Ratna Sarumpaet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
| height = <!-- "X cm", "X m" atau "X ft Y in" plus referensi opsional (konversi dilakukan secara otomatis) -->
| weight = <!-- "X kg", "X lb" atau ("X st Y lb" ditambah referensi opsional (konversi dilakukan secara otomatis) -->
| spouse = {{Marriage|Ahmad Fahmy Alhady|25 June 1972|23 November 1985|reason=divorced}}
| partner = <!-- Pasangan jangka panjang yang belum menikah. Jika sangat relevan, atau jika pasangannya terkenal; "pasangan" di sini berarti pasangan hidup yang belum menikah (dari jenis kelamin atau preferensi seksual apa pun), bukan mitra bisnis. Di Indonesia sendiri, status ini jarang dipakai-->
| children = 4, termasuk [[Atiqah Hasiholan]]
Baris 63:
Pada 1969 ia belajar arsitektur di [[Universitas Kristen Indonesia]]. Pada saat inilah dia melihat penampilan ''Kasidah Berzanji'' oleh suatu kumpulan yang dipimpin oleh [[W.S. Rendra]], yang meyakinkannya untuk keluar dari universitas tersebut dan bergabung dengan grup tersebut.{{sfn|Winet|2007|p=1190}}{{sfn|Hatley 1998, Ratna accused, and defiant}} Pada tahun 1974 ia mendirikan Teater Satu Merah Panggung, yang melakukan adaptasi karya-karya asing seperti ''[[Rubaiyat Omar Khayyam]]'' serta ''[[Romeo and Juliet]]'' dan ''[[Hamlet]]'' karya [[William Shakespeare]]&nbsp;– yang terakhir, Sarumpaet memainkan peran tituler.{{sfn|Hatley 1998, Ratna accused, and defiant}}
 
Sarumpaet menjadi tertarik pada Islam di masa remajanya, namun baru menjadi seorang [[mualaf]] setelah menikah dengan seorang pengusaha berdarah [[Arab-Indonesia]], Ahmad Fahmy Alhady pada tanggal 25 Juni 1972 dan resmi bercerai pada 23 November 1985. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai empat orang anak yaitu, Mohamad Iqbal (<!--10 Juli-->1972), Fathom Saulina (<!--2 Desember-->1973), Ibrahim (<!--2 April-->1979), dan [[Atiqah Hasiholan]] (<!--3 Januari-->1982).<ref>{{cite web |url=https://www.tabloidbintang.com/berita/polah/read/40544/ini-kata-atiqah-hasiholan-soal-ibunya-ratna-sarumpaet-yang-dibully-netizen |title=Ini Kata Atiqah Hasiholan Soal Ibunya, Ratna Sarumpaet yang Di-bully Netizen |author=Supriyanto |date=11 Juni 2016 |accessdate=12 Juni 2016 |website=Tabloid Bintang}}</ref>{{sfn|Winet|2007|p=1190}}{{sfn|Sarumpaet, Journey}} Atiqah juga seorang aktris dan kemudian akan membintangi film ibunya ''Jamila''.{{sfn|The Jakarta Post 2010, Sarumpaet bags two}}
 
Pada tahun 1976, Sarumpaet, yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, meninggalkan teater dan memasuki industri film. Setelah perceraiannya, yang memakan waktu beberapa tahun dan membutuhkan rekam tulang rusuknya yang patah untuk memenuhi keperluan di pengadilan agama, ia kembali ke teater pada tahun 1989 dengan pertunjukan ''[[Othello]]'' karya Shakespeare.{{sfn|Winet|2007|p=1190}}{{sfn|Hatley 1998, Ratna accused, and defiant}} Sarumpaet mulai bekerja sebagai sutradara pada tahun 1991, dengan serial televisi ''Rumah Untuk Mama'', yang disiarkan di stasiun televisi milik pemerintah [[TVRI]].{{sfn|Dursin and Alia 2007, Ratna Sarumpaet: The agony}} Pada tahun yang sama, ia mengadaptasi ''Antigone'', suatu tragedi oleh penulis Prancis [[Jean Anouilh]], dalam latar Batak.{{sfn|Jakarta Globe 2006, Putting Politics Center}}