawa sifat. Sampel penelitian ini terbatas dalam jumlah kecil. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan kohor (kelompok) yang lebih besar dan dari latar belakang pekerjaan yang berbeda untuk menetapkan prognosis penyakit ini.<ref>{{Cite journal|last=Lan|first=Lan|last2=Xu|first2=Dan|last3=Ye|first3=Guangming|last4=Xia|first4=Chen|last5=Wang|first5=Shaokang|last6=Li|first6=Yirong|last7=Xu|first7=Haibo|date=27 Februari 2020|year=|title=Positive RT-PCR Test Results in Patients Recovered From COVID-19|url=https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2762452|journal=JAMA|language=en|volume=|issue=|pages=|doi=10.1001/jama.2020.2783}}</ref>
<br />
== Epidemologi ==
{{utama|Pandemi koronavirus 2019–2020}}