Institut Teknologi Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anak Keren (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Mengosongkan sebagian besar isi Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
k Suntingan Anak Keren (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Mundugumor
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 69:
Rektor ITB saat ini adalah Prof. Ir. [[N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusuma]], MSCE, PhD, untuk masa jabatan [[2020]]–[[2025]].<ref>{{cite web|url=https://www.itb.ac.id/news/read/57329/home/prof-reini-wirahadikusumah-terpilih-sebagai-rektor-itb-2020-2025|title=Prof. Reini Wirahadikusumah Terpilih Sebagai Rektor ITB 2020-2025|last=|first=|date=8 November 2019|work=itb.ac.id|accessdate=31 Desember 2019}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://maucariapa.com/listing/institut-teknologi-bandung/|title=Institut Teknologi Bandung (ITB)|website=MauCariApa.com|language=id-ID|access-date=2020-04-22}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Sejarah ==
ITB bisa berdiri karena ada sepasang anak remaja berhubungan disana dan si remaja putri hamil dan anak tersebut diberi nama ITB.
{{seealso|Technische Hoogeschool te Bandoeng|Bandung Kogyo Daigaku|Sekolah Tinggi Teknik Bandung|Technische Faculteit, Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie|Universiteit van Indonesie te Bandoeng|Universitas Indonesia Bandung|Kampus ITB Ganesha}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Technische Hogeschool in Bandoeng TMnr 10028375.jpg|jmpl|kiri|250px|Technische Hoogeschool 1929]]
[[Berkas:ITB_1.jpg|jmpl|250px|Aula Barat ITB, bangunan warisan [[Hindia-Belanda]] dengan bentuk atapnya yang khas karya arsitek Henri Maclaine Pont.]]
Kurun waktu sejarah pendirian ITB dapat dibagi dalam periode:
* ''[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]'' (THS - 1920–1942)
* ''[[Bandung Kogyo Daigaku#Institute of Tropical Scientific Research|Institute of Tropical Scientific Research]]'' (1942–1945)
* ''[[Bandung Kogyo Daigaku#Bandoeng Koogyo Daigaku|Bandoeng Koogyo Daigaku]]'' (1944–1945)
* [[Sekolah Tinggi Teknik Bandung]] (1945–1946)
* ''[[Technische Faculteit, Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie]]'' (1946–1947)
* ''Faculteit van Technische Wetenschap'' dan ''Faculteit der Exacte Wetenschap [[Universiteit van Indonesie te Bandoeng]]'' (1947–1950)
* Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam [[Universitas Indonesia Bandung]] (1950–1959)
* Institut Teknologi Bandung (1959–sekarang)
 
Sejarah Institut Teknologi Bandung (ITB) bermula sejak awal abad ke-20, atas prakarsa masyarakat penguasa kala itu. Tujuan awal pendiriannya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. ''[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]'' (sering disingkat menjadi [[TH te Bandoeng]], [[TH Bandung]], atau [[THS]]) berdiri tanggal [[3 Juli]] [[1920]] sebagai sekolah tinggi pertama di Hindia Belanda.{{refn|group=note|name=eja|Mulai tanggal 1 Agustus 1935 Pemerintah [[Hindia Belanda]] mengeluarkan aturan tentang penggunaan ejaan baru... di antaranya ejaan 'hoogeschool' menjadi 'hogeschool'. Namun tulisan "Technische Hoogeschool te Bandoeng" tidak berubah karena merupakan 'nama'/nomenklatur.<ref name=gun>Goenarso (1995). ''Riwayat perguruan tinggi teknik di Indonesia, periode 1920-1942''. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{rp|51}}}} [[TH Bandung]] dibuka pertama kali dengan satu fakultas yaitu ''de Faculteit van Technische Wetenschap'' yang hanya mempunyai satu bagian yaitu ''de afdeeling der Weg- en Waterbouwkunde''. Kampus ITB merupakan tempat di mana [[Daftar Presiden Indonesia|presiden]] [[Indonesia]] pertama, [[Soekarno]], meraih gelar insinyurnya dalam bidang [[Teknik Sipil]]. Lama studi untuk menjadi insinyur adalah empat tahun. Sampai dengan ditutupnya pada tahun 1942, [[THS]] memiliki tiga bagian (''afdeeling'') yaitu sipil (1920), kimia (1940), dan mesin dan listrik (1941);{{refn|group=note|name=mesin|Mahasiswa tingkat pertama Bagian Mesin dan Listrik disatukan karena perkuliahan yang ditempuh sama.}} namun dua bagian terakhir belum sempat meluluskan seorang insinyur.
 
Pada masa penjajahan Jepang, upaya untuk membuka kembali perkuliahan [[TH Bandung]] ditolak secara tegas, namun kegiatan penelitian di laboratorium-laboratorium yang ada di kampus [[TH Bandung]] diizinkan. Komunitas laboratorium tersebut dinamakan ''[[Bandung Kogyo Daigaku#Institute of Tropical Scientific Research|Institute of Tropical Scientific Research]]'' (Lembaga Penelitian Ilmiah Tropis) yang diawaki oleh banyak staf akademik [[TH Bandung]].
 
Pada tanggal 1 April 1944, THS dibuka kembali oleh pemerintah militer Jepang dengan nama {{Nihongo|バンドン工業大学|Bandung Kōgyō Daigaku}}<ref name="saka">Sakri, A. (1979a). ''Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979'', Jilid 1: Selintas perkembangan ITB. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{rp|26}} setelah ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. ''[[Bandung Kogyo Daigaku#Bandoeng Koogyo Daigaku|Bandoeng Koogyo Daigaku (BKD)]]'' membuka tiga bagian yaitu Teknik Sipil (''Dobubuka''), Teknik Kimia (''Oyakagabuka''), Listrik dan Mesin (''Denki dan Kikaika''). Lama studi untuk menjadi insinyur ''(kogakusi)'' adalah tiga tahun, mengikuti kurikulum yang diterapkan di ''Tokyo Kogyo Daigaku (Tokyo Institute of Technology)'' pada masa itu.
 
Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, pada bulan Agustus 1945, namanya diubah menjadi [[Sekolah Tinggi Teknik Bandung]] (STT Bandung) yang membuka tiga bagian yaitu Bagian Bangunan Jalan dan Air, Bagian Kimia, dan Bagian Mesin dan Listrik dengan lama studi empat tahun. Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke [[Yogyakarta]] namun karena serbuan tentara Belanda ke Yogyakarta, pada tanggal 19 Desember 1948 STT Bandung di Yogyakarta terpaksa ditutup. Beberapa waktu kemudian sekolah itu dibuka kembali pada tahun 1949 dengan hanya menyelenggarakan Bagian Sipil saja dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik [[UGM|Universitas Gadjah Mada]].
 
Pada tanggal 21 Januari 1946, [[NICA]] mendirikan ''[[Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie]]'' – Universitas Darurat Hindia Belanda di mana salah satu fakultasnya adalah ''[[Technische Faculteit, Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie|Technische Faculteit]]'' (fakultas teknik) sebagai pengganti STT Bandung di lokasi Kampus THS dulu. Sebagian besar pengajarnya adalah para mantan pengajar THS yang baru saja dibebaskan dari kamp interniran Jepang.<ref name=ing4812/>{{Rp|14}}
 
Pada tanggal 12 Maret 1947, [[NICA]] mendirikan ''[[Universiteit van Indonesie]]'' yang berpusat di Jakarta. Kampus [[THS]] berikut para pengajarnya dijadikan ''[[Universiteit van Indonesie te Bandoeng#Faculteit van Technische Wetenschap te Bandoeng|Faculteit van Technische Wetenschap]]''. Pada 6 Oktober 1947, ''[[Universiteit van Indonesie te Bandoeng#Faculteit der Exacte Wetenschap/Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap|Faculteit van Exacte Wetenschap]]'' berdiri.
 
Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam [[Universitas Indonesia Bandung|Universitas Indonesia]] di Bandung sejak 2 Februari 1950.
 
Pada tanggal 2 Maret 1959, didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi di Kota Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1959 tentang Pendirian Institut Teknologi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 9 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 1733) yang ditetapkan tanggal 28 Februari 1959. Institut Teknologi yang dipimpin oleh Presiden Institut Teknologi ini (Pasal 4) mempunyai kedudukan hukum sebagai Universitas yang pada awalnya terdiri atas departemen ilmu teknik; departemen ilmu pasti dan ilmu alam; dan departemen ilmu kimia dan ilmu hayat (Pasal 1 dan Pasal 2) – departemen pada waktu itu mempunyai kedudukan sebagai Fakultas. Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam [[Universitas Indonesia Bandung|Universitas Indonesia]] secara resmi memisahkan diri (Pasal 3) menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Upacara peresmiannya sendiri dipimpin oleh Presiden RI Ir. [[Soekarno]].
 
Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
 
'''Kurun dasawarsa pertama tahun 1960–an''' ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
 
'''Kurun dasawarsa kedua tahun 1970–an''' ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
 
'''Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980–an''' ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
 
'''Kurun dasawarsa keempat tahun 1990–an''' perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat program studi S2/Magister dan tiga bidang studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
 
Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, Institut Teknologi Bandung merupakan salah satu pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.
 
Institut Teknologi Bandung juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung [[himpunan mahasiswa]] yang ada di setiap departemen.
 
Setiap tahunnya, Institut Teknologi Bandung memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan nasional. [[Ganesha Prize]] adalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru.
 
Sejak tanggal 26 Desember 2000 ITB menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN) sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun 2000.
 
Sejak tanggal 12 April 2012 ITB menjadi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah (PTP) sebagaimana diatur Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2012.
 
Sejak tanggal 14 Oktober 2013 ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan non-akademik sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG.
 
== Kampus ==