Pengguna:Rizal Febri/Bak pasir 2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 32:
{{Main|Falun Gong}}
[[Berkas:Li Hongzhi Falun Gong.jpg|jmpl|kiri|200px|Li Hongzhi saat melakukan latihan]]
Li Hongzhi memperkenalkan ''Falun Dafa'' pada 13 Mei 1992, di sekolah menengah kelima di Changchun, [[Jilin]]. Mulai tahun 1992 hingga 1994, ia menjelajahi ke seluruh penjuru Tiongkok, memberi ceramah dan mengajarkan latihan Falun Gong sehingga jumlah pengikut meningkat. Kesuksesan Li sebagian besar berkaitan dengan polularitas [[qigong]] pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an di bawah liberalisasi sosial [[Deng Xiaoping]]. Ia membedakan Falun Gong dengan memprioritaskan "kemudahan ke khalayak umum" dan isi moral, berbeda jauh dengan gagasan esoterik yang sering ditemukan pada sistem qigong lain.<ref name=PennyB>[http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract;jsessionid=1BA7D5A1033DF4CDFDE11A68B1C3A123.tomcat1?fromPage=online&aid=182883 Benjamin Penny]: Life and Times of Li Hongzhi, CJO. The China Quarterly (2003), 175:643–661 [[Cambridge University Press]]; {{doi|10.1017/S0305741003000389}} {{jstor|20059033}}</ref><ref name="Ownbyworld">David Ownby, "The Falun Gong in the New World," ''European Journal of East Asian Studies'', September 2003, Vol. 2 Issue 2, p. 306</ref> Li juga kritis terhadap sistem alternatif dalam gerakan qigong, menyatakan bahwa gerakan itu "penuh dengan ajaran palsu dengan 'master' yang serakah dan curang" dan mulai memperbaikinya. Li mengatakan bahwa Falun Gong adalah bagian dari "tradisi pengkultusan beberapa abad yang lalu", dan pada tulisannya sering menyerang seseorang yang mengajarkan "cara yang tidak benar, menyimpang, dan heterodoks".<ref name=Ownbyming>Ownby, David, "A History for Falun Gong: Popular Religion and the Chinese State Since the Ming Dynasty", ''Nova Religio'', pp. 223–243</ref> Li membedakan Falun Gong dengan gerakan qigong yang lain dengan menekankan nilai-nilai moral yang bertujuan untuk "menyucikan hati dan mencapai keselamatan spiritual"<ref name=Palmer>David Palmer, Qigong Fever: Body, Science, and Utopia in China (2007), Columbia University Press</ref>
 
Ian Johnson menggarisbawahi bahwa selama buku Falun Gong mencapai puncak penjualan di Tiongkok, Li Hongzhi tidak pernah menerima royalti karena buku yang beredar merupakan barang bajakan.<ref name=wildgrass>Johnson, Ian. ''Wild Grass: three stories of change in modern China''. Pantheon books. 2004. pp. 23–229</ref> Kesuksesan Li sebagian besar memiliki hubungan dengan orang yang mencari [[pengobatan alternatif]] ketika sistem kesehatan Tiongkok dituntut keras untuk memenuhi tuntutan.<ref name="Ownbyworld">David Ownby, "The Falun Gong in the New World," ''European Journal of East Asian Studies'', September 2003, Vol. 2 Issue 2, p. 306</ref> Pada pengajaran Falun Gong, ia menekankan bahwa praktisi harus mematuhi prinsip-prinsip moral kebenaran, kasih sayang, dan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari.<ref>{{cite book |last1=Penny |first1=Benjamin |title=The Religion of Falun Gong |date= 2012 |publisher=University of Chicago Press |page=170 |isbn=978-0226655024 |url=https://books.google.com/books?id=ueh9MW2Ic9UC |access-date=16 June 2020}}</ref>