Basileus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
 
Namun pada abad ke-4 M, ''basileus'' digunakan secara khusus untuk penguasa yang kedudukannya dipandang setara dengan Kaisar Romawi, yakni Raja Diraja Iran dan, pada tingkat yang lebih rendah, [[Kekaisaran Aksum|penguasa Aksum]].<ref>{{citation | title=The Title ΒΑΣΙΛΕΥΣ in Early Byzantine International Relations | first=Evangelos K. | last=Chrysos | journal=Dumbarton Oaks Papers | volume=32 | year=1978 | publisher=Dumbarton Oaks | pages=35, 42 | doi=10.2307/1291418 | jstor=1291418}}</ref> Romawi, Iran, dan Aksum dipandang sebagai negara adidaya pada masa itu, selain Tiongkok di Asia Timur.<ref>{{cite book |last= Munro-Hay|first= Stuart|date= 1991|title= Aksum: An African Civilisation of Late Antiquity|location= Edinburgh|publisher= Edinburgh University Press|page= 17|isbn= 0748601066}}</ref> Hal ini menjadikan ''basileus'' menjadi berkonotasi sebagai "kaisar". Saat Kekaisaran Romawi Barat runtuh pada abad ke-5 M, para penguasa setelahnya tidak disebut sebagai ''basileus'' dalam bahasa Yunani, tetapi ''rēx'' atau ''rēgas'' yang merupakan turunan dari bahasa Latin ''rex'' "raja".<ref name="ODB263"/>
 
Penggunaan resmi pertama kali ''basileus Rhomaíōn'' yang terdokumentasikan justru berasal dari Iran, yakni pada surat dari [[Khosrau II]] untuk Kaisar [[Maurikius]]. Khosrau II menyapa Maurikius dengan gelar Yunani ''basileus Rhomaíōn'', bukan gelarnya dalam bahasa Persia Tengah ''kēsar-i Hrōm'' sebagaimana tradisi. Khosrau II sendiri menyebut dirinya sebagai ''Persōn basileus'' (Basileus Persia), bukan ''Basileus Basileōn'' seperti penggunaan resmi pada masa-masa sebelumnya.
 
== Catatan ==