Basileus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
 
=== Yunani modern ===
Setelah masa Romawi, gelar ''basileus'' kembali bermakna "raja". Perubahan ini sebenarnya telah dimulai dalam penggunaan informal dalam karya-karya beberapa penulis Bizantium klasik. Gelar ini dieja ''vasilefs'' (Βασιλεὺς) dalam Yunani modern. Dalam Konferensi London 1832, diputuskan bahwa negara Yunani baru berbentuk monarki. Penguasa pertamanya, [[Otto dari Yunani|Otto]], bergelar ''Vasilefs tes Elládos'' (Βασιλεὺς τῆς Ἑλλάδος), yang bermakna "Raja Yunani".
 
== ''Basilissa'' ==
Padanan perempuan untuk gelar ''basileus'' adalah ''basilissa'' (βασίλισσα), ''basileia'' (βασίλεια), ''basilis'' (βασιλίς), atau bentuk kuno ''basilinna'' (βασιλίννα). Perempuan biasanya menyandang gelar ini melalui pernikahan, yakni sebagai istri ''basileus''. Meski demikian, ada juga perempuan yang menjadi ''basilissa'' atas namanya sendiri.
 
''Basilinna'' adalah gelar untuk istri ''arkhon basileus''. Salah satu tugas terpenting dari ''basilinna'' adalah menjalani ritual pernikahan dan bersetubuh dengan Dewa [[Dionisos]] dalam perayaan Anthesteria, dengan ''arkhon basileus'' menjalankan peran sebagai Dionisos.{{sfn|Dillon|2002|p=102}}{{sfn|Robertson|1993|p=210}} ''Basilinna'' juga bertanggung jawab untuk memberikan sumpah kepada ''gerarai'', pendeta wanita Dionisos yang tampaknya ditunjuk oleh ''arkhon basileus''.{{sfn|Robertson|1993|p=213}}
 
Ejaan modern untuk gelar ini adalah ''vasílissa'' (Βασίλισσα). Para permaisuri [[Kerajaan Yunani|Raja Yunani modern]] secara resmi menyandang gelar ini.
 
Beberapa perempuan yang secara resmi menjadi penguasa juga menyandang gelar ''basilissa'', seperti [[Kleopatra|Kleopatra VII]] yang berkuasa pada abad pertama SM. Setelah Irene naik takhta Romawi pada 797, dia menggunakan ''basileus'' dalam beberapa kesempatan sebagaimana kaisar laki-laki. Meski demikian, dia lebih sering menggunakan gelar ''basilissa'' sebagaimana saat dia masih berstatus sebagai permaisuri kaisar.<ref>Liz James, "Men, Women, Eunuchs: Gender, Sex, and Power" in "A Social History of Byzantium" (J. Haldon, ed.) hlm. 45,46; terbit 2009; {{ISBN|978-1-4051-3241-1}}</ref>
 
== Catatan ==
Baris 52 ⟶ 58:
 
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book|last=Dillon|first=Matthew|year=2002|title=Women and Girls in Classical Greek Religion|publisher=Routledge|location=New York|isbn=0415202728}}
* Jochem Schindler, "On the Greek type ''hippeús''" in ''Studies Palmer'' ed. Meid (1976), 349–352.
* Robert Drews, ''Basileus. The Evidence for Kingship in Geometric Greece'', Yale (1983).
* {{cite journal|last=Robertson|first=Noel|title=Athens' Festival of the New Wine|journal=Harvard Studies in Classical Philology|volume=95|year=1993|doi=10.2307/311383|jstor=311383}}
 
== Pranala luar ==